Danang Maharsa dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya atas penyenggaraan kegiatan tersebut yang dikemas dalam berbagai kegiatan budaya dan seni tradisi.
Menurut Danang, adanya kegiatan merti desa dan kirab budaya ini sebagai wujud upaya untuk melestarikan budaya yang ada, serta sebagai sarana menjaga kerukunan, kekompakan, dan kegotong royongan masyarakat.
“Merti desa dan kirab budaya ini sebagai wujud upaya untuk merawat seni tradisi dan budaya serta bagian daripada mendukung dan mewujudkan keistimewaan Yogyakarta,” ucap Danang.
Pada kesempatan tersebut Danang juga mengajak kepada masyakarat untuk terus mengenalkan seni tradisi dan kebudayaan kepada para anak muda agar nantinya dapat mewarisi kebudayaan serta meneruskan kepada generasi yang selanjutnya.
Sementara itu Kepala Biro Tata Pemerintahan KPH Yudhonegoro menyatakan bahwa dengan terselenggaranya kegiatan tersebut menjadi bukti letupan semangat masyarakat dalam penyelenggaraan kegiatan kebudayaan yang sebelumnya sempat vakum karena adanya pandemi.
“Bersyukur kita telah melewati pandemi, dan mari kita gumregah-kan lagi geliat ekspresi budaya masyarakat, budaya Yogyakarta yang syarat makna filosofi yang kuat untuk memperkuat jati diri bangsa,” kata KPH Yudhonegoro.
Selanjutnya KPH Yudhonegoro mengajak kepada masyarakat untuk bisa mengkolaborasikan kebudayaan dengan sektor-sektor lain seperti pariwisata agar nantinya masyarakat juga akan mendapatkan nilai lebih dari adanya aktivitas kebudayaan .
“Saya kira banyak sekali spot budaya dan wisata di Kapanewon Prambanan, ini tentu bisa dikolaborasikan,” ucap KPH Yudhonegoro.
Selain rangkaian merti desa dan kirab budaya, dalam peringatan ini juga dilaksanakan pengukuhan pengurus Desa Rintisan Budaya Kalurahan Sambirejo oleh Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa.