Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, menerima tim pemeriksaan terinci kinerja atas Program Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) Tahun 2021 di Kabupaten Sleman dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia. Kegiatan ini diadakan selama dua hari, yakni tanggal 30-31 Oktober 2023, di aula kantor Bappeda Kabupaten Sleman.
Dalam sambutannya, Danang mendukung kegiatan ini guna memotivasi pihak terkait di Pemkab Sleman untuk bekerja dengan lebih cermat sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku. Dikatakan pula bahwa pemeriksaan ini menjadi salah satu komponen evaluasi yang strategis bagi Pemkab Sleman untuk meninjau efisiensi dan efektivitas pengelolaan angaran dalam kegiatan pemerintahan dan pembangunan.
“Pemeriksaan ini justru menjadi keuntungan bagi kita. Dengan adanya ini, pengelolaan keuangan bisa dievaluasi terus. Dan ini bentuk perhatian dari BPK,” ujarnya.
Sementara itu, Pengendali Teknis BPK RI, Eko Purwanto, yang juga hadir pada acara tersebut mengatakan bahwa pemeriksaan ini berbeda dengan pemeriksaan yang biasa dilakukan oleh BPK perwakilan. Sebab menurutnya Pemerintah Daerah dalam hal ini adalah sebagai pelaksana program yang digagas oleh pemerintah pusat atau kementerian terkait.
“Jadi pemeriksaan ini tidak seperti pemeriksaan reguler yang dilakukan oleh BPK perwakilan. Jadi temuannya nanti buka temuan di Pemkab Sleman, tapi temuan di kementerian, karena ini program kementerian, sementara teman-teman di daerah cuma mendukung pelaksanaan program dari kementerian,” jelasnya.
Sekretaris Badan Kesbangpol Kabupaten Sleman, Indra Darmawan menerangkan bahwa keanggotaan GNRM ini meliputi Badan Kesbangpol, Dinas Pendidikan, Dinas Pemuda Dan Olahraga, Dinas Sosial, Dinas Kebudayaan, Bagian Kesra Sekretariat Daerah, Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah, Kantor Kemenag Kabupaten Sleman, Kejaksaan Negeri Sleman, dan Kodim 0732/Sleman.
Adapun program yg dilaksanakan GNRM Sleman yakni peningkatan revitalisasi dan aktualisasi Pancasila di lingkungan Pemerintah dan masyarakat, penguatan wawasan kebangsaan, Jiwa Patriotisme dan Kesetiakawanan di kalangan pemuda, peningkatan pemahaman terkait Wawasan Kebangsaan dan Kesetiakawanan sejak usia dini, penguatan toleransi dan kerukunan umat beragama, peningkatan kepedulian masyarakat dalam semangat gotong royong dalam pembangunan melalui aktifitas nyata, dan peningkatan pemahaman terhadap keragaman budaya yang ada di Indonesia beserta berbagai permasalahannya.