Lomba Kalurahan dan Kelurahan Tingkat DIY tahun 2023 ini diikuti oleh 4 Kalurahan dan 3 Kelurahan Kabupaten/Kota se-DIY serta melibatkan tim penilai dari beberapa OPD di Provinsi DIY. Pada proses tahapan klarifikasi lapangan, Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa menyambut secara langsung kehadiran seluruh tim penilai DIY.
Ketua Tim Penilai DIY, Sukamto menuturkan bahwa evaluasi perkembangan desa dan kalurahan tahun 2023 ini betema tata kelola pemerintahan yang baik dalam mewujudkan stabilitas ekonomi dan terdiri dari tiga tahapan yaitu penilaian administrasi, klarifikasi lapangan dan paparan.
Sukamto mengungkapkan, pada tahap awal yaitu penilaian administrasi telah dilakukan secara serentak pada (16/5) yang lalu. Sementara tahap kedua (klarifikasi lapangan), menurut Sukamto dimaksudkan untuk menilai kesesuaian data dan informasi berdasarkan dokumen administrasi.
“Pada tahapan ini (klarifikasi lapangan) tim juri telah menetapkan scoring melalui indikator penilaian yang telah diketahui oleh juri maupun peserta,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mengatakan Dipilihnya Kalurahan Girikerto sebagai wakil dari Kabupaten Sleman dalam kegiatan Lomba Evaluasi Perkembangan Desa dan Kalurahan Tingkat DIY Tahun 2023 dikarenakan cukup banyak potensi dan inovasi yang dimiliki.
Menurutnya, inovasi yang diterapkan di Kalurahan Girikerto tersebut juga selaras dengan upaya Pemerintah Kabupaten Sleman dalam meningkatkan kualitas pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat hingga tingkat kalurahan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menciptakan dan menerapkan inovasi di berbagai bidang yaitu bidang kemasyarakatan, bidang kewilayahan, pengembangan perekonomian, dan bidang lainnya.
Lebih lanjut, Danang juga menyampaikan bahwa Girikerto juga dikenal sebagai Desa Wisata yaitu Desa Wisata Eko (Ekologi Daerah Penyangga Air) di Padukuhan Pancoh, Desa Wisata Nganggring dengan nama Bunga Jelita (Bumi Etawa Nganggring Jelajah Alam dan Wisata), Desa Wisata Tegal Loegood (lugut dari bambu), Desa Wisata Kawidasri (Kampong Wisata Daleman Asri) di Padukuhan Ngandong, Desa Wisata dan downhill track di Padukuhan Kemiri Kebo.
“Melalui kegiatan Evaluasi Perkembangan Desa dan Kalurahan Tingkat DIY ini kami berharap akan semakin mendorong pemerintah kalurahan dan masyarakat untuk menemukenali dan mengoptimalkan berbagai potensi yang ada di wilayahnya. Selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan dan peningkatan kualitas pelayanan masyarakat,” ujar Danang.