Arsip Kategori: Berita

9
Mar

Tekan Risiko Bencana, Pemkab Sleman Kembali Kukuhkan Kalurahan Tangguh Bencana


Dalam rangka meningkatkan ketahanan masyarakat dalam menghadapi bencana, Pemerintah Kabupaten Sleman kembali mengukuhkan Kalurahan Tangguh Bencana. Kali ini, pengukuhan dilakukan kepada Kalurahan Margoagung, Seyegan bertempat di Lapangan Kantor Kalurahan Margoagung, Kamis (9/3).

Sebanyak 30 Tim Tangguh Bencana Kalurahan Margoagung dikukuhkan secara langsung oleh Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa. Pengukuhan tersebut ditandai dengan pembacaan naskah pengukuhan dan penyerahan SK kepada Tim. 
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman, Makwan dalam laporannya menjelaskan bahwa saat ini terdapat 72 Kalurahan yang telah dikukuhkan sebagai Kalurahan Tangguh Bencana. Ia menuturkan pada tahun 2023, ditargetkan sebanyak 8 Kalurahan yang dikukuhkan. 
Sementara itu, Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa mengatakan bahwa pembentukan Kalurahan Tangguh Bencana ini menjadi salah satu upaya Pemerintah dalam meningkatkan partisipasi dan keterampilan masyarakat dalam menghadapi bencana jika sewaktu – waktu terjadi. 
“Sekalipun bencana tidak kita harapkan, namun secara geografis, Sleman memiliki potensi bencana seperti puting beliung, erupsi dan lainnya. Namun dengan kerjasama gotong royong, apapun bentuk bencananya baik alam ataupun bencana non-alam, dapat ditangani dengan dengan maksimal,” jelasnya. 
Selain dilakukan pengukuhan, pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan gladi lapang yaitu simulasi penanganan bencana angin kencang. Simulasi diikuti oleh Tim Kalurahan Margoagung dan melibatkan berbagai stakeholder.


8
Mar

Bupati Sleman Serahkan Sertifikat Pendidik Kepada 185 Guru


Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo  serahkan sertifikat pendidik kepada 185 Guru di wilayah Sleman yang lulus dalam Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam jabatan tahun 2022. Penyerahan sertifikat dilakukan secara simbolis oleh Bupati Sleman kepada tiga perwakilan guru, bertempat di Pendopo Parasamya, Rabu (8/3).

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan bahwa sertifikat pendidik yang diterima oleh 185 guru di Sleman ini menjadi bukti kompetensi dan profesionalitas para guru sebagai tenaga profesional. 
“Sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan sebagai guru profesional dan lulus dalam Pendidikan Profesi Guru yang diselenggarakan oleh LPTK. Tentunya ini menjadi kabar baik dan patut dibanggakan,” ungkap Kustini. 
Kustini juga mengingatkan kepada para guru yang menerima sertifikat pendidik untuk tidak lupa terhadap tanggungjawab yang melekat yaitu mengimplementasikan hasil uji kompetensi para guru dalam ketugasan menjaga anak-anak didik hingga menjadi generasi yang bukan saja berilmu tetapi juga memiliki wawasan dan budi pekerti yang baik.
“Saya berharap agar para guru yang dinyatakan lulus sertifikasi dapat termotivasi untuk terus meningkatkan kompetensi dalam proses belajar mengajar anak didiknya, mampu memberikan pelayanan yang terbaik untuk murid-muridnya, serta terus berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan sebagai bekal anak- anak dalam meraih cita-citanya,” ujar Kustini. 
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Sleman, Ery Widaryana melaporkan bahwa pada tahun 2022, Dinas Pendidikan Sleman telah mengirimkan sebanyak 419 mahasiswa PPG yang terdiri dari jenjang Taman Kanak – Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama  (SMP). 
Dari jumlah mahasiswa PPG yang dikirimkan Dinas Pendidikan Sleman, sebanyak 355 guru dinyatakan lulus dan memperoleh sertifikat pendidik.


8
Mar

Wujudkan Pertanian Sehat, Bupati Sleman Pimpin Panen Padi Sehat Di Prumpung


Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman, menyelenggarakan Panen Padi Sehat dan Gerakan Pemassalan Biosoka pada Rabu (8/3). Bertempat di Dusun Prumpung, Sardonoharjo, Ngaglik, prosesi panen dipimpin oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, dengan didampingi jajaran. Kegiatan Panen Padi Sehat dimulai dengan pelaksanaan tradisi wiwitan dan prosesi potong tumpeng sebagai wujud rasa syukur petani.

Bupati Kustini menyatakan dukungan terhadap pelaksanaan panen Padi Sehat di Bulak Kelompok Tani “Ngudi Makmur” Prumpung. Kustini menyampaikan bahwa Pemkab Sleman terus berupaya melakukan pengembangan padi sehat atau padi organik yang mempunyai nilai tambah bagi petani. Ditambahkan Kustini, pertanian organik diupayakan dengan cara meminimalkan penggunaan pupuk kimia secara bertahap. Sehingga nantinya 100% hanya menggunakan pupuk organik. Dengan begitu dampak yang dirasakan tak hanya dari sisi ekonomi, namun juga dari segi kesehatan masyarakat.
“Kami mendukung dan mendorong pemanfaatan bahan alami Biosaka dalam pelaksanaan teknis budidaya tanaman pangan, terutama untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Penggunaan Biosaka juga merupakan upaya perlindungan tanaman untuk menjaga kelestarian lingkungan, dalam rangka penerapan pertanian sehat,” ujar Kustini.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Sleman, Supramono melaporkan, panen Padi Sehat juga menjadi tanda masuknya musim panen raya di Kabupaten Sleman. Pada Februari hingga April mendatang, Pramono menerangkan bahwa Sleman akan melakukan panen seluas 15 hektar dengan produksi 56.000 ton. Menurut perhitungan kami, hasil panen akan mencukupi kebutuhan beras di Kabupaten Sleman untuk 8-9 bulan ke depan,” jelas Pramono. Dilanjutkan Kepala Dinas, agenda panen padi sehat merupakan hasil kerjasama dengan tim Riset Inovatif Produktif (Rispro) UGM yang sudah berjalan sejak 2017 silam. Pramono pun berharap kolaborasi baik tersebut dapat dilanjutkan pada tahun berikutnya. Di samping panen Padi Sehat, Pramono mengatakan pihaknya juga melakukan Sosialisasi Gerakan Pemassalan Biosaka. 
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Sugeng Purwanto, yang hadir dalam kesempatan itu menyampaikan apresiasi terhadap Kabupaten Sleman.  Pelaksanaan Panen Padi Sehat dan Gerakan Pemassalan Biosoka dinilainya sebagai wujud nyata komitmen Sleman dalam rangka panen nusantara.  “Adanya sosialisasi pembuatan biosoka ini penting untuk dilakukan. Biosoka bukan pestisida, yang secara fakta bisa mengembalikan metabolisme pupuk tanaman,” terang Sugeng. Sugeng kemudian menjelaskan, budidaya tanaman sehat sudah saatnya untuk dilakukan. Salah satu hal yang melatarbelakangi hal ini ialah terkait degradasi lahan di DIY yang kian parah. Sehingga, pihaknya menyampaikan akan melaksanakan panen padi dengan konsep budidaya sehat pada Juni mendatang dan akan dilaksanakan di Kapanewon Moyudan, Sleman.

Sementara itu, Profesor Irham, perwakilan Fakultas Pertanian UGM yang juga merupakan tim Riset Program LPDP, menyampaikan respons positif terhadap kerjasama yang dilakukan bersama pihak Pemerintah Kabupaten Sleman. Kerjasama tersebut diharapkan Irham dapat melahirkan peningkatan pembangunan pertanian di Sleman. “Saya dan tim sangat berbahagia karena beberapa tahun ini menjadi bagian dari upaya peningkatan pembangunan pertanian di Sleman. Harapan dari kerjasaman ini semoga memberikan kontribusi besar terhadap pertanian di Sleman khususnya, dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada umumnya,” tutur Irham


Isi situs bersifat informatif bukan merupakan legal opinion dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Apabila terdapat data elektronik based yang berbeda dengan data resmi paper,
maka yang menjadi acuan adalah data resmi paper based.