Untung Waluyo menjelaskan kegiatan doa syukur menyambut Hari Jadi Sleman ini digelar hampir setiap tahun. Doa syukur ini juga sebagai bentuk terimakasih dan dukungan kepada Pemerintah yang selama ini selalu hadir mengayomi kegiatan ibadah yang dijalankan umat.
Sementara itu, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyatakan, umat Hindu yang turut mendoakan Hari Jadi Kabupaten Sleman menunjukkan kehidupan kerukunan umat beragama di Sleman terjaga dengan baik.
Kondisi tersebut sesuai dengan tema peringatan Hari Jadi Sleman ke 107 yaitu Nyawiji lan Murakabi yang berarti menyatunya berbagai perbedaan, untuk menuju pada satu tujuan bagi kebermanfaatan bersama.
“Peringatan Hari Jadi Sleman menjadi momen untuk menanamkan semangat kebersamaan, persatuan dan toleransi di Kabupaten Sleman,” tambahnya.
Lebih lanjut, Kustini menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Sleman terus berupaya untuk mewujudkan Sleman sebagai rumah bersama. Menurutnya, upaya tersebut tidak akan maksimal tanpa peran serta dan dukungan dari masyarakat Sleman.
Dalam kesempatan tersebut Kustini juga mengajak seluruh masyarakat untuk bersama – sama memupuk sikap saling menghormati dan menghargai segala perbedaan baik agama, suku maupun budaya.