Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mendorong Pemerintah Kalurahan memaksimalkan Jaga Warga dalam mengurai potensi konflik yang ada di masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Sleman saat menghadiri jagongan Jaga Warga bertempat di Nara Kupu Jogja, Dusun Pandanpuro, Hargobinangun, Kapanewon Pakem, Rabu (23/8).
“Jaga warga ini memiliki keunggulan dalam mengurai konflik yang ada di masyarakat. Jika dioptimalkan, jaga warga memiliki peran yg strategis karena berasal dari masyarakat termasuk tokoh masyarakat dan pranata sosial,” ujar Danang.
Danang menilai pendekatan yang dilakukan jaga warga akan relevan karena keterlibatan masyarakat sekitar dalam keaggotaannya.
“Yang menarik, dalam penyelesaian masalah oleh jaga warga ini pendekatannya lebih relevan karna jaga warga diambil dari masyarakat sehingga lebih unggul dalam mengurai permasalahan di tingkat masyarakat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Danang menuturkan saat ini di Kabupaten Sleman telah dikukuhkan kurang lebih sebanyak 700 jaga warga tingkat padukuhan. Ia mengungkapkan bahwa antusias masyarakat terhadap jaga warga sangat tinggi. Danang juga berharap jaga warga tidak hanya berkaitan dengan keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat saja, tetapi juga berperan dalam hal kesejahteraan dan menjunjung nilai-nilai budaya.
Dalam kesempatan yang sama, Kasatpol PP DIY, Noviar Rahmad mengatakan bahwa keberadaan jaga warga di DIY khususnya di Sleman telah dirasakan dampaknya. Hal tersebut dapat dilihat dari peran jaga warga saat penanganan pandemi Covid 19 beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan, saat ini pihaknya tengah fokus untuk maksimalkan peran jaga warga di tingkat padukuhan. Noviar menyebut pada tahun 2024 ditargetkan seluruh padukuhan yang berada di Sleman sudah terbentuk jaga warga.
Noviar juga menjelaskan bahwa Pemerintah DIY juga telah menyiapkan bantuan berupa Handy Talky (HT) sebanyak 10 unit untuk masing – masing jaga warga. Bantuan tersebut diberikan untuk menunjang kinerja dan mempermudah komunikasi di saat kondisi tertentu.