Arsip Kategori: Hari Jadi Sleman

18
May

51 Bregada Ramaikan Upacara Hari Jadi ke 99 Kabupaten Sleman

Puncak acara hari Jadi Kabupaten sleman ke 99  tahun 2015 ditandai dengan Upacara di Lapangan Denggung Jumat 15 Mei 2015. Dalam puncak acara tersebut beberapa Bregodo di kabupaten sleman ditampilkan sebanyak 51 Bregada, antara lain Cucuk lampah, Pembawa pusaka dan Rontek, Bregada BSW Gamping, Bregada Abdi dalem Kabupaten Sleman, Bregada Paguyuban Sekar Sedah, Bregada Gandrungarum Cangkringan, dll  Disamping beberapa bregada yang mengikuti upacara , juga ada bregada Pamaos Donga dari Kemenag Sleman.

Dari beberapa Bregada tersebut diberangkatkan dari lima titik , yaitu dari Pendopo Parasamya Kabupaten Sleman, Perempatan KPU, Ngancar Kidul, Jalan Gito-Gati dan Mulungan. Acara diawali dengan pengambilan pusaka Tumbak Kyai Turunsih, Lambang Sleman, Mega Ngampak, Bendera Merah Putih dan Umbul-umbul yang selanjutnya dikirab menuju Lapangan Denggung. Upacara dipimpin oleh Inspektur Upacara Sekda DIY Drs. Ihsanuri mewakili Gubernur DIY. Dalam sambutannya, Gubernur DIY mengatakan diantaranya bahwa  sebagai bukti kewajiban dan tanggungjawab kita sebagai masyaraat untuk mengamalkan sasanti yang tertulis dalam Wedatama yaitu “ngelmu iku kalakone kanti laku”. Hal ini dikarenakan semua petuah agung dan pitutur luhur peninggalan leluhur tersebut tidak hanya terhenti dalam wacana lisan namun bisa terlaksana jika dilakukan dengan tindakan dalam kehidupan. hal ini berarti bahwa tuntunan normatif harus menjadi tatanan aplikatif. tidak hanya memahami isi “tembung”, WHAT IS, namun wajib meuwujudkan “tembang”, WHAT FOR, yang mengejawantah dengan tindakan dan perilaku.  

Sedangkan Bupati Sleman dalam sambutannya mengatakan peringatan Hari Jadi Kabupaten Sleman kali ini, merupakan peringatan hari jadi yang ke-99. Pada tahun ini pula, merupakan tahun terakhir pelaksanaan RPJMD tahun 2010 – 2015. Selama 99 tahun, Kabupaten Sleman telah melwati berbagai dinamika baik politik, ekonomi, sosial, maupun budaya. Sehingga selama 99 tahun tersebut, telah membentuk kontruksi masyarakat dengan ciri khas sebagai masyarakat Sleman yang SEMBADA dan menjadi bagian yang tidak terpisahakan dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Masyarakat dan budaya Sleman menjadi salah satu sokoguru keistimewaan Yogyakarta. Dan sebaliknya, Keistimewaan Yogyakarta menjadi payung agung yang ngayomi, ngiyupi, dan ngayemi masyarakat dan budaya Sleman.

Nilai-nilai budaya senantiasa menjadi kunci keberhasilan pembangunan dan pemerintahan di Kabupaten Sleman. Nilai-nilai budaya adiluhung yang termanifestasikan dalam kearifan lokal masyarakat, semangat kebersamaan dan kegotong royongan, serta peduli kepada sesama, menjadi modal dasar dalam menggerakkan roda pembangunan dan pemerintahan. Pemerintah dan masyarakat terus berupaya membumikan nilai-nilai budaya adilihung ini, dalam membangun karakter generasi Sleman yang tanggap, terampil, tangguh, berdaya saing, dan berbudi pekerti luhur.

Untuk memeriahkan acara dilapangan Denggung juga dipentaskan tari  Tepak-Tepak Pawestri garapan Eko Ferianto, SSn dengan 75 penari yang menggambarkan kegiatan masyarakat dalam bercocok tanam. Hal ini mengingatkan bahwa sebagai lumbung beras DIY Sleman perlu dipertahankan mengingat lahan pertanian saat ini terus berkurang untuk pembangunan fisik.

Diakhir acara juga dilakukan pelepasan balon berhadiah oleh Sekretaris Daerah Provinsi DIY, Bupati Sleman dan Ketua DPRD Sleman, serta devile pasukan peserta upacara yang mendapat sambutan yang cukup meriah dari tamu undangan dan masyarakat yang menyaksikan.

Upacara  Puncak Hari Jadi Sleman ke 99, juga dilakukan di Kantor Kecamatan dan setiap sekolah di Kabupaten Sleman dengan guru dan siswa juga memakai pakaian  kebaya adat Jawa bagi perempuan dan laki-laki memakai Surjan Mataraman Jangkep dengan tata upacara menggunakan tata Upacara Adat Ngayogyakarto Hadiningrat. Kegiatan ini dimaksudkan agar hari jadi dapat memasyarakat karena  Hari Jadi bukan merupakan milik Pemkab Sleman tetapi merupakan milik masyarakat Kabupaten Sleman dan lebih mengenalkan budaya daerah kepada para siswa. Sementara itu seluruh pegawai Pemkab Sleman diwajibkan memakai kebaya adat Jawa bagi PNS perempuan dan untuk PNS Laki-laki memakai Surjan Mataraman Jangkep. ***
11
May

Jemparingan Diikuti Generasi Muda, Gateball 11 Propinsi

Lomba panahan jemparingan Gaya Mataraman Bupati Cup ke 99 yang berlangsung di Lapangan Denggung Minggu 10 Mei 2015 sekaligus peringatan Hari Jadi Kabupaten Sleman ke 99 diikuti 100 peserta dari berbagai daerah, seperti Kalimantan Timur, Klaten, Jepara dan Karanganyar. Lomba dibuka oleh Bupati Sleman Drs. Sri Purnomo yang ditandai dengan memanah Balon berhadiah. Yang menarik dalam lomba panahan tersebut peserta usia dini juga banyak baik laki-laki maupun perempuan. Itu sangat mengembirakan ternyata olah raga panahan yang sementara orang mengatakan tidak populer ternyata memiliki generasi penerusnya.

Pada kesempatan tersebut bupati menyampaikan bahwa maraknya masyarakat yang mencintai panahan merupakan upaya melestarikan dan mengembangkan kegiatan panahan gaya Mataraman. Jemparingan gaya Mataraman  melatih ketahanan, kesabaran dan konsentrasi individu, yang sangat strategis untuk menempa pembentukan karakter masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta. Kedepan Bupati berharap atlit panahan tersebut semakin banyak sebagai kader atlit panahan dimasa depan.
Lebih lanjut disampaikan bahwa manfaat yang diperoleh dalam lomba ini, selain adu ketrampilan juga menjadi sarana untuk bersilaturahmi dan berkomunikasi para peserta yang berasal dari berbagai wilayah. Bupati mengharapkan dalam lomba tersebut, bukan kemenangan yang menjadi tujuan akhir, tetapi lebih pada bagaimana para peserta memperlihatkan semangat dan sportifitasnya.
Sementara itu pertandingan Gateball yang berlangsung di Stadion Tridadi Sleman diikuti oleh 11 Propinsi di Indonesia dan dibuka langsung oleh Ketua Hari Jadi Kabupaten Sleman yang juga kepala Bagian Umum Sukarno, SH. Sebelumnya pada malam harinya Bupati menjamu para atlet Gateball dengan acara Gala Dinner yang berlangsung di Pendopo Parasamya Sleman dengan sajian kuliner khas Sleman.***
6
May

Dari Silaturahmi ke Mantan Pejabat : Perhatikan Kos-kosan dan Apartemen Eksklusif


Bupati Sleman Drs. H. Sri Purnomo, MSI. memimpin Silaturahmi ke Rumah Mantan Bupati dan Wabup dalam rangkaian kegiatan menyambut Hari Jadi Sleman ke 99 tahun 2015. Silaturahmi dilaksanakan Selasa, 5 Mei 2015, disertai pula oleh Wakil Bupati, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Sekda, Assekda serta Kepala Dinas dan Kepala Instansi di lingkungan Pemkab Sleman.
Silaturahmi diawali di kediaman mantan Wakil Bupati Sleman periode 2000 – 2005, Bapak H. Zaelani, MPDI, mantan Wakil Bupati di Candran Sidoarum Godean, Selanjutnya ke kediaman Bapak Drs. H. Ibnu Subiyanto, Akt. Mantan Bupati Sleman, periode 2000 – 2010 dan di tempat ini juga sekaligus hadir Drs. H. Arifin Ilyas Mantan Bupati Sleman periode 1990 – 2000 dan terakhir di rumah Mantan Bupati Sleman periode 1985 – 1990 Bapak Drs. H. Samirin di Ngentak Caturtunggal Depok. Di tempat ini rombongan diterima Drs Samirin berserta istri dan juga paguyuban mantan pejabat Sleman yang tergabung dalam Padma Kusuma.
Bupati Sleman dalam sambutannya mengatakan tujuan kedatangannya yakni untuk menyambung tali silaturahmi/persaudaraan teriring doa agar diberi kesehatan dan berbagai macam kebahagian dan diberi umur panjang yang bermanfaat sehingga bisa memberikan sumbangan pemikiran dan bimbingan kepada para pejabat yang saat ini diberi amanah untuk menjalankan roda pemerintahan di Sleman
Para Mantan Bupati dan Wakil Bupati mengucapkan terima kasih dan merasa bahagia atas kunjungan Bupati dan Wakil Bupati serta para pejabat,itu merupakan suatu kehormatan yang besar dan silaturahmi yang baik itu supaya dilestarikan oleh para pejabat yang akan datang.
Sementara itu suasana nampak berbeda manakala rombongan berada di rumah kediaman mantan Bupati Sleman Drs. H. Ibnu Subiyanto, Akt beserta Ibu yang ikut menerima rombongan. Dalam kesempatan tersebut Ibnu juga menyampaikan pesan kepada Pak Sr i dan Bu Yuni yang akan menyelesaikan tugas pada bulan Agustus nanti bila masing-masing mau maju mencalonkan kembali siapapun yang jadi agar dapat saling bekerjasama dan membantu kemajuan Sleman. Sementara itu Arifin Ilyas memberikan perhatian kepada kemajuan olah raga Sleman, khususnya persiapan menghadapi Porda DIY 2016 di Kulonprogo. Untuk lebih awal dalam mempersiapkan latian agar segera didukung  dana operasional.
Perjalanan dilanjutkan di kediaman Drs. H. Samirin yang menghadirkan pula para mantan pejabat Sleman yang tergabung dalam wadah Padma Kusuma. Samirin mengapresiasi diraihnya prestasi yang cukup membanggakan yakni Pangripta Nusantara dalam bidang perencanaan. Bupati berpesan agar Sleman mampu  merencanakan sebaik-baiknya sebagai daerah Hinterland (daerah penyangga) dari DIY karena di Daerah Bantul telah dikembangkan sebagai pusat pembangkit listrik dan di Kulon Progo terdapat Bandara Internasional dan tambang pasir besi. Samirin juga mengingatkan pentingnya perhatian yang serius terhadap munculnya kos-kosan dan apartemen eksklusif agar tidak terjadi ketimpangan dan kerawanan sosial di kemudian hari. Dalam kesempatan kunjungan ini juga disampaikan cinderamata  dari Pemkab Sleman kepada para mantan Bupati dan Wakil Bupati.***



Isi situs bersifat informatif bukan merupakan legal opinion dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Apabila terdapat data elektronik based yang berbeda dengan data resmi paper,
maka yang menjadi acuan adalah data resmi paper based.