Bupati Kustini Sri Purnomo mengukuhkan 50 Pengurus Kampung Siaga Bencana (KSB) “Amarta Siaga” pada Kamis (25/7) di Lapangan Kalurahan Wedomartani, Kapanewon Ngemplak. Pada kesempatan itu juga dilaksanakan simulasi penanggulangan bencana yang dilakukan oleh relawan, tokoh masyarakat, anggota linmas, kader kalurahan, dan karang taruna.
Bupati Kustini menyampaikan pengukuhan pengurus Kampung Siaga Bencana menjadi langkah penting untuk meminimalisir risiko bencana. Kegiatan ini dinilai Bupati menjadi aksi strategis dalam memantapkan kesadaran bersama untuk saling peduli terhadap sesama.
“Kita sudah lihat dari pelaksanaan simulasi mitigasi bencana tadi sudah bagus, sudah begitu siap, apabila nanti ada bencana di kalurahan ini. Terlihat bagaimana masyarakat dapat siap siaga untuk penanggulangan bencananya,” jelas Bupati.
Dilanjutkan Bupati, edukasi kepada masyarakat terkait mitigasi bencana sangat diperlukan. Hal ini mengingat Kabupaten Sleman merupakan area dengan berbagai potensi bencana, seperti longsor, Gunung Merapi, gempa, angin puting beliung, dan banjir.
“Masyarakat harus lebih siap dalam mitigasi bencana untuk mengurangi risiko lebih besar yang bisa terjadi kapan saja,” begitu arahan Bupati.
Kepala Dinas Sosial, Mustadi menerangkan pengukuhan Pengurus Kampung Siaga Bencana dilaksanakan sebagai upaya perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana. Rangkaian pengukuhan pengurus KSB dilaksanakan dengan pemberian materi, praktek pada tiap devisi, dan simulasi.
“Kampung Siaga Bencana Wedomartani ini merupakan KSB ke-26. Untuk pelatihan dilakukan pada 23 sampai 25 Juli. Dan masa kepengurusan selama 3 tahun, dari 2024 hingga 2027,” kata Mustadi.
Dengan pengukuhan pengurus KSB, Mustadi berharap dapat terselenggara pencegahan dan penanggulangan bencana dengan memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia pada lingkungan sekitarnya.