Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mencanangkan Gerakan Terpadu Penanggulangan Stunting (GARDU PENTING) yang diinisiasi Kapanewon Berbah bertempat di Pendopo Kantor Kapanewon Berbah, Kamis (24/8).
Pencanangan Gardu Penting dilakukan oleh Bupati Sleman yang ditandai dengan penyerahan bantuan kepada anak stunting.
Bupati Sleman mengatakan langkah yang dilakukan Kapanewon Berbah dengan melakukan inovasi penanggulangan stunting (GARDU PENTING) menjadi aksi nyata mendukung upaya penanggulangan stunting di Kabupaten Sleman.
“Pencanangan Gardu Penting ini menjadi upaya membangun sinergi yang lebih kuat antara kader kesehatan, komunitas serta elemen masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dalam pencegahan stunting,” katanya.
Ia berharap inovasi tersebut dapat meningkatkan kepedulian, wawasan serta menggerakkan seluruh komponen masyarakat dalam upaya menurunkan stunting di Kabupaten Sleman.
Lebih lanjut, Kustini juga menuturkan bahwa upaya penanggulangan stunting yang dilakukan Pemkab Sleman terus memberikan hasil yang baik. Ia mengungkapkan dari data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka pravelensi stunting di Sleman mengalami penurunan dari 16% di tahun 2021 menjadi 15% di tahun 2022.
Ia menyebut penurunan pravelensi stunting di Sleman ini perlu diapresiasi sebagai upaya bersama sekaligus menjadi motivasi untuk terus memaksimalkan upaya penanggulangan stunting di Kabupaten Sleman.
Sementara itu, Panewu Berbah Tri Akhmeriyadi menjelaskan Gardu Penting ini merupakan inovasi yang dilakukan di tingkat Kapanewon Berbah. Latar belakang diluncurkannya inovasi tersebut menurutnya karena masih diperlukan pemahaman secara maksimal terkait pembagian tugas di tingkat Kapanewon dalam penanggulangan stunting.
“Penanggulangan stunting masih dipahami sebagai tugas tambahan. Maka Gardu Penting ini sebagai upaya memberikan pemahaman maksimal akan tugas baik pamong kalurahan dan lainnya dalam penanggulangan stunting di Berbah,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ia menuturkan Implementasi Gardu Penting ini diawali dengan pembentukan kegiatan di lokus desa stunting yaitu Kalurahan Sendangtirto. Kemudian dilakukan berbagai kegiatan dan menunjuk dua Padukuhan sebagai sampel.
“Di dua padukuhan ini dilakukan lelang kepedulian orang tua asuh stunting. Kemudian dilakukan penyuluhan sadar stunting remaja dan balita, pembinaan kader posyandu dan pembentukan bina keluarga balita,” katanya.
Ia berharap dua padukuhan tersebut menjadi contoh yang kemudian akan dikembangkan di 58 padukuhan di wilayah Kapanewon Berbah.
Tri Akhmeriyadi juga menyebut dalam implementasi Gardu Penting, pihaknya berkolaborasi dengan seluruh stakeholder, salah satunya dengan menyisihkan penghasilan untuk diberikan kepada keluarga stunting.
Dalam kesempatan yang sama juga diselenggarakan lomba senam Sleman bangkit tingkat Kapanewon Berbah yang diikuti oleh lima Kalurahan. Selain itu, kegiatan ini juga diramaikan oleh bazar UMKM sebagai bentuk komitmen Kapanewon Berbah dalam melibatkan sektor ekonomi produktif untuk meningkatkan kesejahteraan warga Berbah.