11
Apr
Pemerintah Kabupaten Sleman lakukan visitasi Gelar Operasi Pasar Murah, Gelar UMKM dan Pasar Lebaran di Kapanewon Minggir dan Kapanewon Gamping pada Selasa, (11/4). Visitasi dipimpin secara langsung oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo didampingi Forkopimda Kabupaten Sleman
Gelar Operasi Pasar Murah yang diselenggarakan di 17 Kapanewon merupakan rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten Sleman ke 107. Pada kesempatan tersebut, Bupati Sleman juga sekaligus menyerahkan bantuan simbolis sembako dari kapanewon dan uang dari Baznas Kabupaten Sleman kepada penerima manfaat.
Dalam sambutannya, Kustini mengatakan bahwa tujuan dari visitasi ini adalah untuk memastikan penyelenggaraan Gelar Operasi Pasar Murah berjalan lancar dan masyarakat mudah dalam memperoleh bahan pangan pokok dengan harga tejangkau.
“Kami sudah melakukan kunjungan untuk memantau Gelar Operasi Pasar Murah di kapanewon untuk memastikan berjalan lancar dan masyarakat dapat memperoleh bahan pangan pokok dengan harga terjangkau,” jelasnya
Lebih lanjut, Kustini juga selalu mengimbau masyarakat untuk tidak panic buying dan membeli bahan pangan pokok sesuai kebutuhan. Ia menjelaskan kebutuhan dan harga bahan pangan pokok di Kabupaten akan terus dipantau agar dapat menekan angka inflasi dan permintaan tercukupi
Sementara itu, Panewu Minggir, Bara Hernowo dalam laporannya menyampaikan bahwa di Kapanewon Minggir selain Gelar Operasi Pasar Murah juga diselenggarakan Gelar UMKM dan Pasar Lebaran menyambut Hari Raya Idul Fitri 1444H.
“Sebantak 800 paket diberikan di 5 Kalurahan di Minggir dan dikhususkan untuk warga yang kurang mampu. Kegiatan ini diharapkan meringankan warga yntuk bersama-sama menyambut hari kemenangan,” jelasnya
Gelar Operasi Pasar Murah diselenggarakan mulai dari 4 hingga 12 April 2023 di 17 Kapanewon di Kabupaten Sleman. Komoditas yang disediakan antara lain Beras, minyak goreng, daging ayam dan bebek karkas, telur, dan tepung terigu dengan harga distributor atau harga yang lebih terjangkau.
11
Apr
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa berharap adanya keakuratan data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) Kabupaten Sleman tahun 2023. Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Sleman saat membuka kegiatan rapat koordinasi Forum Komunikasi Publik (FKP), Selasa (11/4) bertempat di Aula Lantai 3, Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman.
“Pendataan Regsosek dapat menjadi gambaran bagaimana kondisi sosial ekonomi masyarakat. Maka data (Regsosek) yang akurat dan data riil kondisi sosial ekonomi masyarakat dapat menentukan skema kebijakan pemerintah dalam penyusunan berbagai program, salah satunya program pengentasan kemiskinan,” jelasnya.
Selain itu, Danang juga menyampaikan bahwa dalam proses pendataan Regsosek juga diselenggarakan rapat koordinasi FKP hasil pendataan Regsosek oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yanv melibatkan sejumlah OPD, Panewu, Lurah, TNI dan POLRI sebagai upaya mensinergikan langkah yang harus dilakukan untuk mewujudkan transformasi data sosial ekonomi.
“FKP Regsosek ini merupakan salah satu proses yang perlu kita lakukan untuk memverifikasi data yang telah didapatkan di awal pendataan yang lalu. Melalui pendataan awal regsosek ini diharapkan dapat menghasilkan data terpadu baik dalam penyusunan program perlindungan sosial namun juga dalam rangka perencanaan pembangunan yang lebih terarah,” kata Danang.
Danang menekankan pentingnya pendataan Regsosek agar setiap program pemerintah dapat dilakukan tepat sasaran. Ia juga menghimbau kepada para Panewu dan Lurah untuk dapat bekerjasama dan membantu BPS dalam mensukseskan kegiatan FKP.
10
Apr
Sebagai wujud komitmen dalam menanggulangi kejahatan jalanan, Pemkab Sleman menggelar Apel Siaga Sleman AMARTA (Aman, Tertib dan Terkendali), Senin (10/4), di lapangan Pemda Sleman. Apel ini diadakan melalui kolaborasi berbagai pihak terkait, baik jajaran Forkopimda, seluruh Perangkat Daerah, pelajar, organisasi kepemudaan maupun organisasi kemasyarakatan.
Apel dipimpin langsung oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo. Dalam sambutannya bupati mengatakan bahwa berbagai permasalahan remaja harus diatasi dan diantisipasi agar tidak mengarah pada kenakalan remaja maupun bentuk aktivitas negatif lainnya. Dikatakan masa remaja menjadi masa yang rentan karena menjadi momen untuk mencari jati diri serta pengakuan lingkungan, sehingga masih sangat mudah terpengaruh oleh faktor-faktor eksternal.
“Oleh karena itu diperlukan langkah bersama dan strategi yang tepat dalam mengarahkan para remaja di Kabupaten Sleman khususnya untuk dapat mengisi masa–masa remaja dengan berbagai aktivitas positif,” ucapnya.
Dikatakan pula bahwa dalam cerita pewayangan, AMARTA merupakan sebuah kerajaan keluarga Pandawa yang aman, nyaman serta penuh kedamaian. Maka dengan adanya kegiatan ini, diharapkan Kabupaten Sleman akan menjadi tempat yang aman, nyaman dan damai bagi seluruh masyarakat termasuk bagi para generasi muda.
Menurut data Dinas Dukcapil Sleman, pada Semester II Tahun 2022, jumlah penduduk usia remaja mencapai 21,82% dari jumlah penduduk Sleman. Merujuk pada data ini, menurut Kustini penduduk usia remaja di Kabupaten Sleman merupakan potensi yang besar yang bisa diarahkan dan difasilitasi dengan baik agar tercipta generasi muda yang berkualitas dan berdaya saing.
“Oleh karena itu melalui apel AMARTA ini saya berharap akan terbangun komitmen seluruh stakeholder, terutama dari para generasi muda di Kabupaten Sleman, untuk melindungi masa depannya, dan bersama-sama mencegah kejahatan jalanan, serta tindakan lainnya yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat,” pungkas Kustini.