30
Dec
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo meresmikan hasil bantuan rumah bagi warga masyarakat yang memiliki Rumah Tidak Layak Huni atau RTLH. Bertempat di Padukuhan Tegalsari, Pakembinangun, Pakem, peresmian ditandai dengan pemotongan pita dan pemberian IMB . Pada kesempatan tersebut Bupati juga meninjau rumah yang akan diserahkan kepada penerima manfaat yakni Joko Budi Santoso. Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Kasubditbinpolmas Polda DIY, Kompol Darmawan dan Ketua Komisi A DPRD Sleman, Ani Martanti.
Dalam sambutannya, Kustini menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak khususnya Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sleman. Ia berharap dengan program RTLH ini dapat mempercepat pengentasan kemiskinan dengan mewujudkan rumah yang layak huni.
“Kami terus berupaya dalam melakukan penanganan RTLH dengan tujuan memenuhi kebutuh primer selain sandang dan pangan bagi masyarakat Sleman yang kurang mampu,” ujarnya
Lebih lanjut, Kustini juga berpesan kepada penerima manfaat untuk memiliki rasa handarbeni agar rumah yang di renovasi dapat dirawat dengan baik.
“Semoga penerima manfaat dapat Baiti Jannati yang artinya rumahku surgaku agar dihuni dengan rasa memiliki dan dapat bermanfaat kedepannya,” ujar Kustini
Sementara itu, Kepala Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sleman, Kriswanto dalam laporannya menyampaikan bahwa melalui 5 program unggulan, Baznas Sleman menyalurkan bantuan RTLH dan santunan sembako bagi warga kurang mampu.
“Pada tahun 2022 ini, Baznas Sleman telah menyalurkan 31 bantuan rumah bagi RTLH dan 10 paket sembako bagi warga miskin,” ujar Kriswanto
Kriswanto juga berterimakasih kepada para Muzaki yang telah mempercayakan Baznas Sleman dalam pengelolaan ZIS. Ia juga berharap melalui program-program Baznas dapat memberikan kemanfaatan bagi warga masyarakat Sleman yang membutuhkan.
30
Dec
Sebagai upaya membangun ketahanan pangan, Utusan Khusus Presiden Bidang Kerjasama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan, Muhamad Mardiono melakukan kunjungan di Kabupaten Sleman pada Kamis (29/12).Dalam kunjungannya, Muhamad Mardiono didampingi secara langsung oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo meninjau Merapi Farm yang merupakan salah satu lokasi peternakan kambing dan sapi di wilayah Kabupaten Sleman. Dalam kunjungannya, Muhamad Mardiono menyampaikan bahwa Presiden RI menugaskan dirinya untuk mengetahui secara langsung kondisi di lapangan terkait pengentasan kemiskinan dan ketahanan pangan khususnya di sektor peternakan. “Saya diberi tugas khusus oleh Bapak Presiden Jokowi untuk turun ke lapangan melihat secara langsung kondisi (pengentasan kemiskinan dan ketahanan pangan) di lapangan seperti apa, khususnya di bidang peternakan,” jelasnya.
Didampingi Bupati Sleman dan jajarannya, Muhamad Mardiono meninjjau secara langsung kondisi peternakan Merapi Farm sekaligus berkesempatan berbincang dengan sejumlah peternak.
“Peternak ini merupakan ujung tombang ketahanan pangan di masyarakat. Khususnya untuk ketersediaan daging, dimana kita masih sering mengandalkan impor daging. Maka sektor peternakan ini menjadi fokus. Kami ingin mendengar langsung seperti apa kondisinya sehingga bisa kami sampaikan dan akan menjadi pertimbangan Pemerintah dalam menentukan kebijakan,” katanya.
Sementara itu, Dani (30) peternak sekaligus pemilik Merapi Farm mengutarakan kondisi yang selama ini menandi kendala yang dialami sebagain peternak di wilayahnya. Dani menyebut kendala yang dialami olehnya dan para perernak lain yaitu terkait stok pakan untuk para ternak, keterbatasan lahan peternakan, dan kendala jumlah bibit dan genetik. Sementara untuk pasar, Dani mengaku dirinya tidak mengalami kendala untuk memasarkan hasil ternaknya.
Sedangkan Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo dalam kesempatan tersebut menyampaikan Sektor peternakan di Kabupaten Sleman merupakan sektor yang cukup potensial, hal ini dibuktikan dengan kenaikan pertumbuhan PDB sektor pertanian yang sangat signifikan.
Kustini juga menjelaskan bahwa untuk memastikan produksi ternak Sleman terus meningkat, Pemkab Sleman telah melakukan berbagai upaya diantaranya peningkatan kapasitas SDM peternak tentang agribisnis peternakan, pelayanan kesehatan dewan, bantuan bibit ternak, sarana prasarana penyediaan air minum, Bantuan peralatan pembuatan pakan ruminansia (Baller Silase), dan lainnya.
30
Dec
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa dan jajarannya bersama dengan Kapolres Sleman AKBP Imam Rifai dan Komandan Kodim (Dandim) Sleman, Letkol Arm Danny Arianto Pardamean, melakukan tinjauan sejumlah lokasi terdampak cuaca ektrim di wilayah Sleman Utara, Jumat (30/12). Tinjauan tersebut dilakukan di tiga lokasi yaitu Kalikuning Lereng Merapi, Jembatan Plunyon yang berada di wilayah Kapanewon Cangkringan, dan Tlogo Putri di wilayah Kapanewon Pakem. Sebelumnya, pada hari Kamis (29/12) telah hujan deras telah mengakibatkan tiga jeep wisata terjebak di Kalikuning. Pada saat yang sama, hujan deras juga mengakibatkan tebing di kawasan wisata Tlogo Putri dan Jembatan Plunyon mengalami longsor.
“Kami melakukan pemantauan beberapa lokasi bencana akibat hujan deras di Leren Merapi kemarin (29/12). Pemantauan ini kami lakukan untuk memastikan secara langsung dampak dari hujan deras,” jelas Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa saat melakukan pemantauan. Kalikuning lereng merapi menjadi lokasi pertama yang dikunjungi oleh Wakil Bupati Sleman beserta Kapolres dan Dandim Sleman. Dalam peninjauan tersebut, Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa menjumpai sejumlah pelaku jeep wisata untuk mengetahui lebih lanjut kondisi di kawasan Kalikuning. Kemudian peninjauan dilanjutkan ke kawasan Tlogo Putri dan wisata Plunyon. Usai melakukan peninjauan, Wakil Bupati Sleman menyampaikan bahwa pihaknya akan berkoordinasi lebih lanjut terkait hasil peninjauan langsung di sejumlah tempat wisata yang terdampak hujan deras.
“Harapan kami tempat – tempat wisata ini (Kalikuning, Tlogoputri dan Plunyon) masih aman dan tentunya menjadi perhatian kita semua untuk tetap waspada terkait dengan informasi cuaca akhir – akhir ini sehingga dapat meningkatkan kewaspadaan,” ujar Danang. Lebih lanjut, Danang menyebut untuk kunjungan wisata saat ini masih dalam kondisi aman namun dengan persyaratan tertentu. Danang mencontohkan jika cuaca cenderung berpotensi terjadinya hujan dengan intensitas tinggi, maka akan dilakukan langkah antisipasi.
Sementara itu, Kapolres Sleman AKBP Imam Rifai menyampaikan bahwa selain untuk memastikan kondisi yang aman, Ia menyebut pihaknya juga memberikan arahan terkait cara bertindak sesuai standar operasional keamanan apabila curah hujan meningkat yaitu segera menyepakati tindakan yang tegas dengan menutup sementara lokasi wisata yang berpotensi terdampak cuaca.
Sedangkan untuk lokasi wisata Plunyong, yang merupakan tempat wisata di bawah naungan Balai Taman Nasional Gunung Merapi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, memutuskan untuk menutup sementara objek wisata tersebut. Hal tersebut disampaikan Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi, Karyadi dalam kegiatan peninjauan yang dilakukan Wakil Bupati Sleman bersama Kapolres dan Dandim Sleman.
Karyadi mengebut kebijakan penutupan objek wisata alam Plunyon untuk sementara dilakukan sehubungan dengan terjadinya longsor pada tebing jalan menuju pintu masuk serta diperlukannya pengecekan intensif lokasi-lokasi lain yang rawan longsor.