14
Mar
Upaya Pemerintah Kabupaten Sleman dalam mendukung penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional berbuah manis. Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan memberikan penghargaan Universal Health Coverage (UHC) kepada Pemerintah Kabupaten Sleman atas capaian kepesertaan lebih dari 95% penduduk. Piala penghargaan diserahkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, kepada Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo pada hari ini, Selasa (14/3), di Balai Sudirman, Jakarta.
Usai menerima penghargaan, Bupati Kustini mengungkapkan bahwa capaian UHC adalah keberhasilan bersama dari seluruh elemen masyarakat Sleman. Dengan adanya kerjasama yang baik antara Pemerintah dengan masyarakat, Kabupaten Sleman sukses meraih capaian 98,18% untuk semester pertama.
“Alhamdulillah hari ini Sleman mendapatkan penghargaan Universal Health Coverage atau UHC. Apresiasi ini berhasil kita dapatkan berkat kesadaran dan kerjasama yang baik antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan seluruh masyarakat. Sehingga, mari kita tingkatkan kembali capaian ini, dan semoga sekaligus meningkatkan kemudahan masyarakat dalam mendapatkan layanan kesehatan terbaik,” ujar Kustini.
Pada kesempatan tersebut Bupati juga menyatakan kembali komitmen Pemerintah Kabupaten Sleman untuk meningkatkan capaian UHC terutama dalam menghasilkan kualitas layanan kesehatan yang terjamin, profesional dan adil bagi seluruh masyarakat. Dengan komitmen ini, Bupati yakin kesejahteraan masyarakat khususnya di bidang kesehatan juga akan akan meningkat.
Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin, yang hadir pada acara tersebut memberikan arahan agar sinergitas antara lembaga dapat dioptimalkan. Harapannya, jaminan kesehatan seluruh masyarakat dapat dipastikan terlindungi melalui program JKN. Di samping itu, pencapaian Pemerintah Daerah yang meraih UHC dapat diikuti oleh Pemerintah Daerah lainnya.
“Saya minta agar sinergi antara BPJS Kesehatan, Kementerian, dan Lembaga, bersama seluruh Pemda dapat terus dioptimalkan untuk memastikan seluruh warga terlindungi dalam program JKN,” demikian arahan Wapres.
Wapres berharap, setiap lini masyarakat Indonesia mendapatkan perlindungan kesehatan sesuai hak dan kewajibannya. Sehingga, manfaat program JKN dapat dirasakan oleh masyarakat dan menumbuhkan rasa bangga bagi bangsa Indonesia.
Menko PMK, Muhadjir Effendy, menyampaikan adanya penghargaan UHC menjadi bentuk apresiasi Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah atas kerja keras dalam menjalankan program JKN. Muhadjir juga berharap Pemerintah Daerah dapat memberikan dukungan penuh dengan bersinergi bersama BPJS. Sehingga keberlanjutan UHC di Indonesia dapat terwujud melalui pendekatan UHC desa/kalurahan.
“Capaian yg diraih ini tidak lepas dari peran bapak ibu kepala daerah, maka kegiatan hari ini adalah bentuk apresiasi yang tulus dari pemerintah. Penghargaan setinggi-tingginya kepada Gubernur, Bupati, Walikota, yang telah menunjukkan kerja kerasnya yang luar biasa dalam memberikan komitmen dalam program JKN,” kata Muhadjir.
Sementara itu, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti menerangkan, capaian target UHC tidak hanya sekadar tercapainya angka kepesertaan sesuai target, akan tetapi juga memberikan jaminan bahwa setiap penduduk memiliki akses terhadap layanan kesehatan yang adil, merata dan bermutu, baik itu layanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
“Untuk itu, kami senantiasa berkomitmen meningkatkan mutu layanan dalam penyelenggaraan Program JKN, sehingga tujuan utama dari target UHC dapat terpenuhi, yaitu melalui upaya perluasan kerja sama dengan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), juga peningkatan kualitas layanan melalui berbagai inovasi dan pemanfaatan teknologi digital pada kanal layanan tanpa tatap muka,” jelas Ali.
Ali berharap, pemerintah daerah yang telah mencapai predikat UHC dapat terus mempertahankan prestasi yang diraih, memastikan kepesertaan JKN aktif bagi masyarakat, serta memastikan peningkatan mutu layanan di fasilitas kesehatan yang melayani peserta JKN. Dengan begitu, perlindungan jaminan kesehatan bagi penduduk dapat terlaksana dengan baik.
13
Mar
Guna meningkatkan kualitas pelayanan administrasi kependudukan, Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) kembali menjalin kerjasama POSYANDUK (Pos Pelayanan Dokumen Kependudukan) dengan Rumah Sakit Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta dan sejumlah kalurahan di Kabupaten Sleman.
Penandatanganan kerjasama dilaksanakan pada hari Senin (13/3) di kantor Kalurahan Pakembinangun, Pakem. Hadir pula dalam acara tersebut Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo. Sebanyak enam kalurahan yang menandatangani kerjasama POSYANDUK dengan Dinas Dukcapil Sleman pada hari ini, yakni Kalurahan Banyuraden, Tlogoadi, Tegaltirto, Sariharjo, Sindurahjo, dan Kalurahan Minomartani. Hingga saat ini Dinas Dukcapil Sleman telah menjalin kerjasama POSYANDUK dengan 61 kalurahan dan 19 Fasilitas Kesehatan.
Bupati Sleman, Kustini menyambut baik dengan adanya kerjasama ini. Diharapkan kerjasama ini akan mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan terkait administrasi kependudukan. Di samping itu, langkah ini juga dalam rangka mendukung Gerakan Indonesia Sadar Administrasi Kependudukan (GISA), yaitu kalurahan yang masyarakatnya yang sadar memiliki dan selalu memutakhikan dokumen kependudukannya.
“Oleh karena itu saya mengharapkan agar pembinaan dan edukasi terhadap penduduk perlu dilakukan secara aktif,” ujarnya. Susmiarto, Kepala Dinas Dukcapil Sleman menyampaikan bahwa kerjasama POSYANDUK ini bertujuan untuk mempermudah sekaligus mendekatkan pelayanan administrasi kependudukan kepada masyarakat. Dengan adanya kerjasama ini, masyarakat dapat mengurus administrasi di kalurahan masing-masing dan juga di beberapa fasilitas kesehatan terdekat.
“Maka nanti pelayanan KTP, KK, Akta Kelahiran/Kematian dan lainnya bisa di lakukan di kalurahan dan juga di fasilitasi kesehatan. Karena personil kita juga terbatas. Maka, layanan administrasi kependudukan bisa dilakukan di tempat tersebut,” ucapnya.
Pada acara tersebut Bupati Sleman juga menyerahkan secara simbolis buku Data Agregat Kependudukan Kabupaten Sleman Semester 2 Tahun 2022 kepada sejumlah kepala OPD, Panewu dan Lurah. Data Agregat kependudukan ini merupakan hasil pelayanan administrasi kependudukan.
Selain itu juga diadakan sosialisasi informasi, rekam data dan pelayanan administrasi kependudukan atau SISIR ADMINDUK. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya Pemkab Sleman dalam mengedukasi serta meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat akan pentingnya tertib administrasi kependudukan.
12
Mar
Kirab Budaya Sadranan Agung Wotgaleh kembali diselenggarakan pada tahun 2023. Usai tertunda selama 3 tahun akibat pandemi Covid-19, agenda pelestarian budaya ini kembali diramaikan oleh 6.000 warga di sekitar Kalurahan Sendangtirto. Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo didampingi Kepala Dinas Kabupaten Sleman, Edy Winarya, hadir mengikuti jalannya kirab hingga proses rayahan gunungan.
Pada kesempatan itu, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, memberikan apresiasi atas pelaksanaan Kirab Budaya Sadranan Agung Wotgaleh. Kegiatan tersebut dinilai Bupati sebagai upaya baik untuk melestarikan budaya. Terlebih lagi di tengah perkembangan dunia digital saat ini, Kirab Budaya menjadi agenda yang disebut Kustini tidak boleh punah.
“Saya sampaikan apresiasi atas pelaksanaan Kirab Budaya Sadranan Agung Wotgaleh ini. Melihat antusias masyarakat yang begitu besar, dan keterlibatan seluruh elemen masyarakat, saya harap agenda ini tidak punah begitu saja. Semoga justru bisa menjadi inspirasi bagi daerah lainnya,” ujar Kustini.
Bupati mengingatkan agar Kirab Budaya Sadranan dapat dijadikan sebagai momen introspeksi diri. Tak hanya untuk meningkatkan keimanan diri, namun juga menyadarkan kepedulian terhadap sesama, serta mendoakan leluhur yang telah berpulang. “Melalui momen ini, mari kita kirim juga doa kepada para pendahulu kita yang telah berpulang. Kita kenang perjuangan yang sudah dilakukan dan semoga amalan kebaikan yang dilakukan dapat menjadi teladan bagi kita semua,” jelas Bupati.Menutup rangkaian sambutan, Bupati mengajak masyarakat untuk terus menjaga kerukunan di Kabupaten Sleman. Dengan saling menghormati dan memahami perbedaan satu sama lain, maka kedamaian dan ketentraman di wilayah Kabupaten Sleman akan tercipta.
Lurah Sendangtirto, Amir Junawan menyampaikan, pelaksanaan Kirab Budaya Sadranan Agung Wotgaleh tahun 2023 menjadi kebanggan tersendiri, khususnya bagi warga Kalurahan Sendangtirto. Amir menyebut, kesuksesan pada tahun ini tak terlepas dari dukungan Pemerintah Kabupaten Sleman.”Agenda rutin yang diwariskan nenek moyang ini menjadi kebanggan tersendiri bagi kami. Untuk antusias warga luar biasa, terlebih kemarin sempat tertunda 3 tahun karena Covid-19. Dan bersyukurnya, Pemerintah Kabupaten Sleman juga memberikan dukungan yang baik untuk kegiatan kami,” ujar Amir.
Amir menambahkan, pada tahun ini terdapat 16 gunungan yang telah dipersiapkan oleh warga dari 18 padukuhan di Sendangtirto. Dalam pelaksanaannya, Kirab Budaya Sadranan melibatkan seluruh elemen masyarakat, mulai dari kelompok jathilan, kelompok pengajian, Bumdes, hingga Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan (LPMK). Amir pun berharap, untuk ke depannya Kirab Budaya Sadranan Agung Wotgaleh dapat menggandeng seluruh Kalurahan di Kapanewon Berbah.
“Semoga di tahun berikutnya, Kirab Budaya Sadranan Agung Wotgaleh dapat menggandeng seluruh Kalurahan di Berbah, sehingga keterlibatan masyarakat dalam acara ini semakin besar dan manfaatnya bisa dirasakan bersama,” pungkas Amir.