Arsip Kategori: Berita

25
Dec

Pemkab Sleman Hibahkan Alat Musik Tradisional untuk Pelestarian Budaya


Sebagai upaya mendukung pelestarian seni dan budaya di Kabupaten Sleman, Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman hibahkan alat musik tradisional kepada Kelompok Seni dan Budaya yang berada di Kabupaten Sleman.
Hibah tersebut diserahkan secara langsung oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo kepada 35 perwakilan kelompok seni budaya bertempat di Pendopo Kantor Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman, Sabtu (25/11) malam.
Kepala Dinas Kebudayaan Sleman, Edy Winarya dalam laporannya menyampaikan hibah yang dberikan oleh Dinas Kebudayaan Sleman ini merupakan salah satu upaya Pemerintah dalam peningkatan ketahanan budaya melalui pemenuhan sarana prasarana kelompok seni budaya.
Edy menuturkan sementara ini terdapat 35 kelompok seni budaya yang memenuhi syarat untuk menerima hibah alat musik tradisional dari Dinas Kebudayaan Sleman melalui Dana Keistimewaan. Adapun alat musik tradisional yang dihibahkan diantaranya gamelan, alat musik jathilan, alat musik hadroh, alat musik baduy, dan lainnya.
Sementara itu, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa pemberian bantuan hibah gamelan dan alat kesenian ini merupakan wujud kepedulian sekaligus dukungan Pemkab Sleman kepada para komunitas atau kelompok budaya.
“Saya berhap hibah gamelan dan alat kesenian yang diberikan ini dapat menjadi motivasi untuk memajukan dan mengembangkan seni budaya di Sleman,” katanya.
Lebih lanjut, Kustini mengingatkan para penerima hibah tersebut memiliki tanggungjawab untuk melestarikan seni budaya tradisional yang ada di Sleman. Tidak hanya itu, Kustini juga mendorong para pelaku seni budaya ini juga terus berinovasi dalam memperkenalkan seni budaya di berbagai kesempatan. Ia mencontohkan seni budaya Sleman dapat dikenalkan di berbagai tempat wisata yang ada di Sleman. Wisata seni dan budaya ini bukan hal baru, namun dinilai perlu terus dikembangkan.
Selain itu, dalam kesempatan tersebut juga Kustini mengajak kepada masyarakat untuk terlibat dan berpartisipasi secara aktif dalam pelestarian seni budaya yang ada di Kabupaten Sleman.

 


24
Dec

Forkompinda Sleman Pantau Keamanan Perayaan Natal


Menyambut Hari Raya Natal 2022, Bupati dan Wakil Bupati Sleman, beserta jajaran Forkompinda Kabupaten Sleman melakukan pantauan misa malam Natal di sejumlah Gereja di Kabupaten Sleman pada Sabtu (24/12). Kegiatan pantauan ini dibagi menjadi dua kelompok, yakni kelompok pantauan wilayah Sleman barat yang dipimpin oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, dan kelompok wilayah Sleman timur yang dipimpin oleh Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa.
Bupati Sleman beserta rombongan melakukan pantauan di dua gereja, yaitu Gereja St. Yohanes Crystosomus Pojok, Kapanewon Minggir, dan Gereja Kristen Jawa (GKJ) Rewulu. Sedangkan rombongan Wakil Bupati Sleman mengunjungi empat gereja, yaitu gereja Katolik Santo Yusup, Tambakrejo, Sariharjo, Ngaglik, gereja Katolik Maria Marganingsih, Tirtomartani, Kalasan, GKJ Maguwoharjo, Depok, dan gereja Katolik Santo Petrus dan Paulus, Babadan, Wedomartani, Ngemplak.
Dalam pidatonya, Bupati Sleman menyampaikan selamat kepada seluruh umat Kristen dan Katolik yang tengah merayakan Natal tahun 2022. Dikatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Sleman terus berupaya untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman bagi seluruh masyarakat tanpa memandang latar belakang apa pun. Hal ini menurutnya sesuai dengan visi misi Bupati dan Wakil Bupati Sleman untuk menjadikan Sleman sebagai rumah bersama tanpa membeda-bedakan suku, ras, agama dan kelompok.
“Sleman adalah Indonesia mini. Banyak orang berdatangan dengan latar belakang, suku, dan agama yang berbeda. Sleman menjadi rumah bersama bagi kita semua. Maka dari itu, mari kita bangun Sleman rumah kita secara bersama-sama. Mari, sesarengan mbangun Sleman,” ujar Kustini.
Sementara itu, Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, juga mengapresiasi seluruh elemen masyarakat yang telah bergotong royong menjaga keamanan dan ketertiban natal tahun ini. Menurutnya hal ini merupakan bentuk toleransi serta rasa saling menghargai antar umat beragama di tengah masyarakat. Ini berarti menunjukkan adanya gotong royong dan keberaamaan dari semua umat beragama dan seluruh elemen untuk menghargai sesama pemeluk umat beragama dalam merayakn hari besar masing-masing.
“Disampaikan dari pengurus gereja tadi ada Karang Taruna yang ikut untuk bisa mendampingi membantu parkir. Kemudian dari Pemerindah Desa juga menjaga dengan para relawannya, dari Danramil, Kapolsek, dan dari dusun di sini terlibat dalam perayaan natal ini. Ini berarti menunjukkan adanya gotong royong dan keberaamaan dari semua umat beragama dan seluruh elemen,” ujarnya.
Ketua bidang litbang Gereja St. Yohanes Crystosomus Pojok, Heribertus Joko Warwanto, turut menyampaikan terima kasih atas perhatian Bupati beserta jajaran yang berkenan hadir memantau kegiatan misa natal pada tahun ini. Menurutnya ini adalah bentuk pemerintah hadir di setiap lini masyarakat yang ada di Kabupaten Sleman.
“Kami ucapkan terima kasih atas perhatian dan kasih yang diberikan ibu Bupati dan jajaran pada perayaan natal ini. Tentu menjadi kebanggaan dan rasa syukur bagi kami jemaat Gereja St. Yohanes Crystosomus Pojok,” ungkapnya.

 


21
Dec

Optimalkan Potensi Desa, Bupati Luncurkan Aplikasi SIDA SEMBADA


Guna meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik, Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, meluncurkan aplikasi Sida Sembada atau Sistem Informasi Daerah sebagai Sarana Elektronik untuk Menata Berita dan Data Desa. Acara yang digagas oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan (PMK) Sleman ini dilaksanakan pada hari Rabu (21/12), di Hotel Sarina Vidi, jalan Magelang, Mlati, Sleman. Bupati Sleman, Kustini, mengapresiasi semua pihak yang turut membangun serta mengembangkan aplikasi Sida Sembada ini. Aplikasi ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan perangkat daerah di Pemkab Sleman untuk mendapatkan data dan info yang dibutuhkan secara cepat, lengkap dan akurat. “Dengan begitu, kita akan lebih mudah delam melakukan upaya perencanaan pembangunan di Kabupaten Sleman, serta mengoptimalkan potensi-potensi yang ada,” ujarnya.
Kepala Dinas PMK Sleman, Samsul Bahri, mengatakan aplikasi Sida Sembada merupakan tindak lanjut dari aplikasi sebelumnya, Sidesi Manis atau Sistem Informasi Desa Terintegrasi untuk Mewujudkan Desa Mandiri dan Istimewa, yang telah akif di seluruh kalurahan di Kabupaten Sleman. Dikatakan bahwa aplikasi ini merupkan amanat Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa yang menjelaskan bahwa pemerintah daerah mempunyai kewajiban mengembangkan sistem Informasi Desa (SID). Hal tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati (Perbup) Sleman Nomor 29.3 Tahun 2019 tentag SID. “Aplikasi ini berisi akumulasi data dari semua kalurahan. Contoh, kalau butuh data tentang pamong, jumlah penduduk, dan sebagainya, tinggal buka di Sida Sembada,” jelasnya.
Pada acara tersebut juga dilakukan penyerahan penghargaan Evaluasi Kalurahan Inovatif. Samsul menyebutkan kegiatan ini merupakan pelaksnaan Perbup Nomor 38 Tahun 2022 tentang Evaluasi Kalurahan Inovatif. Penghargaan ini, kata Samsul, bertujuan untuk mendorong dan memotivasi semua kalurahan di kabupaten Sleman agar dapat melakukan kreasi dan inovasi di wilayahnya masing-masing. Kalurahan Wonokerto Kapanewon Turi berhasil meraih peringkat pertama dalam Evaluasi Kalurahan Inovatif ini dan berhak mendapatkan penghargaan berupa piagam dan uang pembinaa sebesar 150 juta rupiah. Sedangkan untuk peringkat dua oleh Kalurahan Sinduadi Kapanewon Mlati dengan hadiah piagam dan uang pembinaan 100 juta rupiah. Di peringkat ketiga ada Kapanewon Sambirejo Kapanewon Prambanan dan berhak mendapatkan piagam dan uang pembinaan sebesar 50 juta rupiah.
“Ini adalah apresiasi kepada kalurahan yang mampu membuat inovasi untuk mengatasi permasalahan yang ada di wilayahnya. Harapannya nanti kalau semua kalurahan punya inovasi dan maju, otomatis kabupaten juga maju,” ujarnya.

 


Isi situs bersifat informatif bukan merupakan legal opinion dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Apabila terdapat data elektronik based yang berbeda dengan data resmi paper,
maka yang menjadi acuan adalah data resmi paper based.