26
Apr
Pameran Potensi Daerah yang mulai dibuka Jumat, 26 April 2013 tidak hanya menghadirkan hiburan serta perkenalan produk-produk potensi Sleman, berbagai kemudahan juga hadir di Pameran Potensi Daerah. Salah satunya adalah inovasi Bank BPD Sleman dalam menghadirkan layanan pembayaran pajak PBB P-2 di stand Bank BPD DIY yang terletak di Blok A 7 dan Blok A 17 di Kompleks Gedung Serbaguna Sleman.
Hal ini merupakan bukti komitemen BPD DIY sebagai satu-satunya bank yang ditunjuk untuk menerima pembayaran PBB P2 Sleman sesuai SK Bupati No. 328/ Kep. KDH/A/ 2012, Bank BPD DIY membuka stand yang dapat melayani pembayaran PBB P2 secara online di standnya. Hal ini merupakan salah satu ajang edukasi kepada masyarakat Sleman bahwa pembayaran PBB P2 semakin mudah dilakukan. Pembayaran PBB P2 sangat mudah dilakukan, masyarakat cukup membawa NOP (Nomor Obyek Pajak). Demikian seperti disampaikan oleh Nur Iswantoro, Pimpinan Cabang Bank BPD DIY Cabang Sleman.
Untuk mempermudah layanan pembayaran PBB P2, stand pameran didesain dngan loket pembayaran PBB P2 dengan jam pelayanan dimulai pukul 09.00 hingga pukul 15.00. Di atas pukul 15.00 warga masyarakat yang akan membayar dapat melakukan pembayaran PBB P2 melalui mesin ATM yang juga disediakan di stand pameran.
Kepada Dinas Pendapatan Daerah, Drs. H. Samsidi, MSi menyambut baik upaya ini sebagai salah satu upaya edukasi kepada masyarakat tentang kewajiban pembayaran pajak PBB P2. Diharapkan melalui upaya-upaya yang telah dilakukan diharapkan pendapatan PBB P2 yang saat ini telah dikelola langsung oleh daerah dapat tercapai sebelum September 2013. Sebelumnya sosialisasi tentang PBB P2 juga telah dilakukan pada 22 April 2013 yang lalu kepada Camat dan Kepala Desa se-Kabupaten Sleman terkait pembayaran PBB P2 bertempat di BPD DIY cabang Sleman.
26
Apr
Sebagai rangkaian Hari Jadi Kabupaten Sleman yang ke-97 dan Hari Pendidikan Nasional akan diselenggarakan agenda tahunan Pameran Potensi Daerah dan Gelar Budaya seperti tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun ini, Bagian Humas Setda Kabupaten Sleman bekerjasama dengan Badan Promosi Pariwisata Sleman (BPPS) dalam menyelenggarakan PPD 2013. Pameran dibuka pada Jumat, 26 April 2013 pada pukul 15.00. Pembukaan dibuka langsung oleh Bupati Sleman, Sri Purnomo yang akan dilanjutkan dengan peninjauan stand-stand pameran.
Pada acara pembukaan dimeriahkan dengan Tarian Poleng yang diperagakan oleh sejumlah 10 orang penari wanita. Tarian ini merupakan tarian hasil adaptasi dari Nyi Poleng yang merupakan bagian dari acara bekakak dari Kecamatan Gamping. Tarian ini kemudian dikolaborasikan dengan berbagai budaya Sleman seperti diantaranya Kobra, Badui, Jathilan dan Rampak Buto. Disamping itu acara seremonial juga dimeriahkan dengan bergodo sejumlah 51 orang dari Kecamatan Seyegan. Selain itu sejumlah 40 orang penari juga mempergakan jathilan semi kolosal dari Sanggar Rampak Kudan , Seyegan.
Pameran berlangsung selama 10 hari mulai Jumat, 26 April 2013 sampai dengan 5 Mei 2013 mulai pukul 09.00 hingga 21.00. Tahun ini tercatat 280 stand memamerkan berbagai potensi Sleman, UKM binaan Dinas Perindagkop, Dinas Pertanian dan lain sebagainya. Pengunjung juga dapat menikmati sejumlah 40 stand stand kuliner selama pameran berlangsung. Sejumlah 36 sekolah dari tingkat mulai dari tingkat PAUD (2 stand pameran), TK (2 stand pameran), SD (2 stand pameran), SMP (3 stand pameran), SMA (1 stand pameran), SMK (20 stand pameran), dan 1 Sekolah Kebutuhan Khusus juga turut mewarnai pameran dengan mempertunjukkan hasil karya sekolahnya.
Selama pameran berlangsung, akan diisi juga dengan berbagai pentas seni yang akan ditampilkan oleh 17 kecamatan setiap hari selama pameran berlangsung pada pukul 19.30 – 21.30. Sejumlah lomba juga akan diselenggarakan untuk memeriahkan pameran diantaranya Festival Lomba Band Pelajar se-DIY dan pentas seni pelajar yang akan diselenggarakan mulai tanggal 27 April hingga 4 Mei pada pukul mulai pukul 15.00 hingga pukul 19.00 yang akan diisi oleh pentas seni dari berbagai tingkat pendidikan dengan pertunjukan karawitan, tari tradisional, tari kreasi baru dan lain sebagainya.
22
Apr
Dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Sleman ke-97, Panitia Hari Jadi Kab. Sleman bersama Badan Amil Zakat (BAZ) Kab. Sleman memberikan bantuan dana yang digunakan untuk rehabilitasi rumah tidak layak huni sebesar Rp. 12.000.000,- dan material bekas layak pakai yang berupa usuk 20 buah, kusen jendela 4 buah, dan gawangan pintu 2 buah kepada 5 KK yang sebelumnya sudah mengajukan proposal dan telah dilakukan verifikasi oleh panitia. Ke 5 KK tersebut adalah, Ny. Ahmad Setu (Dukuh Rt.06/19 Tridadi), Ny. Sumponi (Kadisono Rt.04/14 Margorejo Tempel), Ny. Ngatirah (Ngetal, Getag Margoagung Seyegan), Ny.Paini (Bedog, Trihanggo, Gamping), Antok Sutarto (Pundong, Tirtoadi,Mlati). Bantuan Rp.12.000.000,- yang disalurkan berasal dari Panitia Hari Jadi Rp.2.000.000,- dan Rp.10.000.000,- dari BAZ Kab. Sleman. Rincian bantuan tersebut adalah Rp.11.000.000,- untuk keperluan pembelian material dan Rp.1.000.000,- untuk membayar pekerja bangunan yang profesional untuk mengerjakan rehabiltasi rumah tidak layak huni. Ketua panitia, Drs.Mardiyanto, M.Si berharap bantuan yang diberikan ini dapat dipergunakan secara maksimal, beliau juga mengatakan bahwa bantuan tersebut memang tidak seberapa dibandingkan dengan kebutuhan riil yang dibutuhkan untuk rehabilitasi rumah tidak layak huni tersebut, tetapi dengan bantuan Dinas PUP bantuan tersebut dapat digunakan secara makimal.
Dalam sambutannya Assekda Bidang Administrasi, R. Joko Handoyo, S.H. juga berharap agar masyarakat juga ikut membantu dalam proses rehabilitasi rumah tidak layak huni tersebut, karena dana untuk pekerja bangunan yang profesional hanya Rp.1.000.000,- sehingga dibutuhkan gotong royong dari warga disekitarnya. Beliau mengatakan bahwa suksesnya pembangunan yang ada di Kabupaten Sleman ini membutuhkan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, alokasi dana bantuan untuk masyarakat memang tidak bisa mencakup ke seluruh masyarakat yang membutuhkan, oleh karena itu sangat dibutuhkan keswadayaan dan gotong royong dari masyarakat dalam program pengentasan kemiskinan yang pada kesempatan ini diwujudkan dalam program rehabilitasi rumah tidak layak huni. Beliau juga mengingatkan bahwa peringatan hari jadi Kabupaten Sleman itu bukan hanya milik PNS dilingkungan Pemkab. Sleman tetapi, juga untuk seluruh masyarakat Kabupaten Sleman, sehingga beliau berharap program rehabilitasi rumah tidak layak huni ini bisa dilanjutkan untuk tahun-tahun berikutnya, dan bisa lebih banyak lagi yang dibantu.