Upaya penanggulangan kemiskinan salah satunya dapat dilakukan dengan memperbaiki mental dari masyarakat serta peran aktif dari pemerintah. Oleh sebab itu, masyarakat miskin perlu terus didampingi oleh para pihak terkait agar mampu mandiri secara ekonomi.
Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Sleman sekaligus Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Sleman, Danang Maharsa, saat menghadiri acara penguatan Tim Penanggulangan Kemiskinan Kapanewon Kalasan, Jumat (21/7), di kantor Kapanewon Kalasan.
Menurutnya perhatian terhadap masyarakat miskin tidak hanya sebatas berupa bantuan materi saja. Namun juga pendampingan dan edukasi agar masyarakat miskin termotivasi untuk mandiri secara ekonomi.
“Kalau bantuannya hanya bantuan sosial, masyarakat akan ketergantungan. Maka masyarakat miskin ini harus didampingi agar mandiri secara ekonomi, salah satunya melalui UMKM,” jelasnya.
Dijelaskan pula bahwa Pemerintah Kabupaten Sleman memiliki sejumlah program penanggulangan kemiskinan, diantaranya yang ditangani oleh tim Sepeda Mas (Sekretariat Pemberdayaan Masyarakat) yang berkantor di Bappeda Sleman. Tim yang terdiri dari berbagai unsur, seperti akademisi, LSM, pemerintah, ini siap memberikan pendampingan yang dibutuhkan terhadap masyarakat miskin di Kabupaten Sleman.
Selain itu, Danang menyebut salah satu upaya menurunkan angka kemiskinan yakni dengan memberikan beasiswa pendidikan tinggi bagi masyarakat miskin. Ada sejumlah 161 anak dari keluarga miskin yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Sleman untuk melanjutkan pendidikan di Universitas Amikom.
“Dengan harapan setelah kuliah bisa mendapatkan keahlian dan mendapatkan pekerjaan, sehingga bisa keluar dari kemiskinan,” ujarnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat di Kapanewon Kalasan, seperti PKH Kalasan, KUA Kalasan, UMKM Kalasan, Bumkalma, DMI Kalasan, Pokja SMP, Pokja SMA, Penyuluh KB, Puskesmas Kalasan, Kelompok Informasi Masyarakat Kalasan, danĀ TKSKĀ Kalasan.