Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo lakukan akselerasi untuk mempercepat tumbuhnya 1000 wirausaha petani milenial dalam mewujudkan hilirisasi produk pertanian Kabupaten Sleman. Hal tersebut disampaikan pada kegiatan Forum Komunikasi Petani Milenial Sleman di Gedung Serbaguna Kabupaten Sleman, Jalan Turgo No. 1 Beran, Tridadi Sleman, Rabu (31/07). Acara ini juga dihadiri oleh Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP Kementrian Pertanian RI, Idha Widhi Arsanti yang sekaligus memberikan arahan dan motivasi bagi wirausaha pertanian Sleman.
Dalam sambutannya, Kustini menyampaikan bahwa hilirisasi produk pertanian sangat berguna untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan peningkatan ekonomi masyarakat. “Sebagai proses yang memberikan nilai tambah, hilirisasi di bidang pertanian otomatis menjadi salah satu kunci kesejahteraan bagi petani,” ujar Kustini.
Dalam rangka optimalisasi sumber daya alam dan pendapatan per kapita dengan peningkatan nilai tambah, Indonesia mengambil strategi hilirisasi. Setidaknya, ada 21 komoditas yang disiapkan dalam peta jalan investasi untuk hilirisasi yang terbagi dalam delapan sektor prioritas termasuk pertanian.
Hilirisasi merupakan upaya untuk meningkatkan nilai tambah suatu produk karena melalui proses pengolahan, pengangkutan ataupun penyimpanan dalam suatu produksi. Hilirisasi juga merujuk pada kegiatan-kegiatan pasca produksi, seperti pemasaran, distribusi, penjualan, dan pelayanan pelanggan.
“Pada akhirnya, yang dituju tentu saja dampak positif pada kenaikan ekonomi masyarakat. Lewat hilirisasi tersebut para petani dan pelaku agribisnis akan mendapatkan jaminan pasar yang luas, bisnisnya berkembang dan pendapatan semakin maksimal. Didukung oleh teknologi dan ilmu pengetahuan, kalau itu dijalankan dengan baik hasilnya akan berlipat,”ungkap Kustini. ”Apalagi Sleman sudah punya PT. Petani Milenial Sleman sebagai wadah bagi petani milenial untuk saling bekerjasama dalam korporasi petani, ” imbuhnya.
Awalnya bertindak sebagai agen pemasaran produk petani milenial Sleman, dengan mengusung konsep socio entrepreneurship, PT. Petani Milenial Sleman hadir untuk menjadi solusi atas permasalahan sehingga petani Sleman semakin berdaya saing, kaya dan bermartabat. Langkah strategis yang diambil dalam pengembangan petani milenial di Sleman antara lain dengan pengembangan pemasaran melalui digital marketing, peningkatan kemitraan, pengembangan sistem budidaya pertanian modern, serta pengembangan inovasi pertanian.
Korporasi petani merupakan salah satu bentuk pemberdayaan ekonomi petani yang memiliki dimensi strategis dalam pembangunan pertanian, yang dijalankan secara terintegrasi dan professional sebagai upaya memperkuat sistem ketahanan pangan, pengentasan kemiskinan, penanganan kerawanan pangan, serta menjadi pusat pengembangan ekonomi Kabupaten Sleman.
Dalam kesempatan ini Bupati Sleman didampingi Plt Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Suparmono memberikan apresiasi dan penghargaan kepada mitra kerjasama yang telah mendukung berkembangnya korporasi petani milenial di Kabupaten Sleman, yaitu Feki Oktavianus (Microeconomic Executive Director Indomaret); Dody Kastono (Universitas Gadjah Mada); Retno Lantarsih (Universitas Janabadra); dan Bambang Sudarmanto (Direktur Polbangtan Yoma).Penghargaan juga diberikan kepada Ketua Komisariat Daerah Petani Milenial Kabupaten Sleman serta jajaran CEO, Direksi, Manajemen dan Divisi PT. Petani Milenial Sleman.
Menghadapi besarnya tantangan dan ketatnya persaingan usaha pertanian saat ini dan masa depan, maka petani harus bertransformasi menjadi agropreneur muda yang lebih tangguh. PT. Petani Milenial Sleman telah membuktikan, bahwa dengan menjadi korporasi dapat meningkatkan efiseinsi usaha, meningkatkan pendapatan, serta memiliki posisi tawar yang lebih kuat.
“Nyata! bahwa dengan hilirisasi dan korporasi petani, terbukti dapat mensejahterakan petani” tegas Kustini.
Kustini berharap forkom ini menjadi momentum kebangkitan hilirisasi pertanian dan dapat meningkatkan animo kalangan muda yang terjun di dunia bisnis pertanian. Ia mengaku optimis terhadap sektor pertanian Sleman akan terus menggerakkan roda ekonomi semakin cepat.
Antusiasme petani milenial untuk dapat berpartisipasi dalam acara ini terlihat dari jumlah pendaftar forkom yang lebih dari seribu orang. Akan tetapi panitia menseleksi calon peserta berdasarkan usia sehingga hanya terpilih 750 petani milenial terpilih yang dapat bergabung.