Bupati Sleman Resmikan Girikerto Menjadi Desa Close Loop Kambing Perah

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo meresmikan Desa Close Loop Peternakan Kambing Perah Desa Girikerto, pada Sabtu (21/7). Acara yang digelar di Lapangan KPP Pangestu Girikerto itu juga dihadiri oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan & Kesehatan Hewan, Makmun, dan jajaran.

Pada kesempatan tersebut, juga diserahkan bibit kambing Saanen dari Kepala BBPTUHPT Baturaden, Sintong HMT Hutasoit kepada Bupati Sleman, sekaligus dilakukan pencanangan vaksinasi PMK bagi kambing dan domba KPP Pangestu Girikerto.

Bupati Kustini, menyampaikan agenda tersebut menjadi motivasi bersama khususnya dalam upaya pemenuhan kebutuhan pokok dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Bupati berharap, melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat mendorong peternak Sleman khususnya di Desa Girikerto untuk meningkatkan produktivitas ternak kambing perah.

“Kami berharap dengan peresmian Desa Girikerto sebagai Desa Close Loop Peternakan Kambing Perah ini dapat meningkatkan produktivitas peternak sekaligus menguatkan sinergi antara pemerintah dan para petani. Kedepannya kami berharap konsep close loop ini juga dapat diterapkan di berbagai wilayah lain di Kabupaten Sleman,” ujar Kustini.

Bupati menjelaskan bahwa Pemkab Sleman melalui Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan juga melakukan peningkatan kompetensi peternak melalui pelatihan teknis maupun manajerial. Hal ini dilakukan untuk mendorong pemasaran hasil produksi peternakan sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan peternak.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan & Kesehatan Hewan, Makmun, memberikan apresiasi terhadap produktivitas ternak kambing perah di Girikerto. Dengan kondisi baik itu, Makmun mengimbau agar peternak dapat memperhatikan kesehatan hewan ternak. Sebab, peluang penyebaran penyakit pada hewan ternak tak bisa dihindari dapat terjadi kapan saja, termasuk penyakit Anthrax yang sedang menjadi perhatian masyarakat.

Ia mengimbau, agar peternak segera melaporkan kepada petugas kesehatan hewan apabila menemukan gejala gangguan kesehatan pada hewan ternak. Meski kecil, namun tanda tersebut dapat membantu untuk melacak sumber penyakit. Makmun, meminta para peternak juga untuk mengisolasi hewan ternak selama 1-2 minggu untuk meminimalisir penularan penyakit apabila hewan ternak berasal dari daerah lain.

“Tidak hanya tenaga kesehatan atau dokter hewan yang membuat ternak sehat. Tapi justru dari pemilik ternak yang bisa membuat hewan ternak menjadi berkualitas. Kondisi kandang yang bagus. pakan yang bagus menjadi faktor produktivitas kambing,” jelasnya.

Terkait pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Makmun mengingatkan agar peternak tidak ragu untuk memberikan vaksin untuk hewan ternak. Tindakan tersebut menjadi langkah pencegahan yang tepat untuk meminimalisir penyakit PMK.