Drs. H. Sri Purnomo, MSi
Menjadikan Sleman Terbaik di Indonesia
Dikenal tegas, jujur dan santun, Sri Purnomo (SP) memulai karirnya sebagai guru pada tahun 1984. Tahun 2005-2010, SP dipercaya menjadi Wakil Bupati Sleman. Kemudian berpasangan dengan Hj. Yuni Satia Rahayu, S.S, M.Hum, Sri Purnomo terpilih menjadi Bupati-Wakil Sleman periode 2010-2015. Setelah berhasil mengalahkan enam pesaingnya, Sri Purnomo tetap kalem dan santun. Ketika ditanya apa yang akan dilakukannya 5 tahun ke depan, Sri Purnomo menjawab tegas bahwa dirinya akan melanjutkan apa yang sudah diperjuangkan selama lima tahun sebelumnya.
Menurut Sri Purnomo, saat ini Sleman dalam kondisi bagus, namun ke depan masih harus ditingkatkan lagi. Menjadi Bupati bagi Sri Purnomo berarti harus kerja keras. Ia berkomitmen untuk membawa Sleman menjadi kabupaten terbaik di Indonesia.
Prestasi yang telah dicapai Sleman diantaranya sebagai Kabupaten dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tertinggi diantara seluruh Kabupaten se-Indonesia, PDRB yang terus meningkat, serta penghargaan di berbagai bidang lainnya akan dipertahankan dan terus ditingkatkan. Sementara untuk sector yang masih kurang tentu akan dievaluasi. Ia yakin dengan kerja keras maka kekurangan tersebut akan dapat ditingkatkan.
Di bidang kesehatan, Sri Purnomo terus berupaya untuk mewujudkan Sleman sehat. Sri Purnomo sepakat generasi unggul diawali dari bayi yang sehat sejak dalam kandungan ibunya. Oleh karena itu Sri Purnomo akan berupaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Di bidang pendidikan, Sri Purnomo memiliki keprihatinan tersendiri. Menurutnya sistem pendidikan di Sleman sudah baik. Sekolah-sekolah di Sleman telahmampu mencetak lulusan yang unggul meskipun dengan input siswa yang lebih rendah dari sekolah-sekolah di Yogyakarta. Ke depan, Sri Purnomo akan melanjutkan program pemerataan kualitas pendidikan serta membangun pendidikan yang berkarakter yakni pendidikan yang membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang beriman, takwa, cerdas, dan trampil.
Di bidang ekonomi, Sri Purnomo akan menjadikan Sleman terbuka bagi investasi. Asal mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sleman serta tidak melanggar regulasi, Sri Purnomo menyatakan siap mendukung investor manapun yang berminat mengembangkan potensi Sleman.
Bidang olah raga juga akan diperhatikan. Saat ini Sri Purnomo dipercaya menjadi Ketua PSSI Sleman dan Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia Cabang Sleman serta Ketua Umum Persatuan Drumband Indonesia cabang Sleman. Ke depan Sri Purnomo akan lebih mengutamakan pembinaan atlet lokal, dari yang amatir hingga yang profesional.
Sri Purnomo juga tidak takut kinerjanya akan dibandingkan dengan bupati-bupati periode sebelumnya. Menurutnya, setiap pemimpin memiliki era sendiri-sendiri. Zaman akan berubah dan berkembang secara dinamis sehingga ia yakin bahwa dirinya mampu mengemban tugas dan tanggungjawab yang diamanatkan padanya.
Lebih dekat dengan Sri Purnomo
Pria yang lahir di Klaten ini memiliki motto hidup mengalir seperti air. Menempuh pendidikan SD hingga SMA di Klaten. Kemudian melanjutkan kuliah di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan lulus Sarjana Muda (BA) tahun 1984 serta menyelesaikan Sarjananya pada tahun 1998.
Sri Purnomo juga dikenal sebagai sosok yang sederhana. Olah raga lari dan jalan kaki adalah hobi yang ditekuninya sejak sekolah.
Sri Purnomo juga gemar berorganisasi. Salah satunya di PD Muhammadiyah Sleman. Melalui Muhammadiyah ini pula yang akhirnya membawanya ke dunia politik. Sri Purnomo tercatat menjadi salah satu tokoh yang membidani PAN Sleman. Sri Purnomo juga masih aktif sebagai Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Sleman.
Sri Purnomo menyadari dirinya tidak selamanya akan menjadi pemimpin. Ia berupaya menambah ilmu dengan mengambil S2 di Magister Ekonomi Syariah, UII. Terlebih lagi karena saat ekonomi syariah mulai tumbuh di Indonesia. Kini S2-nya diimplementasikan untuk menggagas terbentuknya Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), yang menampung kegiatan perekonomian dan financial Syariah, yang mewadahi BMT, Bank Syariah, BPR Syariah dan asuransi syariah. Saat ini Sri Purnomo juga aktif sebagai pengawas di dua BPR Syariah yaitu : Mitra Amal Mulia dan BPR Syariah Formes.
Sri Purnomo juga memiliki jiwa sosial. Sampai saat ini masih membina panti sosial. Jiwa sosial ini juga terlihat dari seringnya Sri Purnomo menyambangi kegiatan kemasyarakatan. Banyak kegiatan yang disinggahinya seperti dusun, peresmian Masjid, hari besar keagamaan dan pentas seni. Ia berikhtiar, semua undangan dari masyarakat berusaha didatangi. Ini merupakan bentuk upaya Sri Purnomo untuk berkomunikasi dengan masyarakat yang datang bertamu. Komunikasi juga dibuka melalui acara Bupati Menyapa setiap Rabu pagi di RRI Jogja.
Keluarga Sri Purnomo menyadari kesibukannya ini. Ketiga anaknya, Aviandi Okta Maulana (22 tahun), Nudia Rimanda Pangesti (17 tahun) dan Raudi Akmal (15 tahun), sudah terbiasa mandiri sejak kecil. Namun demikian Sri Purnomo tetap melakukan komunikasi secara intensif dengan istri dan anak-anaknya. Baginya, keluarga menjadi asset yang berharga untuk membangun kinerja. Pengasuhan anak sejak bayi tidak pernah melibatkan pembantu. Seluruh kebutuhan anak dipenuhi oleh istrinya Dra. Hj. Kustini. Termasuk untuk pendidikan ketiga anaknya. Sri Purnomo memberikan prioritas untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anaknya.
Biodata
Nama : Drs. H. Sri Purnomo, MSi
Tempat/Tanggal Lahir : Klaten, 22 Februari 1961
Umur : 49 tahun
Agama : Islam
Alamat Tempat Tinggal : Jaban, RT/RW : 006/034, Tridadi, Sleman
Email : bupati[at]slemankab.go.id
Riwayat Pendidikan
- SD Tarubasan 1, Karang Anom, Klaten : Lulus Tahun 1973
- SMP Muhammadiyah, Karang Anom, Klaten : Lulus Tahun 1976
- SMA Muhammadiyah Klaten : Lulus Tahun 1980
- S-1 IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta : Lulus Tahun 1984
- S-2 UII (Magister Ekonomi Syariah UII) : Lulus Tahun 2007
Perjalanan Karir
- Guru sejak 1984 – 2005
- Wakil Bupati 2005 – 2010
Pengalaman Organisasi
- Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sleman (2006 – 2010)
- Anggota Majelis Pertimbangan Partai DPW PAN DIY (2005 – 2010)
- Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia Cabang Sleman (2006 – 2011)
- Ketua Umum Drum Band Kabupaten Sleman (2006 – 2011)
- Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DIY (2006 – 2011)
- Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK)Sleman (2005 – 2010)
Keluarga
Istri : Dra. Hj. Kustini
Tanggal Lahir : 2 Februari 1963
Tanggal Menikah : 27 September 1987
Anak
- Aviandi Okta Maulana, 30 Oktober 1988, Jurusan Akutansi FE UGM
- Nudia Ramanda Pangesti, 19 Juli 1993, SMA N 13 Yogyakarta
- Raudi Akmal, 12 Maret 1995, SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta
Hj. Yuni Setia Rahayu S.S., M.Hum
Di mata Hj. Yuni Setia Rahayu S.S., M.Hum. yang akrab di panggil Neny ini, Sleman memiliki cukup banyak potensi yang bisa dikembangkan dan memiliki dukungan keuangan yang cukup memadai. Ia juga merasa beruntung tinggal di Sleman, sehingga sebagai wakil bupati akan mendorong saja untuk kemajuannya.
Salah satu yang menjadi keunggulan sekaligus potensi yang memiliki Sleman adalah keberadaan berbagai Universitas ternama baik negeri maupun swasta. Menurut Neny, Sleman merupakan gudangnya orang-orang pinter, sehingga yang diperlukan bagaimana mendorong kerjasama dengan Universitas untuk mengembangkan dan memberdayakan potensi yang ada di Sleman. Diharapkan Institusi pendidikan tinggi yang ada di Sleman memberikan kontribusi maksimal kepada pembangunan Sleman
Sebagai Wakil Bupati, poin utama yang akan dituju setelah dilantik yaitu pertama,memberdayakan pasar tradisional. Banyak alasan mengapa pasar tradisional harus diupayakan bisa dipertahankan keberadaannya. Salah satunya adalah peran strategis yang dimainkan oleh pasar tradisional dalam pembangunan ekonomi masyarakat. Pasar tradisional merupakan sandaran hidup banyak orang yang dalam kegiatan ekonomi berskala rakyat. Dengan kata lain, karena pasarlah yang mampu menggerakkan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu pasar tradisional perlu dioptimalkan termasuk memberi perlindungan terhadap perdagangan pasar tradisional dari permainan harga dan persaingan dengan pasar modern. Antara pasar tradisional dengan pasar modern bisa bersinergi.
Kepedulian Neny terhadap pemberdayaan pasar tradisional ini tidak terlepas dari hobi Neny yang suka belanja di Pasar Tradisional .Bahkan, jika sedang belanja di pasar tradisional, Ia tak pernah lupa membeli makanan kesukaannya yaitu kacang rebus.
Poin utama kedua adalah pendidikan dasar terutama PAUD, misalnya perbaikan fasilitas PAUD yang ada.”Kedepannya saya ingin menggagas ide”kota layak anak”kaitannya dengan perkembangan pendidikan di Sleman,” ujarnya. Dengan “kota layak anak” maka banyak public space yang bisa memenuhi kebutuhan anak untuk bermain. Ia membayangkan masa kecilnya saat di Sragen yang bebas bermain di Alun-alun dan taman bermain anak. Ia mengaku prihatin banyak kota di Indonesia yang kurang memperhatikan tata ruang kotanya.
Poin ketiga, yang menjadi konsen Neny adalah upaya pengelolaan sumber daya air. Hal ini perlu ditekankan mengingat secara geografis Sleman merupakan daerah konvervasi air utama menghadapi climate change (perubahan iklim).
Berkaitan dengan Sleman ke depan, Neny akan berusaha menjadikan Sleman sebagai kabupaten Percontohan, yakni dengan meningkatkan partisipasi masyarakat baik dalam pembangunan maupun dalam politik. Dengan kata lain pembangunan memang harus benar-benar dilaksanakan secara bottom-up. Hal ini bisa dilakukan dengan senantiasa selalu berada ditengah-tengah masyarakat sehingga Neny mengetahui persis apa yang diinginkan masyarakat..
Motivasi Neny menjadi Wakil bupati adalah dikarenakan selama ini ruang gerak terbatas pada LSM dan Partai Politik. Ia berharap untuk bisa berkiprah lebih luas di Sleman. Selain itu, ia juga menggap bahwa menjadi Wakil Bupati merupakan ujian untuk menghandle pekerjaan-pekerjaan lain yang lebih besar. Ia ingin mendorong perubahan kearah yang lebih baik. Sebagai Wakil Bupati, ia akan memberikan yang terbaik untuk Sleman. Sebagai aktivis dan Direktur Eksekutif LSM Rumpun Tjoet Njak Dien Yogyakarta, ia sering bertemu dengan masyarakat. Pengalaman berkiprah di LSM maupun di Parpol ini, akan dijadikan modal Neny dalam melayani masyarakat Sleman. Walaupun menjadi Wabup dengan latar belakang dari Partai politik, namun Neny bertekad akan bekerja dengan dasar ikhlas dan penuh profesionalisme.
Saat itu, ibu dua anak yang memiliki motto perjuangan tiada henti dan senantiasa memperbaiki diri juga tengah menyelesaikan disertai S3 tentang gerakan perempuan di Universitas Kebangsaan Malaysia. Untuk itu ia tertantang bagaimana nantinya Neny bisa mensinkronkan ilmu S3-nya dengan yang ada di lapangan khususnya di Kabupaten Sleman. Neny berharap dengan S3-nya tersebut ia bisa meningkatkan peran perempuan Sleman di berbagai bidang sehingga bisa mewujudkan Sleman yang lebih sejahtera lahir dan bathin dan memiliki daya saing.
Di sela kesibukannya, ia juga menyempatkan diri unutk menonton film kesukaannya yang bertema detektif dan drama, seperti Pirates of The Carribean dan Disclosure.
Biodata
Nama : Yuni Setia Rahayu, M.Hum
Nama Panggilan : Neny
Tempat/Tanggal lahir : Ngawi, 28 Juni 1968
Alamat : Perum Batan No.21 Gg Perkutut, Pugeran 3, Maguwoharjo, Depok, Sleman
Email : wabup[at]slemankab.go.id
Suami : Muhammad Yamin,SH
Anak : Nabiel Ahmad-15 th (SMA Kharisma bangsa,Jakarta)
Nadine Cahya Annisa-10 th (SD Muhammadiyah 2 Condongcatur,Sleman)
Pendidikan:
- SD Negeri XI Sragen, Jawa Tengah 1975-1981
- SMPN 1 Sragen, Jawa Tengah 1981-1984
- SMAN 1 Sragen, Jawa Tengah 1984-1987
- S1 Jurusan Sejarah , Fak Sastra UGM. Yogyakarta 1987-1994
- S2 Program Studi kajian Wanita, Fak. Pasca Sarjana UI 2000-2003
- S3 Ilmu Politik, Fak. Sains dan Kemanusiaan, Unversitas Kebangsaan Malaysia, Malaysia 2007-sekarang