Bupati Sleman Dorong Percepatan Tanam Komoditas Padi Melalui Rice Transplanter


Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menghadiri acara percepatan tanam komoditas padi melalui Rice Transplanter hari ini, Selasa, (28/3) di Bulak Konteng, Sumberadi, Mlati. Acara tersebut merupakan inisiasi Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman berkolaborasi dengan Gapoktan Sumber Lestari.

Pada kesempatan tersebut Bupati Sleman juga menyerahkan secara simbolis benih padi sejumlah 2.500 Kg kepada 9 kelompok tani yang tergabung dalam Gapoktan Sumber Lestari, Sumberadi, Mlati
Dalam sambutannya, Kustini mengapresiasi serta mendorong agar percepatan tanam komoditas padi terus ditingkatkan salah satunya melalui inovasi teknologi rice transplanter. Menurutnya, dengan percepatan ini diharapkan produktivitas padi di Kabupaten Sleman dapat meningkat dan mempertahankan predikat Sleman sebagai lumbung beras DIY. 
“Saya berharap dengan percepatan tanam padi melalui rice transplanter ini nantinya produksi padi dapat lebih optimal dan tentunya dengan kualitas yang lebih baik juga,” ujarnya
Lebih lanjut, ia menyampaikan dengan adanya inovasi teknologi pertanian juga menjadi alternatif untuk mengantisipasi tertundanya waktu tanam serempak karena terbatasnya tenaga kerja manusia dalam proses penanamannya. Selain itu, kedepan juga dapat memotivasi petani untuk terus meningkatkan produktivitasnya dalam menjaga ketahanan pangan di Kabupaten Sleman dan DIY.
Sementara itu, Ketua Gapoktan Sumber Lestari, Maryadi melaporkan bahwa Gapoktan Sumber Lestari membawahi 13 kelompok tani yang terdiri dari 1023 orang petani dengan luas lahan 228 hektare. Dimana 150 hektar diantaranya digunakan untuk komoditas padi dengan rata-rata produksi padi sejumlah 6,2 ton per hektar dengan total 900 ton dalam satu kali masa tanam. 
“Harapannya dengan motivasi dan arahan Bupati serta bantuan alat Rice Transplanter ini nantinya dapat memotivasi kami untuk terus meningkatkan produktivitas bahkan memperoleh surplus,” jelasnya
Pada kesempatan tersebut, Bupati Sleman juga berkesempatan meninjau implementasi penggunaan rice transplanter untuk menanam komoditas padi.