dr. Wisnu Murti Yani, M.Sc., Dirut RSUD Prambanan, menjelaskan pada momen Hari Jadi ini, RSUD Prambanan juga mendapatkan akreditasi Paripurna dari LAFKI atau Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Indonesia.
“Alhamdulillah dari hasil survey selama tiga hari yakni tanggal 6,9 dan 10 Januari, membuahkan hasil predikat Paripurna. Terimakasih untuk Dewas yang telah hadir saat survey, dan terimakasih kepada Bupati Sleman yang telah menjawab semua wawancara dengan baik,” ujarnya.
Lebih lanjut Wisnu menjelaskan pada perayaan hari jadi ini RSUD Prambanan juga telah membuka layanan kesehatan baru, yakni layanan klinik kulit dan kelamin. Selain itu, pada acara tersebut juga diresmikan ruang PICU (Pediatric Intensive Care Unit) RSUD Prambanan.
RSUD Prambanan juga mengadakan sejumlah kegiatan dalam rangkaian acara Hari Jadi yang ke-13 ini. Diantaranya melalui aksi RSUD Prambanan Peduli Karyawan, yang dilakukan dengan membagikan paket sembako kepada para karyawan RSUD Prambanan. Selanjutnya RSUD Prambanan Peduli Pendidikan dan Kesehatan, yang diisi dengan kegiatan pembagian alat sekolah, donor darah dan khitanan masal.
Menurut Kustini, pada peringatan 1 Abad NU ini juga menjadi momentum Jamaah NU bersama Pemerintah Kabupaten Sleman untuk bersama – sama mewujudkan Sleman sebagai Rumah Bersama bagi seluruh elemen masyarakat. Dalam kesempatan tersebut Kustini juga menyampaikan bahwa berbagai fenomena di masyarakat saat ini menjadi indikasi adanya krisis spiritualitas masyarakat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, menurut Kustini perlu keterlibatan berbagai pihak salah satunya kader NU yang menjadi komponen krusial dan ujung tombak eksistensi organisasi NU di masyarakat.
“Berpijak dari kesadaran akan pentingnya pondasi moral dan spiritual masyarakat, maka kamiberharap PCNU dapat memperkuat program dan kegiatan yang muaranya dapat memberikan bekal dan pondasi nilai spiritual bagi masyarakat terutama generasi muda. Sehingga harapannya masyarakat memiliki prinsip dan tujuan yang kuat ditengah gencarnya arus informasi dan globalisasi,” jelas Kustini.
Senada dengan Bupati Sleman, Ketua PCNU Kabupaten Sleman Sidik Pramono dalam kegiatan tersebut menyampaikan bahwa mewujudkan Sleman sebagai rumah bersama seharusnya dapat dilakukan bersama terlebih oleh Kader NU. Hal tersebut dikarenakan prinsip rumah bersama telah melekat di organisasi NU yang juga merupakan rumah bersama untuk seluruh kader.
Menurut Sidik, melakukan kerjasama dengan berbagai pihak, merupakan bagian dari konsolidasi sebagai wujud riil menghidupkan organisasi NU yang sesungguhnya. ”Semua harus tersambung sebagai keluarga besar, diawali dengan rapatkan barisan organisasi di dalam konteks struktural maupun kultural. Tidak ada yang bergerak sendiri – sendiri. Semuanya terhimpun menjadi bagian besar dan manfaatnya untuk keseluruhan,” jelasnya.