Sesuai dengan tujuan kegiatan, Sutiasih berharap hasil kegiatan padat karya ini dapat menjadi upaya untuk mengurangi pengangguran. Terlebih lagi dengan menggandeng masyarakat sekitar, diharapkan dapat membuka kesempatan pekerjaan bagi warga serta mengurangi pengangguran dan semi pengangguran. “Tidak hanya manfaat peningkatan kesejahteraan bagi pekerja, namun juga diharapkan bermanfaat bagi masyarakat karena peningakatan prasarana infrastruktur,” ujar Sutiasih. Lebih lanjut, Sutiasih melaporkan pada setiap kegiatan padat karta melibatkan sebanyak 4.004 orang dalam pelaksanaan di 77 lokasi kegiatan padat karya.
Sementara itu, Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan padat karya yang telah dilaksanakan. Kustini menyampaikan kegiatan ini merupakan upaya yang bersifat produktif dengan mengutamakan pemanfaatan sumber daya, tenaga kerja, dan teknologi lokal serta bertujuan untuk menambah pendapatan, mengurangi kemiskinan dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarat.
“Dengan keberadaan program padat karya ini diharapkan pelaksanaan pembangunan di kalurahan dapat dilakukan dengan lebih cepat serta dapat segera menyelesaikan persoalan yang ada terkait dengan infrastruktur, kemiskinan dan pengangguran,” ujarnya. Kustini juga mengajak masyarakat untuk senantiasa bergotong-royong dalam mewujudkan pembangunan di Kabupaten Sleman sehingga perekonomian masyarakat dapat berjalan dan meningkat. Pada kesempatan tersebut, Bupati Sleman juga meninjau jalan cor blok yang baru saja diresmikan dan melakukan peninjauan UMKM
Penyelenggaraan operasi bibir sumbing & langit-langit terlebih dahulu dibuka sekaligus penyambutan oleh Wakil Direktur Pelayanan RSUD Sleman dr. Choolis Noor Mutaslimah, M.P.H. Dalam sambutannya sekaligus pembukaan bakti sosial oleh Wakil Direktur Pelayanan RSUD Sleman mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Cahaya Senyum Nusantara dan seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam acara kegiatan bakti sosial operasi bibir sumbing & langit-langit. Beliau juga mengatakan bahwa, Bakti Sosial operasi bibir sumbing & langit-langit ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan memperingati Hari Ulang Tahun ke-45 RSUD Sleman dengan mengusung tema “Bagas Waras Sesarengan RSUD Sleman”. “Dengan adanya bakti sosial operasi bibir sumbing & langit-langit ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang kurang mampu dan dapat mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif serta memberikan kontribusi kesehatan nyata kepada masyarakat.,” imbuhnya.
Sementara itu dr. Betty Juliastuti Soeharsono, M.Sc, Sp.An selaku dokter spesialis anestesi RSUD Sleman dan sekaligus sebagai koordinator pelaksanaan Bakti Sosial bibir sumbing celah langit-langit menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah satu bentuk nyata pengabdian masyarakat dari RSUD Sleman. Sebagai wujud rasa terima kasih rumah sakit karena sudah 45 tahun diperkenankan berkiprah dalam bidang kesehatan di Sleman dan sekitarnya. Sasaran kegiatan ini tidak terbatas pada warga Sleman saja tetapi siapapun bisa walaupun domisili diluar Sleman bahkan diluar DIY sekalipun, asalkan memenuhi syarat untuk dilaksanakan operasi rekonstruksi sumbing tersebut. Adapun syarat awal peserta operasi bibir sumbing ini adalah berusia minimal 3 bulan dengan berat badan minimal 5 kg. Untuk peserta operasi langit-langit sumbing adalah berusia minimal 1 tahun dengan berat 10 kg.
Pada kegiatan kali ini, peserta bakti sosial sebagian peserta berdomisili di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Magelang. Karena keadaan sumbing ini masih banyak dijumpai di sekitar kita. Harapannya kegiatan ini bisa berkesinambungan dan dapat diadakan lagi pada kesempatan lain. Supaya dapat menjangkau masyarakat yang memang masih sangat membutuhkan dan mendapatkan pelayanan yang tepat. Agar anak Indonesia bisa tersenyum bahagia tanpa merasa rendah diri akan kondisi diri yang tidak dia inginkan.