Pemerintah Daerah DIY, melakukan pencanangan rehabilitasi lahan di kawasan penyangga gunung Merapi, Rabu (3/4). Berlokasi di Padukuhan Balong, Kalurahan Umbulharjo, Kapanewon Cangkringan, Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, Wakil Bupati Danang Maharsa, dan jajaran Forkopimda hadir mendampingi sekaligus melakukan penanaman pohon bersama Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Bupati Kustini menyampaikan, penanaman pohon di atas tanah Sultan Ground bekas tambang itu menjadi upaya nyata Pemda DIY, Kraton Ngayogyakarya Hadiningrat bersama elemen masyarakat sebagai langkah memperbaiki ekosistem di lingkungan lereng Merapi. Terlebih lagi, Kawasan Gunung Merapi berfungsi menjadi daerah resapan air untuk Jawa Tengah dan DIY yang memiliki peran dalam konservasi keanekaragaman hayati.
“Pemerintah Kabupaten Sleman memiliki komitmen tinggi dalam meningkatkan daya dukung lingkungan sebagai penopang kenyamanan dan keamanan lingkungan masyarakat Kabupaten Sleman. Kami yakin, semakin banyak elemen masyarakat yang peduli terhadap lingkungan di wilayah lereng Merapi, semakin cepat pula pemulihan ekosistem lingkungan setempat,” jelas Bupati.
Untuk itu, Pemerintah Daerah Sleman pada tahun 2023 telah memberikan bibit tanaman penghijauan sebanyak 13.275 dan diantaranya 449 disalurkan di Kapanewon Cangkringan. Bibit tanaman penghijauan diantaranya alpukat mentega, durian, jeruk, mangga, pule, gayam, trembesi, kelengkeng new kristal dan kelengkeng matalada.
Bupati berharap, konservasi pemulihan lahan bekas tambang ini dapat menjadi motivasi bagi masyarakat Kapanewon Cangkringan dan sekitarnya untuk semakin sadar dan bersemangat dalam menjaga lingkungan lereng Merapi.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X pada kesempatan tersebut menyatakan bahwa rehabilitasi lahan di atas tanah Sultan Ground dilakukan sebagai upaya Pemerintah Daerah DIY untuk mendukung pelestarian kawasan Gunung Merapi. Upaya ini dilakukan untuk mengembalikan kelestarian dan keasrian alam sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat.
Gubernur menekankan bahwa tanah Sultan Ground boleh dimanfaatkan masyarakat, namun tidak untuk kegiatan pertambangan. Oleh karena itu, Gubernur memberikan dukungan apabila kawasan tersebut dikembalikan pada fungsi aslinya dan ditanami pohon untuk memberikan manfaat yang lebih luas kepada masyarakat sekitar.
“Harapan kami, Gunung Merapi bisa kembali hijau dan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat. Semoga reboisasi ini dapat berlanjut dan dapat ditanam dan diopeni (dirawat) dengan baik,” kata Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY, Kusno Wibowo, menyampaikan bahwa kegiatan rehabilitasi dilakukan untuk meningkatkan kondisi tata air baik dari segi kualitas, kuantitas maupun kontinuitas. Disamping itu, juga untuk pengendalian erosi dan sedimentasi melalui bangunan sipil teknis konservasi tanah dan air seperti gully plug dan dam penahan.
“Kita semua mengetahui bahwa lahan yang antara lain berupa sumberdaya hutan, tanah dan air merupakan modal utama bagi kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, rehabilitasi sebagai upaya untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga daya dukung, produktivitas dan peranannya dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga, perlu terus kita lakukan,” begitu ujar Kusno.