25
Jan
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, melantik anggota Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Sleman periode 2022-2025, pada Kamis (19/1), di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman. Sebanyak 5 orang anggota Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) secara resmi dilantik oleh Bupati Sleman dilanjutkan dengan menandatangani berita acara dan penyematan pin oleh Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Dr. Jasra Putra, S.Fil.I,.M.Pd
Dalam sambutannya, Bupati Sleman menyampaikan pesan kepada anggota KPAD yang telah dilantik untuk mulai bekerja. Ia juga menyampaikan dengan pelantikan anggota KPAD Sleman ini kedepannya dapat berkolaborasi dengan Pemkab Sleman untuk berkomitmen meningkatkan efektivitas pengawasan penyelenggaraan perlindungan dan pemenuhan hak anak di Kabupaten Sleman. “Dengan dilantiknya anggota KPAD ini semoga kedepannya dapat bersinergi dan berkolaborasi dengan Pemkab Sleman dalam upaya perlindungan dan pemenuhan hak anak di Kabupaten Sleman,” ujarnya
Bupati juga menyampaikan bahwa keberadaan lembaga pengawas terhadap penyelenggaraan perlindungan anak di Kabupaten Sleman merupakan kebutuhan mendesak di tengah beragamnya masalah perlindungan anak yang saat ini semakin mengkhawatirkan, dimana persentase pelanggaran hak anak semakin hari trennya cenderung meningkat dan kompleks, oleh karena itu KPAD Sleman memiliki urgensi dan manfaat
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Dr. Jasra Putra, S.Fil.I,.M.Pd menyampaikan apresiasi kepada Kabupaten Sleman atas komitmennya dalam melaksanakan upaya perlindungan anak melalui adanya KPAD. Ia berharap kedepan KPAD Sleman dapat menjalankan roda organisasi serta bekerja dengan amanah dalam menyelenggarakan pengawasan perlindungan dan pemenuhan hak anak secara efektif. “Saya mengapresiasi atas dilantiknya anggota KPAD Sleman dan berharap kedepan dapat menjalankan roda organisasi serta bekerja dengan amanah dalam menyelenggarakan pengawasan perlindungan dan pemenuhan hak anak secara efektif,” ujar Jasra. Ia juga mendukung kolaborasi KPAD Sleman dengan OPD di lingkungan Pemkab Sleman untuk saling memberi masukan yang konstruktif dan inovatif sehingga dapat berkontribusi dalam mendukung program Pemerintah Kabupaten Sleman
24
Jan
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo hadir sekaligus memberikan arahan pada Pelantikan Anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) pada pemilihan umum tahun 2004, Selasa (24/1). Pelantikan yang berlangsung di Sheraton Mustika Yogyakarta tersebut dilakukan oleh Ketua KPU Kabupaten Sleman, Trapsi Haryadi. Usai pelantikan, agenda dilanjutkan dengan kegiatan bimbingan teknis kepada seluruh PPS.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menyampaikan ucapan selamat kepada Panitia Pemungutan Suara yang telah terpilih. Bupati memberikan arahan, agar panitia dapat terus menanamkan motivasi diri untuk amanah dalam menjalankan tugas. Di samping itu, bupati juga memgingatkan perlunya berkolaborasi dengan seluruh jajaran yang terlibat. “Dengan pengalaman yang saudara miliki, baik itu yang sudah senior maupun junior, silakan untuk berkolaborasi. Yang senior bisa memberikan pengalaman, yang baru terlibat bisa memberikan inovasi, terutama dengan pemanfaatan teknologi,” kata Kustini.
Selain itu, Bupati juga mengimbau agar panitia terpilih tidak mudah terprovokatif hal-hal negatif. Di tengah era informasi yang begitu cepat, panitia harus bijak dan kreatif dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat agar proses pemilihan umum di tahun 2024 mendatang dapat berjalan secara sehat.
Di sisi lain, Ketua KPU Kabupaten Sleman, Trapsi Haryadi melaporkan, terdapat 488 anggota PPS terlantik yang terdiri dari 258 orang sebagai calon terpilih dan 230 orang yang sebagai calon pengganti antarwaktu. Keseluruhan panitia merupakan perwakilan dari 17 Kapanewon yang ada di Sleman. Trapsi juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah Kabupaten Sleman yang telah memberikan dukungan dan mendampingi hingga saat ini.
“Kami KPU Sleman mengucapkan terima kasih banyak kepada Ibu Bupati dan jajaran Pemerintah Kabupaten Sleman atas dukungan yang telah diberikan. Dan kepada teman-teman yang dilantik, saya ucapkan selamat, dan mari kita bekerja bersama-sama,” jelas Trapsi. Ketua KPU Sleman pun mengajak para panita terlantik untuk bekerja berdasarkan data, bukan berdasarkan kebiasaan. Dengan begitu, diharapkan proses pemilu mendatang dapat berjalan secara bersih, efektif, dan tuntas. “Mari kita kerja keras, kerja cerdas, dan kerja tunta secara bersama-sama,” pungkas Trapsi.
24
Jan
Wakil Bupati Sleman sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sleman, Danang Maharsa menghadiri rapat koordinasi TPPS Kapanewon Pakem yang diselenggarakan di Aula Kantor Kalurahan Purwobinangun, Selasa (24/1). Rapat koordinasi yang dihadiri juga oleh sejumlah pejabat kapanewon dan kalurahan ini, diselenggarakan dalam rangka monitoring dan evaluasi percepatan penurunan stunting di wilayah Kapanewon Pakem. Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa dalam arahannya menyampaikan bahwa permasalahan stunting masih menjadi salah satu prioritas Pemerintah baik daerah maupun pusat. Danang menyebut dalam setiap rapat koordinasi yang bersifat nasional, terdapat dua permasalahan yang masih menjadi perhatian yaitu, stunting dan kemiskinan.
“Stunting dan kemiskinan menjadi dua permasalahan yang menjadi perhatian pusat. Bahkan ditekankan oleh Presiden RI Jokowi dalam rapat Forkopimda seluruh Indonesia, untuk segera menyelesaikan masalah stunting dan kemiskinan di daerah masing – masing,” katanya. Lebih lanjut, Danang menjelaskan bahwa secara data, kondisi stunting di Kabupaten Sleman mengalami penurunan. Pada tahun 2022 angka stunting di Kabupaten Sleman sudah menurun hingga di angka 6,88% dari 6,92% di tahun 2021. Namun demikian, menurut Danang upaya – upaya percepatan stunting masih perlu ditingkatkan.
Danang menilai beberapa wilayah memiliki penyebab yang berbeda sehingga terdapat kasus stunting di suatu wilayah. Adanya perbedaan faktor penyebab stunting di suatu wilayah ini menurut Danang akan menentukan kebijakan atau program yang akan diimplementasikan dalam percepatan penurunan stunting di Sleman. “Mungkin terdapat perbedaan faktor penyebab timbulnya stunting di beberapa wilayah. Maka dari itu TPPS Kabupaten Sleman yang melibatkan beberapa instansi, akan melakukan monitoring secara langsung untuk melakukan diskusi, mendengarkan, mengumpulkan data, sehingga akan diketahui kondisi riil, khususnya di wilayah dengan angka stunting yang masih tinggi,” katanya.