31
Jan
Dinas Sosial Kabupaten Sleman menyerahkan bantuan sosial kepada anak yatim piatu pada Selasa (31/1). Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, kepada 4 perwakilan penerima, di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman.
Kepala Dinas Sosial, Eko Suhargono melaporkan, bantuan tersebut berasal dari Kementerian Sosial RI melalui Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak yang menyalurkan program bantuan sosial ATENSI anak yatim, piatu, dan yatim piatu 2022. Bantuan tersebut diberikan kepada anak yatim, piatu, dan yatim piatu yang orang tuanya meninggal dunia bukan karena Covid-19.
“Bantuan ATENSI ini disalurkan secara non tunai selama tiga bulan mulai Oktober sampai dengan Desember, masing-masing Rp 200.000 per penerima dengan total bantuan Rp 600.000 per penerima manfaat,” jelas Eko.
Eko menambahkan, bantuan tersebut masih dalam proses penyaluran melalui kantor pos, Bank BNI, dan Bank Mandiri. Pada kesempatan itu, sekaligus disalurkan bantuan kepada 191 penerima yang hadir di Pendopo Rumah Dinas Bupati.
Di sisi lain, Bupati Kustini menyampaikan, penyerahan tersebut merupakan wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Sleman dalam membantu meringankan anak Yatim Piatu. Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan pokok, bantuan tersebut diharapkan Bupati dapat menambah semangat penerima untuk maju, mandiri, dan produktif. Sehingga Bupati mengimbau penerima agar lebih bijak dalam memanfaatkan bantuan. “Gunakanlah bantuan yang diberikan secara bijak dan sesuai dengan peruntukannya dan sebisa mungkin sisihkan sebagian diantaranya untuk mengantisipasi kebutuhan mendesak di masa mendatang,” kata Kustini.
Bupati juga mengajak seluruh pihak untuk bekerjasama dan meningkatkan kepedulian terhadap sesama. Kustini menyampaikan, meski pemerintah secara berkala terus menyalurkan bantuan dan stimulant namun jangkauan pemerintah akan lebih terbantu dengan kepedulian dari seluruh lapisan masyarakat.
30
Jan
Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Bagian Hukum melakukan Sosialisasi Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) kepada 86 Kalurahan se-Kabupaten Sleman, Senin (30/1). Bertempat di Srawung Resto Kalasan, pada kesempatan tersebut Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa memberikan sambutan dan arahan terkait JDIH di tingkat Kalurahan.
Dalam arahannya, Danang menyampaikan bahwa JDIH Kabupaten Sleman memiliki misi mewujudkan pendokumentasian dan penyebarluasan informasi hukum secara sistematis. Dalam mewujudkan misi tersebut, diperlukan konsistensi dan komitmen anggota JDIH tingkat Kalurahan dalam mengelola JDIH
“Harapan saya seluruh Kalurahan di Kabupaten Sleman bisa menciptakan pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum yang terpadu dan terintegrasi di berbagai instansi pemerintah dan instansi lainnya di tingkat Kalurahan,” ujarnya
Lebih lanjut, Danang menyampaikan bahwa belum lama ini Sleman juga telah mendapatkan penghargan 5 besar nasional dalam mengelola JDIH. Oleh karenanya, ia juga berharap Pemerintah Kalurahan dapat berkolaborasi untuk bersama-sama mengelola JDIH secara lengkap dan akurat setta dapat diakses secara cepat dan mudah. “Dengan penghargaan yang sudah diraih, tugas kita adalah terus mempertahankan bahkan meningkatkan pengelolaan JDIH secara lengkap dan akurat serta dapat diakses secara cepat dan mudah,” ujar Danang.
30
Jan
Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Tenaga Kerja kembali meresmikan hasil padat karya tahun 2022 pada Senin (30/1). Peresmian dilakukan langsung oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, dengan menandatangani prasasti di tiga lokasi yakni di Dusun Watulangkah, Dusun Rewulu Wetan, dan Kalurahan Sidokarto.
Bupati Kustini, menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh warga yang kini bisa menikmati hasil kegiatan padat karya. Menurut Bupati, program tersebut tak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, namun juga menambah pendapatan serta mengurangi kemiskinan. Kegiatan padat karya merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat kalurahan. “Melalui pemberdayaan ini semoga bisa sekaligus menyelesaikan permasalahan lain seperti ketersediaan akses jalan yang memadai, sarana irigasi, ketersediaan air bersih dan sanitasi dan lain sebagainya,” kata Bupati.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Sleman, Sutiasih menyampaikan, hasil kegiatan padat karya tahun 2022 disalurkan di 77 lokasi. Pada masing-masing lokasi tersebut, dikerjakan oleh 52 orang, sehingga Sutiasih menyatakan sebanyak 4.004 orang telah terlibat dalam pengerjaanya. Sutiasih menambahkan bahwa dalam program padat karya ini Kabupaten Sleman menerapkan cara yang berbeda dari daerah lain. “Untuk Sleman teknisnya kami hibahkan kepada LPMK di Kalurahan, sehingga mereka bisa memberdayakan toko-toko yang ada di sekitar kalurahan. Teknisnya tidak kami lelangkan, karena dari pengalaman kemarin ternyata hasilnya kurang memuaskan,” kata Sutiasih.
Sutiasih juga mejelaskan, dampak positif dari hasil padat karya 2022 berhasil menurunkan angka pengangguran. Berdasarkan data BPS, penurunan angka pengangguran tercatat 0,08 persen. Sehingga ia pun berharap, data tersebut dapat terus menurun pada tahun 2023.
Apresiasi terhadap program padat karya disampaikan oleh perwakilan warga, Dwi Hartana, Dukuh Rewulu Wetan. Hartana mengaku senang karena bisa merasakan dampak hasil padat karya 2022. Akses jalan yang sebelumnya berupa tanah, kini telah diperbaiki dan mempermudah mobilitas masyarakat setempat. “Secara dampak kegunaan sudah bisa kami rasakan. Yang selama ini jalannya tanah becek sekarang sudah tidak lagi. Dampak secara kemajuan ini juga dirasakan oleh para petani. Selain itu ada taludnya juga, sehingga aliran irigasi menjadi lebih lancar, keamanan dari jalan tersebut juga lebih terjaga,” jelasnya.