Pemerintah Kabupaten Sleman gelar bakti sosial pasar murah dan rehab rumah tidak layak huni pada Senin (29/4/19) di Balai Desa Pondokrejo, Tempel. Kegiatan ini merupakan rangkaian Hari Jadi Kabupaten Sleman ke-103. Koordinator kegiatan baksos Hari Jadi Kabupaten Sleman ke 103, Elli Widiastuti menjelaskan bahwa kegiatan baksos pasar murah ini diperuntukkan bagi warga kurang mampu. Panitia menyediakan 150 kupon senilai Rp 100.000,- yang dapat ditebus warga hanya dengan membayar Rp 25.000,-. Selain itu panitia juga menyediakan pakaian pantas pakai dengan harga mulai Rp 1.000,-.
“Kupon tersebut untuk ditukarkan dengan paket sembako berupa bawang merah, teh, roti kaleng, minyak dan gula senilai seratus ribu rupiah,” jelas Elli. Selain paket sembako murah, dalam baksos tersebut panitia juga memberikan bantuan rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) masing-masing sebesar Rp 15.000.000,- beserta Ijin mendirikan Bangunan (IMB). Bantuan ini diberikan pada lima orang yaitu Sunarto (Tempel), Sumadi (Minggir), Wasilah (Moyudan), Kartinah (Moyudan), Yuri Widodo (Sleman).
Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun yang hadir dalam acara tersebut menuturkan bahwa pasar murah tersebut diadakan dengan tujuan membantu masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan pokok.
“Kegiatan pasar murah ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pangan dan sandang warga dengan harga terjangkau,” jelas Muslimatun.
Sementara itu untuk rehab RTLH menurut Muslimatun merupakan upaya pemberdayaan untuk meningkatkan kualitas dan taraf kehidupan masyarakat. Dirinya berharap dengan bantuan tersebut masyarakat dapat mengembangkan kemampuan agar mampu mandiri, berkarya dan berusaha serta dapat memanfaatkan potensi yang dimiliki secara optimal dan berkesinambungan.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa rehab RTLH ini juga dalam rangka upaya penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Sleman. Upaya koordinatif yang dilakukan melalui Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah mulai dari tingkat kabupaten hingga ke tingkat padukuhan. Kegiatan yang dilakukan mulai dari pemberdayaan sosial, peningkatan jejaring kerjasama pelaku usaha termasuk diantaranya meningkatkan kualitas potensi dan sumber kesejahteraan sosial. “Program dan kegiatan yang telah dilaksanakan berhasil menurunkan angka kemiskinan sebesar 0,71% menjadi 31.355 KK (8,77%) dari sebelumnya sejumlah 34.128 KK,” tambah Muslimatun.