6
Jun
Insiden kericuhan di wilayah DIY yang melibatkan simpatisan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) pada Minggu (4/6) lalu, mendapat perhatian Pemkab Sleman. Menyikapi konflik tersebut, Pemkab Sleman bersama dengan Forkopimda Sleman menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan Pengurus Cabang PSHT Kabupaten Sleman, Selasa (6/6) malam, bertempat di Ruang Rapat Sembada Kantor Sekretariat Kabupaten Sleman.
Dalam forum tersebut, Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa menyesalkan terjadinya konflik tersebut. Ia menghimbau semua pihak terkait untuk memperhatikan dan mematuhi sabda/pesan Sri Sultan Hamengkubuwana X dalam menyikapi peristiwa beberapa hari yang lalu yaitu dengan mengedepankan laku sarèh, sabar dan mawas diri serta senantiasa menggelorakan semangat bebrayan-paseduluran. “Segala permasalahan maupun kesalah-pahaman dapat diselesaikan secara damai dan bermartabat dengan dilandasi nilai-nilai dan prinsip musyawarah-mufakat,” katanya.
Danang juga menyebut Pemkab Sleman bersama Forkopimda Sleman beserta seluruh mitra Pemerintah, berkomitmen untuk menjaga kondusifitas di wilayah Sleman dengan memperkuat koordinasi. Komitmen yang sama juga disampaikan Ketua Bidang Organisasi Pengurus Pusat PSHT, Arie Sujito. Ia menyampaikan warga PSHT di Sleman pada khususnya dan DIY pada umumnya berkomitmen untuk menjaga kondusifitas wilayah dan menurunkan ketegangan yang terjadi saat ini.
“PSHT DIY telah secara resmi memohon maaf kepada seluruh masyarakat DIY atas insiden yang terjadi. Kami juga terus menghimbau warga PSHT dari luar DIY untuk tidak perlu datang ke DIY dan mempercayakan semua penyelesaian kasus kepada aparat yang berwenang,” jelasnya. Arie Sujito menambahkan bahwa pihaknya akan mematuhi dhawuh Ngarsa Dalem untuk meredam situasi dan mengutamakan prinsip bebrayan-paseduluran. Meskipun insiden kericuhan tidak terjadi di wilayah Sleman, namun upaya preemtif dan preventif telah dilakukan oleh Aparat Keamanan.
Kapolresta Sleman, AKBP Yuswanto Ardi menyampaikan Sleman menjadi perlintasan utama akses menuju DIY, maka pihaknya terus melakukan upaya preemtif dan preventif sebelum mengambil langkah represif dalam penanganan kejadian apapun.
“Langkah antisipasi perlu terus dilakukan. Kami mengapresiasi partisipasi aktif Warga PSHT Sleman yang senantiasa mendukung cipta kondisi wilayah yang aman dan tertib,” katanya.
6
Jun
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo melakukan panen perdana Sekolah Lapang Budidaya Semangka di Padukuhan Gatak I, Kalurahan Selomartani, Kapanewon Kalasan, Selasa (6/6). Pada kesempatan tersebut, Bupati memanen semangka berbobot 4kg dengan didampingi Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Sleman, Panewu Kalasan, dan jajaran.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Sleman, Suparmono, menjelaskan salah satu latar belakang pengembangan komoditas semangka, karena tingginya jumlah kebutuhan konsumsi di Sleman. Ia menyebut, berdasarkan data BPS, kebutuhan konsumsi semangka masyarakat tercatat mencapai 4.000 ton/tahun. Sementara itu, pada tahun 2022 Sleman hanya memproduksi semangka sebanyak 176 ton. Besarnya peluang pasar ini menjadi salah satu motivasi Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Sleman untuk mendorong para petani dalam membudidayakan buah semangka.
“Maka kami dorong teman-teman petani, ayo menghasilkan semangka. Karena kebutuhan masyarakat masih banyak yang perlu dicukupi. Sedangkan pasokan semangka selama ini 95 persen masih berasal dari luar Sleman,” ujarnya.
Suparmono menambahkan, pihaknya juga bekerjasama dengan offtaker yang memiliki peran untuk membantu memasok hasil pertanian agar bisa dipasarkan hingga supermarket ternama. Dengan begitu, target pemasaran dapat lebih luas, dan petani pun dapat menikmati hasil tanamnya dengan lebih cepat.
Pada kesempatan itu, Bupati Kustini Sri Purnomo memberikan dukungan terhadap pengembangan budidaya semangka, khususnya di kawasan Sleman Timur. Bupati menilai, peranan sektor pertanian tak hanya memberikan andil terhadap ketahanan pangan, tetapi juga memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap perkembangan perekonomian terutama terkait dengan pendapatan petani maupun penyerapan tenaga kerja.
“Mari kita dukung bersama, untuk budidaya semangka maupun komoditas pertanian lainnya oleh Kelompok Tani Babu Risqi ini menggunakan teknik budidaya pertanian yang efektif dan efisien, sehingga keuntungan yang diperoleh dapat maksimal dan meningkatkan kesejahteraan bersama,” jelas Kustini
Bupati juga memberi arahan, agar petani terus membuka diri untuk bekerjasama dengan para ahli, baik di bidang pertanian, di bidang pangan, maupun ahli di tingkat perguruan tinggi, juga dengan menggandeng petani milenial dalam pengembangan pemasaran dengan teknologi terkini.
“Dengan kerja sama ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian dalam negeri sehingga kita tidak banyak melakukan diimpor,” kata Bupati.
Bupati menerangkan, bahwa Pemkab Sleman selalu mendukung upaya budidaya berbagai komoditi pertanian. Selain pada upaya untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk pertanian, juga pada upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan memakmurkan wilayahnya.
6
Jun
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa membuka sosialisasi Gerakan Pemutakhiran Data Kartu Keluarga (GAPURA DATUK) yang diselenggarakan di Aula Lantai 3 Setda Sleman pada Selasa, (6/6). Danang juga sekaligus menyerahkan hasil dari program tersebut kepada perwakilan masyarakat yang hadir.
Dalam arahannya, Danang berharap ini merupakan strategi dalam mewujudkan akurasi data kependudukan yang efektif di Kabupaten Sleman. Ia mengatakan dengan pemutakhiran data Kartu Keluarga ini dapat memudahkan masyarakat untuk mengakses pelayanan publik seperti BPJS, BPN, Perbankan, Perizinan, Perpajakan dan lain sebagainya.
“Program ini menjadi strategi dalam mewujudkan akurasi data kependudukan agar masyarakat dapat memanfaatkan untuk urusan pelayanan publik serta membantu pemerintah,” ujarnya. Lebih lanjut, Danang juga mengharap perwakilan masyarakat yang hadir dalam sosialisasi ini nantinya dapat menginformasikan kepada orang lain tentang pentingnya data kependudukan yang mutakhir, satu data, dan benar.
Gerakan Pemutakhiran Data Kartu Keluarga dapat diakses masyarakat dengan mengajukan permohonan melalui Posyanduk Kalurahan, Kantor Kapanewon, Dinas Dukcapil, dan dapat mengakses secara daring melalui website dukcapilonline.slemankab.go.id. Pada kesempatan tersebut, Wabup Sleman juga sekaligus mempraktekkan pembuatan IKD (Identitas Kependudukan Digital). IKD adalah informasi elektronik yang digunakan untuk merepresentasikan Dokumen Kependudukan dan data balikan dalam aplikasi digital melalui gawai yang menampilkan data pribadi sebagai identitas yang bersangkutan.