Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, meresmikan pembangunan talud hasil dari pelaksanaan program Padat Karya Infrastruktur yang berada di Padukuhan Druju, Margodadi, Seyegan, Rabu (13/9). Peresmian ditandai dengan memecahkan kendi berisi air serta penandatanganan prasasti oleh Bupati Sleman.
Kustini mengapresiasi masyarakat Padukuhan Druju yang telah bergotong royong merampungkan pembangunan talud melalui program yang diampu oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sleman ini. Ia berharap hasil dari pembangunan talud ini nantinya dapat bermanfaat serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat di Padukuhan Druju, Margodadi.
“Ini kalau dilelangkan hasilnya pasti kurang maksimal. Dengan adanya program Padat Karya ini, masyarakat sendiri yang bergotong royong dan merasa handarbeni. Dan yang terpenting adalah dengan Padat Karya ini bisa memberdayakan masyarakat,” kata Kustini.
Kepala Disnaker Sleman, Sutiasih, SP, MM., menjelaskan bahwa Padat Karya merupakan program pemerintah berbasis pemberdayaan masyarakat, serta bersifat produktif yang mengutamakan pemanfaatan sumber daya, tenaga kerja, dan teknologi lokal untuk menambah pendapatan, mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Pelaksanaan Padat Karya diharapkan membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat terutama penganggur dan setengah penganggur atau yang jam kerjanya kurang dari 40 jam per minggu. Hal tersebut diharapkan akan menjadikan pemerataan ekonomi ke pedesaan sekaligus mengatasi kesenjangan.
“Pada tahun 2023, Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Disnaker mengalokasikan anggaran untuk pelaksanaan Padat Karya Infrastruktur dengan nominal Rp159.982.000, per lokasi dan dilaksanakan di 17 lokasi,” terangnya.
Selain meresmikan pembangunan talud yang ada di Padukuhan Druju, peresmian hasil Padat Karya pada kali ini juga dilakukan peresmian untuk tiga lokasi lainnya, yakni Padukuhan Klangkapan II, Margoluwih, Seyegan berupa corblok, Padukuhan Duren Sawit, Mororejo, Tempel berupa talud jalan, Padukuhan Mejing Kidul, Ambarketawang, Gamping berupa corblok.
Lebih lanjut ia menyebutkan Padat Karya yang didanai APBD melibatkan tenaga kerja sejumlah 42 orang di masing-masing lokasi. Sehingga Padat Karya di 17 lokasi telah melibatkan sebanyak 714 orang tenaga kerja. Tidak hanya manfaat peningkatan kesejahteraan bagi pekerja, kata Sutiasih, namun juga manfaat kesejahteraan bagi masyarakat melalui peningkatan sarana dan prasarana.