Kompetisi Lomba Tanam Timun Baby Bupati Sleman Cup yang telah berjalan 3 bulan, berakhir dengan menghasilkan 3 juara utama. Kegiatan ini menghasilkan total produksi timun baby sebanyak 60.490 kg dengan total pendapatan sebesar Rp 258 juta. Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo membagikan hadiah secara langsung kepada seluruh pemenang di Pendopo Parasamya Sleman pada Sabtu (18/11). Hadir mendampingi Bupati, Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Sleman, Suparmono.
Pada posisi pertama diraih oleh KWT Sekar Kemuning Trimulyo dengan produktivitas 3,05 kg/pohon. Posisi kedua dimenangkan oleh KWT Srikandi Mandiri Condongcatur, dengan produktivitas 2,77 kg/pohon. Sedangkan posisi ketiga diraih oleh KWT Makmur Jaya Kalasan, dengan produktivitas 2,44 kg/pohon.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyampaikan apresiasi terhadap keberhasilan KWT dalam meningkatkan produktivitas timun baby di Kabupaten Sleman. Menilik total pendapatan KWT, Bupati menilai hal ini menjadi bukti kesungguhan petani dalam mengembangkan kemampuanya. Bupati Kustini berharap, semangat ini dapat tetap dilanjutkan usai kompetisi ini berakhir.
“Alhamdulillah hasil ini bisa kembali kepada bapak ibu yang sudah menanam dengan baik. Monggo kemampuan ini harus kita tingkatkan bersama, jangan berhenti di kompetisi ini. Harus kita kembangkan lagi untuk kemajuan bersama,” kata Bupati.
Dengan keberhasilan ini, Bupati menyampaikan kelanjutannya untuk menyelenggarakan Lomba Tanam Timun Baby Bupati Sleman Cup 2. Selain timun baby, pada kompetisi ini akan dikembangkan kompetisi untuk komoditas gambas dan jipang. Bupati berharap, inovasi ini dapat memberikan dampak yang tak kalah luas dari kompetisi pertama.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Sleman, Suparmono mengatakan dari hasil evaluasi, lomba tanam timun baby menunjukkan data yang membahagiakan. Dari 51 peserta dengan rata-rata total luas lahan sekitar 1.7 hektar, mampu menghasilkan 20 kali petik dengan jumlah hingga 20 ton.
“Ini sangat luar biasa, mengingat lomba ini baru pertama kali kita selenggarakan, dan rata-rata KWT yang ikut juga baru pertama kali menanam timun baby. Berdasarkan hasil ini, Bupati memberikan arahan untuk diadakan kembali kompetisi tanam timun baby dengan menambah komoditas gambas dan jipang,” papar Supramono.
Alasan pemilihan gambas dan jipang pada kompetisi selanjutnya dikatakan Pram karena dua komoditas tersebut memiliki teknis pertanian yang hampir mirip dengan timun baby. Sehingga diharapkan dalam satu kali tanam dapat memanfaatkan 3 komoditas sekaligus.
“Lomba kedua diikuti 153 KWT, jadi masing-masing kapanewon ada 9 KWT. Sehingga sekali olah bisa panen 3 komoditas. Pelaksanaannya akan dibagi dalam 3 gelombang agar produksi timun tidak menumpuk di satu saat, pasarnya tidak terlalu terganggu dan harganya tetap relatif stabil,” pungaks Pram.
Sebagai tanda dukungan terhadap pelaksanaan Lomba Tanam Timun Baby Bupati Sleman Cup 2, Bupati Kustini pada kesempatan itu sekaligus menyerahkan sarana tanam berupa 1 roll mulsa, 1 pack benih timun baby, dan 1 pack benih gambas secara simbolis kepada perwakilan KWT Teratai Mekar Condongcatur dan KWT Karya Tani Sidoagung