Bupati menyampaikan, pelaksanaan evaluasi kalurahan inovatif tidak terlepas dari upaya pemberdayaan masyarakat di tingkat kalurahan, baik di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan hingga lingkungan. Bupati berharap, masing-masing kalurahan memiliki inovasi yang berbeda untuk memakmurkan daerahnya.
“Setiap kalurahan memiliki target yang berbeda. Ada yang memiliki inovasi terkait pelayanan administrasi, ada juga yang mengenai lingkungan, dan lain sebagainya. Sehingga inovasi ini bisa dikelola sendiri oleh masyarakat dan manfaatnya bisa dirasakan sendiri oleh masyarakat juga,” kata Kustini.
Saat peninjauan, Bupati mengapresiasi inovasi pengelolaan sampah yang dimiliki Kalurahan Ambarketawang. Kesadaran masyarakat dalam memilah sampah dinilai Bupati menjadi inisiatif yang patut diacungi jempol. Ditambah lagi, dengan adanya lokasi khusus pemilahan sampah, salah satunya di kawasan Gamping Lor. Hal ini dikatakan Bupati menjadi wujud nyata dukungan masyarakat dalam mengatasi permasalahan sampah di Sleman.
Sementara itu, Lurah Ambarketawang, Sumaryanto, memaparkan terdapat berbagai inovasi unggulan yang dimiliki Kalurahan Ambarketawang. Beberapa di antaranya yaitu, pengelolaan sampah terpadu, gerakan masyarakat Ambarketawang sehat dengan IVA dan sadari (Ketawang Sari), Catatan Sipil Kependudukan Jemput Bola (Ciduk Jebol) dan Caten Peduli Lingkungan (Capingan).
“Semoga inovasi ini juga bisa terus memberikan manfaat, baik untuk masyarakat Ambarketawang maupun masyarakat Kabupaten Sleman secara umum,” kata Sumaryanto.