Syawalan Suryo Ndadari kali ini mengangkat tema “Menuju Kalurahan Berbudaya dan Profesional”. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun yang bertujuan untuk menjalin silaturahmi antara lurah dan pamong kelurahan dengan Pemerintah Kabupaten Sleman. Sukiman, selaku ketua panitia syawalan Suryo Ndadari menyebut acara ini diikuti oleh sebanyak 1900 pamong dan 427 staf kalurahan. Meski begitu, ia memastikan kegiatan pelayanan di kantor kalurahan tetap berjalan normal seperti biasa.
“Meskipun kita euforia syawalan disini, tapi pelayanan masih berjalan seperti yang telah direncanakan,” jelasnya. Sementara ketua Suryo Ndadari, Irawan, dalam sambutannya menyampaikan tiga permintaan paguyuban Suryo Ndadari kepada Pemerintah Kabupaten Sleman. Diantaranya yakni peningkatan dan pemerataan tunjangan bagi lurah dan pamong, pemberian Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk anak-anak lurah dan pamong, serta pemberian Kartu Indonesia Sehat (KIS) bagi lurah dan pamong yang sudah purna tugas.
“Kami tahun lalu juga seperti ini mengajukan permintaan kepada Bupati, maka kami juga berterima kasih kepada ibu bupati dan seluruh jajaran Pemkab Sleman yang telah menaikkan Siltap kami sebesar 250 ribu rupiah,” kata Irawan. Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, mengapresiasi kegiatan syawalan yang digelar oleh paguyuban Suryo Ndadari ini. Menurutnya acara ini merupakan wadah untuk semakin menguatkan sinergitas antara lurah beserta para pamong kalurahan dengan jajaran Pemerintah Kabupaten Sleman.
“Pemkab Sleman tentu tidak bisa bekerja sendiri, maka perlu adanya sinergi salah satunya dengan lurah dan pamong kelurahan,” ujarnya. Menanggapi usulan yang disampaikan ketua paguyuban Suryo Ndadari, Bupati Sleman mengatakan ia bersama jajarannya akan mengkaji lebih lanjut usulan tersebut terkait dengan peraturan perundang-undangan dan pendanaan. “Demi meningkatkan kesejahteraan lurah dan pamong kalurahan memang harus ada sinergi Pemerintah Kabupaten Sleman. Maka mari bersinergi bersama sesarengan mbangun Sleman,” kata Kustini.