Bupati memberikan arahan agar para petani terus mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi dalam mengembangkan usaha. “Petani itu menanam, memelihara, dan menjual. Kalau menanam saja dan tidak dipelihara nanti mati. Begitu juga pemeliharanya, juga dibutuhkan tenaga dan pemikiran. Ada aturan-aturannya dalam menanam,” ujar Bupati. Bupati berharap agar silaturahmi dan komunikasi antara petani dapat terus terjaga. Sehingga kerjasama antar petani dapat terjalin dengan baik dan mampu menghasilkan inovasi dalam memperkuat ketahanan pangan Sleman.
“Sleman adalah penyangga pertanian, peternakan, maupun perikanan. Dengan diadakan pertemuan rutin di sini, diharapkan bapak ibu bisa berdiskusi bersama dalam memperkuat ketahanan pangan di Sleman khususnya,” kata Kustini.
Sementara itu, Panewu Tempel Suyanto, melaporkan hingga saat ini terdapat 2.900 petani di area Tempel. Untuk mewujudkan petani yang mandiri dan sejahtera, kelompok petani Tempel mendapatkan bimbingan teknis serta melakukan pertemuan rutin untuk berdiskusi mengenai pengembangan usaha pertanian.
“Setiap hari Jumat juga diadakan semacam pasar tani di STA ini, seperti yang dilaksanakan seperti di area Pemkab Sleman,” ucap Suyanto.
Pada pertemuan itu, Suyanto berharap kerjasama antara pemerintah Kabupaten Sleman dengan petani Tempel dapat terus berjalan dengan baik. Sehingga pembinaan terhadap petani dapat terus dilakukan dan memberikan dampak yang lebih luas.