Bupati Sleman, yang diwakili oleh Pj. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sleman, Eka Suryo Prihantoro, kembali menghadiri peringatan HUT yang ke-22 yakni Sleman Manunggal Sembada (SMS), Minggu (3/3), di anjungan DIY, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta.
Hadir pula pada acara yang rutin digelar oleh komunitas warga Sleman yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya ini Sekda DIY, Beny Suharsono, Kepala Badan Penghubung Daerah (Banhubda) DIY di Jakarta, Nugrohoningsih, SIP., Ketua DPRD Sleman, Haris Sugiharta, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman, Asisten Sekda Kabupaten Sleman, Haris Martapa, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman, Edy Winarya, Ketua BAZNAS Sleman, Kriswanto, perwakilan komunitas warga kabupaten/kota se-DIY, serta tamu undangan lainnya.
Acara ini dimeriahkan dengan pergelaran Wayang Kulit yang ditampilkan oleh dua dalang, yakni Ki Arno Sugito dari Sleman, dan Ki Marsma (Purn) FH. Bambang Sulistyo, S.Sos (Ketua PEPADI Jakarta. Adapun lakon yang dibawakan yakni “Parikesit Jumeneng Ratu”.
Tak hanya itu, HUT SMS kali ini juga turut dimeriahkan oleh sejumlah Bintang Tamu, diantaranya Sleman “Dua Drajat” Vico Ciblek dan Fajar Chotit, dan Komjen Pol. Drs. Wahyu Widada M, Phill (Kabareskrim Polri). Selain itu juga ditampilkan pergelaran Tari Golek Sekar Pudyastuti dan Tari Umarmoyo Umarmadi.
Dalam kesempatan itu juga dilakukan pemberian santunan secara simbolis kepada anak-anak yatim. Santunan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua BAZNAS Sleman, Kriswanto.
Dalam sambutan Bupati Sleman yang dibacakan Sekda Kabupaten Sleman, ia berharap momentum HUT ke-22 SMS ini dapat menjadi sarana untuk mempererat silaturahmi, tali persaudaraan dan kekompakan diantara warga Sleman yang berada di Jakarta. Paguyuban ini juga diharapkan mampu menjadi sarana dan media untuk mengembangkan potensi yang dimiliki warga Sleman, khususnya yang berada di Jakarta.
“Apabila seluruh potensi yang dimiliki anggota Paguyuban Sleman Manunggal Sembada dapat dipersatukan dalam ikatan yang erat dan kuat maka akan menjadi potensi yang sangat besar dan kuat, yang tidak saja bermanfaat bagi anggota paguyuban tetapi juga bagi masyarakat lainnya,” kata Eka.
Selain menjadi tempat berkumpulnya warga Sleman untuk bernostalgia dan nguri-uri budaya asli daerah sendiri di Jakarta dan sekitarnya, paguyuban ini juga diharapkan bisa menjadi wahana untuk semakin mempertebal rasa persatuan dalam bingkai negara kesatuan RI. Ia juga menyebut bahwa anggota SMS merupakan duta Sleman dalam mempromosikan setiap potensi Sleman.
Sementara Sekda DIY, Beny Suharsono dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya kepada keluarga besar SMS yang telah menggelar kegiatan ini. Diharapkan bekerja sama yang telah terjalin antara paguyuban SMS, Badan Penghubung Daerah DIY di Jakarta, dan Pemkab Sleman ini perlu terus didukung dan ditingkatkan. Diharapkan pula, melalui semangat golong gilig, SMS selalu nyengkuyung serta mendukung pembangunan daerah yang ada di Kabupaten Sleman, dan DIY pada umumnya.
Ketua paguyuban SMS, Suharno, SE., MM., Menyebutkan bahwa paguyuban ini didirikan pada 21 Januari 2001 lalu. Dijelaskan kegiatan ini juga dimaksudkan untuk menjaring generasi selanjutnya.
Lebih lanjut ia menuturkan kegiatan ini turut didukung oleh Dana Keistimewaan Pemkab Sleman melalui Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman, dan Dana Keistimewaan DIY melalui Badan Penghubung Daerah DIY.
“Kami juga akan selalu mendukung program-program pemerintah DIY dan Kabupaten Sleman, khususnya seni kebudayaan, UMKM, dan pengentasan kemiskinan,” ujarnya.