Bhakti Sosial dalam rangka Hari Jadi Kab Sleman 105 (keg. penyerahan bantuan), Selasa 27 april 2021 jam 09.00 WIB di Balai Kalurahan Sumberharjo Prambanan.
Bhakti Sosial dalam rangka Hari Jadi Kab Sleman 105 (keg. penyerahan bantuan), Selasa 27 april 2021 jam 09.00 WIB di Balai Kalurahan Sumberharjo Prambanan.
Pemerintah Kabupaten Sleman melakukan bakti sosial berupa pembagian sembako oleh Bupati Sleman, Sri Purnomo, kepada warga Desa Tridadi, Rabu (29/3). Kegiatan yang digelar di Aula Kantor Kelurahan Tridadi ini merupakan rangkaian peringatan Hari Jadi ke-104 Kabupaten Sleman.
Sri Purnomo mengungkapkan pembagian bantuan ini bertujuan untuk membantu meringankan beban masyarakat kurang mampu, terutama di tengah merebaknya wabah Corona seperti saat ini. Ia berharap dengan kegiatan tersebut, penerima bantuan bisa menjalani ibadah puasa dengan lebih khusuk lagi.
“Terima kasih juga kepada Baznas Kabupaten Sleman yang telah menyalurkan bantuannya”, ucapnya.
Sementara Ketua Baznas Sleman, Kriswanto, menyebutkan pihaknya memberikan dukungan dalam kegiatan tersebut berupa bantuan sejumlah 420 paket sembako. Dijelaskan pula paket sembako taersebut diantaranya berisi beras, gula, minyak goreng, produk-produk UMKM Sleman dan makser.
“Sebelumnya kami juga telah membagikan di Kecamatan Gamping. Insya Allah kami juga menyediakan 2000 paket sembako lagi yang akan dibagikan”, jelasnya.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan sebanyak 127 IMB (Izin Mendirikan Bangunan) dispensasi kolektif dari Dusun Gamplong Moyudan. Hal ini sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor.9 Tahun 2020 tentang Dispensasi IMB Gratis untuk rumah tinggal yang dibangun sampai dengan tahun 2015.
Tema yang diangkat pada kegiatan tersebut ialah “Sleman Peduli Ramadhan dan Cegah Covid-19”. Pelaksanaan kegiatan ini juga memperhatikan protokol Kesehatan demi mencegah penularan Covid-19 salah satunya dengan pengecekan suhu badan dan mewajibkan seluruh hadirin untuk memakai masker. Selain itu, tempat duduk tamu undangan juga diberi jarak satu meter antara satu dengan lainnya.
Dalam rangka memperingati hari jadi Sleman ke 103, Pemerintah Kabupaten Sleman menyelenggarakan Lomba Panahan Tradisional (Jemparingan) bertempat di Lapangan Pemda Sleman pada hari Minggu (5/5). Pembukaan lomba jemparingan tersebut diawali dengan pelepasan burung merpati oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman dan yang diikuti oleh masing-masing perwakilan tim panahan.
Bandi Utama selaku Ketua penyelenggara Lomba Jemparingan mengatakan bahwa tercatat 281 peserta dari 46 klub panah dari berbagai wilayah di Pulau Jawa mengikuti lomba tersebut. Dalam perlombaan tersebut, para peserta mempunyai kesempatan lima sesi memanah dengan jarak objek panah 30 meter. Dimana setiap sesinya peserta berhak melepaskan empat kali anak panah.
Berbeda dengan panahan biasanya, jemparingan mewajibkan pesertanya menggunakan busana tradisional Jawa. Dalam melepaskan busur panah, para peserta menggunakan panah tradisional atau gandhewa dengan posisi duduk bersila dan sasarannya berwujud bandhulan. Sementara itu Kepala Dispora Kabupaten Sleman Agung Armawanta mengatakan dimaksudkan untuk mempromosikan kepada warga Sleman bahwa Hari Jadi Kabupaten Sleman adalah milik semua warga Sleman.
Lanjutnya, kegiatan tersebut juga merupakan salah satu wujud untuk mensosialisasikan dan melestarikan olahraga jemparingan yang merupakan warisan budaya. “Melalui kegiatan ini, selain untuk menyemarakkan kegiatan Hari Jadi Sleman ke 103 juga sebagai kegiatan untuk menumbuhkan semangat melestarikan budaya,” kata Agung.