Demi Percepat Luas Tambah Tanam, Bupati Sleman Lakukan Gerakan Tanam Padi Bersama

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo melakukan Tanam Padi Bersama Program Budidaya Tanaman Sehat yang diinisasi Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman dalam rangka Percepatan Luas Tambah Tanam, Kamis (14/12) di area persawahan Kelompok Tani Wonorejo 6 Dusun Jering VI, Sidorejo, Godean.

Turut hadir dalam acara tersebut Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Hery Sulistio Hermawan dan Guru Besar Fakultas Pertanian UGM, Profesor Irham.

Kustini berharap Gerakan Percepatan Luas Tambah Tanam menjadi upaya bagi peningkatan produktivitas padi di Kabupaten Sleman sehingga Sleman mampu mempertahankan predikatnya sebagai gudang berasnya DIY. Terlebih dengan adanya El Nino tentu menjadi tantangan yang sangat berat dan berdampak pada sektor pertanian di Skeman.

“Kami berharap melalui Gerakan Percepatan Luas Tambah Tanam untuk komoditas padi ini dapat terus mempertahankan bahkan meningkatkan produksi padi dengan dibarengi inovasi, penggunaan teknologi serta motivasinpara petani Sleman,” jelasnya

Lebih lanjut, Bupati Sleman juga sekaligus menyerahkan secara simbolis bantuan insentif fiskal dari pusat untuk Pemkab Sleman di sektor pertanian yakni 11 paket bantuan kepada KWT dan Kelompok Tani yang ada di Kabupaten Sleman berupa benih padi, pembenah tanah, pupuk hayati dan bio pestisida kemudian 5 unit Cultivator (Bidang Hortikultura Perkebunan) serta 17 unit Sumur Ladang (Bidang Ketahanan Pangan) dengan total nilai Rp. 865.220.005. Bantuan tersebut diberikan kepada Kelompok Tani dan KWT yang ada di Kabupaten Sleman

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Sleman, Suparmono melaporkan target Luas Tambah Tanam (LTT) Kabupaten Sleman periode Oktober 2023 – Maret 2024 sebesar 18.841 ha. Untuk target bulan Oktober sampai dengan Desember sebesar 13.068 ha atau 69,35%. Tetapi realisasi tanam hingga hari ini baru sebesar 2.711 ha atau 20,75% yang berarti ada 10.357 ha yg harus dikejar percepatan tanamnya pada bulan Januari 2024 selama air mencukupi.

“Pengaruh El Nino masih kuat atau belum berakhir. Dampaknya yakni tidak tercapai target LTT yang ditetapkan dan berpengaruh pada produksi padi sehingga kemampuan dalam pemenuhan ketersediaan pangan akan terganggu. Harapannya semoga segera turun hujan seperti umumnya musim penghujan dan keterlambatan bisa segera dikebut tanamnya,” ujar Suparmono