30
Dec
Malam pergantian tahun baru 2023 di Kabupaten Sleman diprediksi berpotensi turun hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Hal tersebut diungkapkan Warjono, S.Si, M.Kom, Kepala Sta. Meteorologi Yogyakarta, saat beraudiensi dengan Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, beserta jajarannya, Jumat (30/12), di kantor Bupati Sleman. Menurut Warjono, hal tersebut tak lepas dari posisi Kabupaten Sleman yang berada di lereng gunung Merapi, yang merupakan tempat yang berpotensi terbentuknya awan. Ia juga memprediksi potensi hujan akan turun mulai siang atau sore, hingga malam hari. “Maka kami himbau untuk hati-hati. Terutama untuk wilayah Turi, dan Sleman pada umumnya” sebutnya.
Sementara Reni Kraningtyas, SP, M.Si., Kepala Sta. Klimatologi Mlati Sleman, memprediksi curah hujan tinggi akan terjadi di Sleman hingga seminggu ke depan. Bahkan, puncak musim penghujan akan terjadi di bulan Januari dan Februari 2023. ”Mendekati puncaknya ini, curah hujan akan semakin tinggi dan cuaca ekstrim akan semakin sering,” ujarnya. Lebih lanjut ia menerangkan bahwa frekuensi hujan akan menurun Maret 2023, namun masih berpotensi terjadi cuaca ekstrim. Diperkirakan musim hujan akan berakhir atau memasuki musim pancaroba di awal atau pertengahan April 2023.
“Maka harapannya masyarakat agar waspada, dan untuk petani mungkin bisa menentukan pola tanam,” jelasnya. Setyoajie Prayoedhie, S.T., M.DM, Koordintor BMKG DIY Kepala Stasiun Geofisika Sleman, juga mengimbau masyarakat tidak termakan berita bohong atau hoax terkait cuaca ekstrim dan kabar kebencanaan lainnya, termasuk kabar mengenai potensi gempa di Sleman. Menurutnya saat ini tidak ada aktivitas kegempaan yang dapat memicu bencana gempa bumi di wilayah Sleman.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, mengucapkan terima kasih kepada BMKG yang telah memberikan informasi terkait prakiraan cuaca dan prakiraan iklim di Kabupaten Sleman untuk beberapa saat ke depan. Menurutnya hal ini akan dijadikan acuan dan kesiapsiagaan Pemerintah Kabupaten Sleman untuk menghadapi potensi cuaca ekstrim yang ada di Kabupaten Sleman. “Pemkab Sleman siap untuk terus berkomunikasi, berkoordinasi, dan berkolaborasi dengan BMKG terkait cuaca di Kabupaten Sleman,” ujarnya. Ia juga menyebutkan Pemerintah Kabupaten Sleman juga telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat, terutama yang berada di daerah lereng gunung Merapi, untuk selalu waspada dengan adanya potensi cuaca ekstrim ini. Selain itu, Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman juga telah melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah melalui program Sekolah Pendidikan Aman Bencana (SPAB).
30
Dec
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo memberikan pengarahan dan pembekalan kepada Paguyuban Pedagang Pasar seKabupaten Sleman dan Pedagang Shelter PKL di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman, Jumat (30/12). Acara ini merupakan upaya Pemkab Sleman melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam melakukan pendampingan kepada Paguyuban Pedagang Pasar Sleman.
Dalam arahannya, Bupati Sleman harap paguyuban pedagang dapat menjadi sarana pedagang dalam berkomunikasi dan berjejaring dalam meningkatkan perekonomian. Kustini juga menekankan pedagang untuk selalu menghargai perbedaan antar sesama pedagang dan fokus untuk meningkatkan mutu dan kualitas komoditi atau barang yang diperjualbelikan.
“Saya berpesan kepada pedagang bahwa peran pedagang pasar sangat penting dalam menggerakan perekonomian di Kabupaten Sleman sekaligus mewujudkan visi Sesarengan mBangun Sleman,” ujarnya. Lebih lanjut, Kustini menyampaikan bahwa kedepan Pemkab Sleman akan memperbarui infrastruktur yang ada di pasar di Kabupaten Sleman serta akan mengajak pedagang untuk memanfaatkan teknologi transaksi digital yakni memakai Qris dalam bertransaksi kedepannya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman, Mae Rusmi Suryaningsih menjelaskan bahwa saat ini ada 36 pasar dan 8 shelter PKL yang dikelola Disperindag Sleman. Sedangkan jumlah pelaku usaha atau pedagang yang ada didalamnya kurang lebih mencapai 14.000 orang yang bergerak di sektor perdagangan.
Ia menambahkan diperlukan adanya paguyuban pedagang untuk menjadi mitra pemerintah dalam mendukung program pemerintah. Selain itu, paguyuban pedagang pasar menjadi kepanjangan tangan pemerintah untuk mensosialisasikan program kepada para pedagang, memonitor, dan memberi saran masukan demi kemajuan pasar dan shelter PKL di Sleman.
“Saya harap setelah mendapat arahan dan pembekalan, paguyuban pedagang pasar dapat melaksanakan tugas sebaik-baiknya dalam berkolaborasi dalam menggerakan perekonomian di Sleman,” ujarnya
29
Dec
Sesuai dengan misi Pemkab Sleman dalam meningkatkan kualitas SDM melalui layanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau, RSUD Prambanan kembali meraih Akreditasi Rumah Sakit tingkat PARIPURNA oleh Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Indonesia ( LAFKI).
Akreditasi ini diraih untuk ketiga kalinya oleh RSUD Prambanan yakni pada tahun 2015 dan 2018. Akreditasi bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit; meningkatkan keselamatan pasien Rumah Sakit; meningkatkan perlindungan bagi pasien dan masyarakat. Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo hadir dan mengikuti proses akreditasi secara langsung pada survey akreditasi yang dilakukan pada awal Desember 2022 lalu oleh Tim Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Indonesia (LAFKI) yang dikepalai oleh Letkol (ckm) dr. Virni Sagita Ismayawati, MARS.
Kustini berharap agar akreditasi ini mampu memotivasi RSUD Prambanan untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan dan peningkatan manajemen mutu. “Kesehatan selalu menjadi prioritas pembangunan di Kabupaten Sleman, oleh karena itu kami berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan kesehatan.” papar Kustini pada saat survey akreditasi berlangsung.
Dengan diraihnya akreditasi ini, RSUD Prambanan juga telah membuktikan komitmennya untuk berperan sebagai wahana pendidikan dan penelitian. Hal ini telah dibuktikan dengan diraihnya predikat Rumah Sakit Pendidikan Satelit dari RSUP Sardjito dan Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM. Upaya ini menempatkan RSUD Prambanan sebagai rujukan fasilitas kesehatan terdepan di Kabupaten Sleman.
Guna memberikan kemudahan bagi masyarakat, saat ini RSUD Prambanan juga telah meningkatkan layanannya berupa layanan homecare dan layanan medical check up (MCU). Tidak hanya itu, kini masyarakat bahkan dapat memanfaatkan inovasi Sistem Antrian Obat Nyaman (SiAnoman ) yang memungkinkan masyarakat memantau antrian obat melalui whatsapp. Dengan demikian, masyarakat dapat menghemat waktu antrian serta menghindari kerumunan di rumah sakit.