emerintah Kabupaten Sleman terus mengupayakan terwujudnya Kabupaten Zero Stunting. Salah satu langkah yang telah dilakukan ialah dengan melaksanakan Pembinaan Kader Pembangunan Manusia (KPM) pada Rabu (16/10) di Prima SR Hotel. Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Sleman, Kusno Wibowo, hadir memberikan arahan pada kegiatan ini.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan (PMK), Samsul Bakri menyampaikan pembinaan ini dilakukan sebagai langkah nyata Kabupaten Sleman untuk meminimalisir pertumbuhan angka stunting. Sebanyak 104 KPM di Kabupaten Sleman hadir melakukan diskusi terkait upaya sosialisasi pencegahan stunting kepada masyarakat.
“Karena KPM ini akan bersentuhan langsung dengan masyarakat, sehingga diharapkan penanganan stunting dapat lebih optimal dan menghasilkan angka yang semakin turun,” jelas Samsul.
Kepala Dinas PMK itu menerangkan, prevalensi stunting di Kabupaten Sleman kini kembali menurun, dari angka 4,51 persen menjadi 4,41 persen. Meski terus mengalami perkembangan baik, namun Samsul mengatakan pihaknya akan terus berupaya untuk mewujudkan Sleman bersih dari stunting atau “zero stunting”.
“Penanganan stunting membutuhkan peran dari semua pihak. Harapan kami dengan pembinaan KPM ini dapat menambah pemahaman masyarakat untuk bersama menangani stunting,” kata Samsul.
Sementara itu, Pjs Bupati Sleman, Kusno Wibowo menyampaikan Kader Pembangunan Manusia memegang peranan penting dalam upaya pencegahan stunting. KPM harus berperan aktif dalam memastikan setiap kelompok sasaran cegah stunting mendapatkan edukasi dan layanan yang berkualitas khususnya pada 1000 Hari Pertama Kehidupan.
“Saya juga menghimbau kepada KPM untuk melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala untuk mengukur prevalensi stunting. Meskipun angka stunting Sleman menunjukkan trend penurunan setiap tahunnya, saya mengingatkan bahwa ini harus menjadi motivasi bagi kita untuk terus menekan angka stunting di Kabupaten Sleman,” jelas Kusno.
Kusno juga mengingatkan, agar memahami terkait kendala dan permasalahan yang ditemui di lapangan. Selain itu, pendekatan pembinaan dengan pendekatan humanis kepada masyarakat juga perlu diperhatikan oleh KPM.
“Saya berharap pembinaan ini dapat digunakan sebagai wadah saling bertukar pikiran antar para kader dan bersama-sama mengevaluasi dan menemukan solusi atas kendala yang mungkin ditemui di lapangan,” pungkas Kusno