20
Jan
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, meresmikan jogging track lapangan Donokerto, Turi, pada Jumat (20/1). Selain jogging track sepanjang 313 meter, lapangan tersebut kini juga telah dilengkapi dengan lapangan basket 3 on 3, fasilitas fitness outdoor, dan toilet umum. Bupati meresmikan secara simbolis dengan pemotongan tumpeng dengan didampingi jajaran pemerintah Kabupaten Sleman.
Bupati Sleman menyampaikan ucapan selamat kepada masyarakat Donokerto dan sekitarnya yang kini bisa menikmati jogging track Donokerto. Kehadiran fasilitas olahraga tersebut, dikatakan Bupati sebagai salah satu bentuk dukungan pemerintah Kabupaten Sleman untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
“Mari bapak ibu kita jaga kesehatan bersama dengan memanfaatkan fasilitas ini. Sehingga meski usia kita bertambah tua, kita bisa tetap sehat, bugar, dan produktif,” kata Bupati.
Bupati juga menyampaikan agar pemanfaatan lapangan Donokarto bisa dilakukan sebijak mungkin. Sehingga, fasilitas umum tidak hanya meningkatkan kesehatan, namun juga membuka peluang untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman, Ephipana Kristiyani menjelaskan, pembangunan jogging track menjadi salah satu upaya pemerintah Kabupaten Sleman untuk membangun sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung terwujudnya kabupaten cerdas, sesuai dengan misi Bupati dan Wakil Bupati Sleman.
Dengan diresmikan area jogging track Donokerto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup pun berharap, fasilitas tersebut dapat menambah luasan ruang terbuka hijau yang ada di Kabupaten Sleman. Ia pun mengimbau, agar lurah dan masyarakat Donokerto dapat merawat area jogging track sebaik mungkin.
“Pembangunan jogging track tersebut diharapkan dapat menjadi salah satu pusat olahraga dan akitivitas masyarakat, sekaligus bisa menambah luasan ruang terbuka hijau yang ada di sleman.” Kata Epiphana. Selain momen peresmian lapangan jogging track, pada kesempatan itu juga dilakukan kegiatan senam bersama dan pameran UMKM dari masyarakat sekitar Donokerto.
20
Jan
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, menyerahkan secara simbolis santunan program Jaminan Kematian kepada ahli waris Rois, pada Kamis (19/1). Acara yang berlangsung di Puri Mataram tersebut juga sekaligus dilakukan sosialisasi oleh Kepala BPJS Ketenagakerjaan Sleman, Wahyu Triasno.
Wakil Bupati Sleman. Danang Maharsa menyampaikan respons positif terhadap sosialisasi program Jaminan Kematian yang dilakukan oleh BPJS ketenagakerjaan. Danang mengatakan, program tersebut merupakan tindak lanjut dari Peraturan Bupati no 47 tahun 2021 tentang optimalisasi pendampingan program BPJS kepada pekerja informal dan formal. Serta, Peraturan Bupati no 45 tahun 2022 tentang pemberian pendampingan BPJS ketengarakaerjaan kepada pekerja rentan. “RT dan RW ini kan termasuk informal, meski bukan yang mendapatkan gaji rutin setiap bulan, tapi dia ikut serta membantu dalam program pemerintah. Sehingga tidak ada salahnya diikutsertakan dalam program BPJS. Karena di dalam dipekerjaannya juga mengandung risiko dalam melayani masyarakat,” ucap Danang.
Pada kesempatan itu, Danang pun menyampaikan kepada perwakilan pamong yang hadir untuk menggali informasi dari BPJS Ketenagakerjaan. Sehingga nantinya, diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait program Jaminan Kematian.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan, Samsul Bakri, menyampaikan sosialisasi tersebut diberikan kepada 86 perwakilan kalurahan yang ada di Kabupaten Sleman. Kegiatan itu dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada pamong terkait jaminan santunan yang diberikan oleh BPJS Ketenagakerjaan. “Harapannya, ada kenyamanan dan jaminan bagi pengurus, untuk ketua RT dan RW yang melaksanakan tugas. Sehingga ketika ada RT atau RW yang meninggal dunia, nantinya akan mendapatkan jaminan santunan dari BPJS ketenagakerjaan,” jelas Samsul. Lebih lanjut, Samsul meminta kepada perwakilan Kalurahan yang hadir untuk turut melaporkan tindak lanjut dari sosialisasi program Jaminan Kematian. Sehingga, diharapkan masyarakat dapat memahami terkait tujuan, prosedur, serta manfaat dari program tersebut.
20
Jan
Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Kominfo Sleman memfasilitasi radio komunikasi bagi lima Radio Komunitas di wilayah Sleman. Fasilitas radio komunikasi tersebut diserahkan secara langsung oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo bertempat di Pendopo Rumah Dinas Bupati, Kamis (19/1). Kepala Dinas Kominfo Sleman, Eka Suryo Prihantoro menyampaikan bahwa fasilitas perangkat radio komunikasi yang diberikan kepada lima radio komunitas ini merupakan salah satu upaya dalam mewujudkan sinergitas penyampaian informasi dari pemerintah daerah kepada masyarakat melalui radio komunitas.
Lebih lanjut, Eka menjelaskan bantuan fasilitasi tersebut diberikan kepada lima radio komunitas dengan jumlah keanggotaan yang cukup banyak yaitu, Radio Komunitas Balarente, Radio Komunitas Peduli Merapi, Radio Komunitas Cakra PMI, Radio Komunitas Turgo Asri, dan Radio Komunitas SKSB.“Di Kabupaten Sleman ini terdapat banyak radio komunitas. Namun sementara ini baru lima radio komunitas yang bisa difasilitasi radio komunikasi oleh Pemerintah,” jelasnya. Eka juga menyebut, selain memberikan bantuan fasilitasi radio komunikasi, pihaknya juga melakukan kerjasama dengan Polres Sleman untuk memasang repeater yang berlokasi di lereng merapi dengan ketinggian 72 meter yang dilengkapi juga dengan cctv untuk melakukan pemantauan aktivitas gunung merapi.
Sementara itu, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa fasilitas yang diberikan oleh Pemerintah kepada radio komunitas ini diharapkan mampu memperlancar proses penyebaran informasi yang dibutuhkan masyarakat sampai tingkat Kalurahan. Kustini menyebut, keberadaan radio komunitas di Sleman tidak bisa dipandang sebelah mana seiring adanya kemajuan teknologi. Menurutnya radio komunitas banyak membantu pemerintah dalam melakukan menyebaran informasi kepada masyarakat terlebih informasi terkait kondisi aktivitas merapi maupun potensi bencana yang ada di wilayah Sleman. “Pada dasarnya masyarakat sangat membutuhkan informasi. Di samping berkembangnya teknologi informasi, keberadaan radio komunitas sangat dibutuhkan untuk membantu masyarakat untuk mendapatkan informasi – informasi tertentu seperti bencana erupsi, banjir dan informasi lainnya,” jelas Kustini.