Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, resmikan Pasar Wage, pada Minggu (4/12) di Pasar Turi. Peresmian pasar wage menambah daftar hari pasaran Jawa di Turi yang sebelumnya hanya beroperasi 2 kali dalam sepekan, yakni pada hari Kliwon dan Pahing.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman, RR Mae Rusmi Suryaningsih, menyampaikan peresmian Pasar Wage merupakan hasil inisiatif untuk mengoptimalkan sarana dan prasarana Pasar Turi yang telah direvitalisasi pada 2018 lalu.
“Ini khususnya untuk pedagang Pasar Turi, sekarang tambah beroperasi menjadi 3 hari. Sehingga diharapkan, nanti perekonomian khususnya di sekitar Pasar Turi ini bisa lebih menggeliat,” kata Mae.
Mae Rusmi menambahkan, kini Pasar Turi telah bermitra dengan lembaga keuangan yang sah. Dengan adanya kerjasama tersebut, diharapkan tidak ada lagi transaksi ilegal di Pasar Turi, terutama dalam pembayaran retribusi. Sehingga, pada kesempatan tersebut, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sleman sekaligus mendeklarasikan Pasar BERES atau Pasar Bebas Kredit Ilegal Menuju Sejahtera.
“Harapannya, pasar Turi ini bisa menjadi percontohan kedua sebelum seluruh pasar di Sleman menjadi pasar BERES,” jelas Mae.
Sebagai bentuk dukungan, Bupati Sleman pada kesempatan itu sekaligus meluncurkan sistem digitalisasi di Pasar Turi. Bekerjasama dengan Bank BRI, Pemerintah Kabupaten Sleman memberikan respons positif terhadap upaya penggunaan QRIS sebagai alat transaksi di Pasar Turi. Pimpinan BRI Cabang Sleman, Yuda Kencana Saputra yang hadir pada saat itu menyampaikan, BRI tengah mengupayakan seluruh pedagang Pasar Turi memiliki QRIS agar bisa menerima transaksi secara non tunai.
“Di Pasar Turi ini kurang lebih baru 34 pedagang yang menyediakan layanan QRIS. Saat ini kami mencanangkan agar seluruh pedagang di Pasar Turi memiliki QRIS. Benefitnya, nanti pedagang tidak perlu jauh-jauh setor ke bank, nanti otomatis masuk ke rekening bapak ibu,” begitu penjelasan Yuda.
Pada pertemuan itu, Bupati Kustini menuturkan rasa bangga dengan adanya kolaborasi antara Bank BRI dengan Pemerintah Kabupaten Sleman. Hal itu dinilai sebagai upaya yang baik untuk melepas adanya transaksi ilegal. Meski tidak mudah, namun Bupati mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama memberantas transaksi tidak sah, termasuk transaksi melalui lembaga keuangan yang tidak resmi.
“Kalau pinjam dana itu di bank yang nyata, bukan yang ilegal. Memang tidak mudah pasar lepas dari bank ilegal, tapi monggo kita bersama-sama membersihkan pasar dari adanya transaksi yang berlebihan atau kekurangan, salah satunya dengan digitalisasi melalui lembaga keuangan yang sah,” begitu arahan Kustini.
Bupati Kustini dengan didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman dan Pimpinan BRI Cabang Sleman kemudian melakukan penandatanganan deklarasi Pasar Beres dan menggunting pita sebagai bentuk peresmian Pasar Wage. Selanjutnya Bupati bersama rombongan melanjutkan agenda dengan melakukan transaksi di Pasar Wage dengan mengguanakan QRIS.