PDAM Kabupaten Sleman melayani khusus perpipaan. Saat ini PDAM masih mencapai layanan 60% dari total penduduk Sleman. Pencapaian inipun sangat sulit karena masyarakat sudah banyak menggunakan sumur gali yang secara kualitas masih lebih baik daripada 4 kabupaten lain. Kedepan PDAM Sleman akan menambah sambungan sebanyak 200 pelanggan atau kepada 12 ribu jiwa. Demikian disampaikan oleh Direktur PDAM Sleman, Dwi Nurwata, Kamis 4 April 2013.
Kendala yang dihadapi oleh PDAM pasca erupsi Merapi adalah sumber air yang ada di lereng Merapi terkena lahar dingin dan jaringan mengalami kerusakan total. PDAM baru dapat memfungsikan sumber air dari Umbul Wadon mulai bulan Oktober 2012. Berfungsinya kembali sumber air tersebut setelah dibantu oleh BNPB dengan dana dari APBN. Bantuan berupa pembangunan pipa yang berada di Pakem, yaitu di dusun panggeran dengan kapasitas 60 liter per detik. Jika dikomparasikan dengan kebutuhan masyarakat yaitu sekitar 6000 sambungan.
PDAM juga melaksanakan pengembangan sambungan dengan kemudahan-kemudahan melalui event-event tertentu. Pada 2013 nanti akan ada sambungan baru yang murah yaitu pada event Peringatan Hari Jadi Kabupaten. Harga pendaftaran sambungan baru yaitu Rp 300.000 per sambungan, sedangkan harga reguler 800 ribu per sambungan. Hal ini dimaksudkan untuk membantu masyarakat agar dapat menikmati layanan air bersih dan memperluas cakupan layanan PDAM.
Sumber air yang digunakan PDAM baru mencapai 280 liter per detik dengan tingkat kehilangan air 32%. Tingkat kehilangan tersebut menurun 5% dari tahun lalu yang mencapai 37%. Upaya penurunan dilakukan dengan penggantian watermeter yang rusak serta penertiban watermeter. Tahun 2013 PDAM mengusulkan pada pusat untuk dibantu pengembangan di wilayah barat karena di kecamatan Tempel belum ada layanan air bersih dengan perpipaan. Kapasitas 20 liter per detik akan memberi layanan pada 2000 pelanggan.
Pada tahun 2012, hasil audit akuntan publik menunjukkan bahwa PDAM Sleman telah mampu meraih keuntungan sebesar Rp 565.000.000. keuntungan ini merupakan yang pertama kalinya setelah beberapa tahun PDAM tidak memperoleh keuntungan. Keuntungan ini merupakan hasil kerjasama masyarakat, PDAM dan pemerintah.Pada tahun 2013 PDAM juga merencanakan menambah jaringan di wilayah Sleman tengah yaitu Kecamatan Ngaglik. Hal ini dikarenakan di Sleman tengah perkembangannya cukup pesat diantaranya adanya rusunawa dll. Sedangkan di wilayah Sleman barat belum semuanya terlayani air bersih. Sleman tengah terdapat 500 sambungan yang tidak dapat dicapai dalam satu tahun karena mash dalam tahap pembangunan.
Terkait dengan masalah kualitas kualitas air, secara fisik kualitas air di Sleman cukup baik tapi tentu saja juga mengikuti regulasi Permenkes yang berlaku yaitu melengkapi instalasi pipa. Yang menjadi kewenangan pusat adalah instalasi produksi, Pemkab memiliki kewenangan instalasi distribusi dan instalasi sambungan rumah adalah kewenangan PDAM.