Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional menjadi momen peringatan peristiwa longsornya sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Leuwigajah Cimahi, pada 21 Februari 2005 silam. Sebanyak 157 orang dilaporkan meninggal dunia akibat ledakan gas metana pada tragedi tersebut. Dari kejadian tersebut, gerakan mengelola sampah lebih digalakkan hingga saat ini.
Terkait dengan hal tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman, Epiphana Kristiyani, mengajak mayarakat dan pedagang khususnya di kawasan Tlogo Putri, untuk mengelola sampah dengan baik dan benar. Terlebih lagi pasca pandemi ini, kegiatan perekonomian dan pariwisata semakin menggeliat sehingga volume sampah juga semakin besar.
“Tahun ini menjadi momen untuk menggerakan kembali masyarakat dalam mengelola sampah secara bijak. Dan tahun ini tema HPSN 2023 adalah ‘Tuntas Kelola Sampah Untuk Kesejahteraan Masyarakat’, yang bertujuan untuk mendorong perekonomian masyarakat dengan prinsip pengelolaan sampah berkelanjutan,” terang Epiphana.
Epiphana melaporkan, rangkaian peringatan Hari Peduli Sampah Nasional di Kabupaten Sleman juga telah dilaksanakan dengan agenda gropyok sampah di Kapanewon Minggir, Berbah, dan kawasan Kaliurang. Pada pelaksanaannya, peringatan HPSN 2023 melibatkan berbagai elemen masyarakat dari kapanewon, lembaga pengelola sampah mandiri, komunitas peduli sungai, hingga Batalyon Infanteri 403.
“Kami sekaligus ingin mengingatkan kepada pedagang dan masyarakat terutama di kawasan wisata ini, ayo kita kelola sampah dengan baik dan benar. Harapannya, masyarakat bisa berupaya untuk mengurangi sampah sekaligus memilah sampah,” ujar Epiphana.
Sementara itu, Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo memberikan arahan kepada masyarakat agar mengelola sampah mulai dari rumah sejak hari ini. Diakui Bupati, dibutuhkan komitmen, kerjasama dan kesadaran dari semua pihak dalam menanggulangi sampah. Bupati menambahkan, berdasarkan laporan Dinas Lingkungan Hidup Sleman, masyarakat Sleman membawa 738,71 ton sampah per hari.
“Semua pihak harus berkolaborasi untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Apabila kita tidak bergerak, nanti Mei sampah-sampah sudah ditolak di Piyungan. Sehingga kepada kepala OPD, Panewu, dan seluruh stakeholder silakan untuk menggerakan timnya,” kata Bupati.
Bupati juga mengingatkan terkait komitmen seluruh pihak dalam menanggulangi sampah. Bupati Kustini menyatakan, mengurangi sampah di Kabupaten Sleman bukan hanya tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup, sehingga, setiap OPD dan masyarakat perlu memahami dan menjaga komitmen untuk mengurangi, memilah, dan mengelola sampah.
“Harapannya semua bisa mendukung adanya lingkungan bersih dan sehat. Saya ucapkan terima kasih kepada bapak ibu yang telah membantu mengelola sampah hingga saat ini dan terus berkontribusi untuk mengatasi sampah di kabupaten Sleman,” pungkas Bupati.