Dalam sambutannya, Kustini sangat berterimakasih dan menyambut baik kunjungan Menpan RB, Abdullah Azwar Anas beserta rombongan. Ia mengatakan bahwa kehadiran Menpan RB dapat menjadi motivasi Pemkab Sleman dalam meningkatkan kinerja pelayanan publik guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat. “Kehadiran Bapak Abdullah Azwar Anas merupakan sebuah kehormatan sekaligus bentuk perhatian bagi kami untuk terus meningkatkan kinerja pelayanan publik khususnya dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Kustini menyampaikan bahwa Pemkab Sleman berkomitmen untuk membangun kualitas budaya kinerja birokrasi melalui 3 indikator penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi hasil. Komitmen ini dapat dilihat dari hasil evaluasi atas akuntabilitas kinerja instansi Pemkab Sleman yang berhasil memperoleh nilai AKIP sebesar 81,73 dengan predikat A sehingga terhitung telah berhasil meraih nilai “A” dalam SAKIP selama empat tahun berturut-turut. Demikian pula dengan perolehan nilai RB 76,77 dengan predikat BB di tahun 2022. Dari hasil penilaian tersebut, maka Pemkab Sleman terhitung telah berhasil meraih nilai BB dalam Reformasi Birokrasi selama lima tahun berturut-turut.
Sementara itu, Menpan RB, Abdullah Azwar Anas dalam arahannya menyampaikan harapannya agar Kabupaten Sleman menjadi salah satu Kabupaten terdepan dalam mengimplementasikan RB Tematik yakni reformasi birokrasi yang terukur. “Harapan kami, Kabupaten Sleman menjadi salah satu kabupaten terdepan untuk mengimplementasikan RB Tematik yakni reformasi birokrasi yang terukur khususnya terkait dengan penanganan kemiskinan, penanganan stunting, kemudian peningkatan investasi, digitalisasi, belanja produk katalog dan penanganan inflasi,” ujar Azwar.
Lebih lanjut, Azwar Anas menyampaikan bahwa kedepan target Kemenpan RB akan menganggap RB yang bagus tidak hanya dari administrasi namun yang terpenting adalah menciptakan dampak positif bagi masyarakat. Ia juga mengharap Forkopimda Sleman dapat bersinergi dengan Pemkab Sleman sehingga dampak penanganan kemiskinan serta stunting dapat tertangani dengan baik.
“Sleman juga dapat menjadi role model apabila dapat berkoordinasi dengan baik dalam penanganan kemiskinan, penurunan prevalensi stunting terlebih angka stunting di Sleman jauh dari angka rata-rata nasional, dan dapat mendorong investasi. Demikian juga nilai SPBE nya sudah diatas 3 indeksnya dan dapat dijaga. Kedepan harapannya semakin baik,” kata Azwar.