Sebagai upaya peningkatan kapasitas, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Sleman menyelenggarakan Bimbingan Teknis Tim Pendamping Keluarga, pada Rabu (12/7). Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, hadir sekaligus memberikan arahan pada acara yang diselenggarakan di Prima SR Hotel.
Bupati Kustini Sri Purnomo, menyampaikan kegiatan tersebut menjadi momen tepat untuk mensinergikan langkah dalam percepatan penurunan stunting di Sleman. Bupati mengingatkan bahwa upaya penurunan stunting perlu dimulai dari calon pengantin, kehamilan, menyusui hingga anak usia 5 tahun. Sehingga dibutuhkan upaya komprehensif untuk meningkatkan cakupan pelayananan kepada kelompok sasaran.
“Maka dari itu, dibutuhkan pendekatan intervensi yang komprehensif bagi calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil dan menyusui. Sehingga peran Tim Pendamping Keluarga dibutuhkan untuk memberikan edukasi yang tepat,” kata Bupati.
Bupati juga mengapresiasi keberhasilan TPK yang terus berupaya memberikan edukasi bagi warga sasaran risiko. Namun Bupati masih mendorong semangat unsur TPK agar terus ditingkatkan dalam melakukan pendampingan kepada seluruh kelompok sasaran.
Sekretaris Dinas P3AP2KB Sleman, Sri Budi Yantiningsih, melaporkan bahwa penyelenggaraan Bimbingan Teknis Tim Pendamping Keluarga dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas TPK dalam pencatatan dan pendampingan warga sasaran risiko. Sebanyak 391 peserta hadir mengikuti sesi diskusi tersebut.
“Agenda ini merupakan tindak lanjut dari monev TPK semester I tahun 2023. Melalui bintek ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan pemahaman Tim Pendamping Keluarga agar lebih baik dan lancar dalam memberikan edukasi kepada masyarakat,” sebut Sri Budi.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Kustini juga menyerahkan bantuan CSR atau Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Prenagen Group berupa susu kepada ibu hamil dan calon pengantin yang dilakukan secara simbolis kepada perwakilan 17 Kapanewon.