3
May
Paguyuban lurah dan pamong kalurahan se-Kabupaten Sleman yang tergabung dalam Suryo Ndadari kembali mengadakan Syawalan pada Rabu (3/5), bertempat di gedung serbaguna Pemkab Sleman. Hadir pula pada acara tersebut Bupati dan Wakil Bupati Sleman, Sekda Sleman, kepala OPD, serta sejumlah pihak terkait lainnya.
Syawalan Suryo Ndadari kali ini mengangkat tema “Menuju Kalurahan Berbudaya dan Profesional”. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun yang bertujuan untuk menjalin silaturahmi antara lurah dan pamong kelurahan dengan Pemerintah Kabupaten Sleman. Sukiman, selaku ketua panitia syawalan Suryo Ndadari menyebut acara ini diikuti oleh sebanyak 1900 pamong dan 427 staf kalurahan. Meski begitu, ia memastikan kegiatan pelayanan di kantor kalurahan tetap berjalan normal seperti biasa.
“Meskipun kita euforia syawalan disini, tapi pelayanan masih berjalan seperti yang telah direncanakan,” jelasnya. Sementara ketua Suryo Ndadari, Irawan, dalam sambutannya menyampaikan tiga permintaan paguyuban Suryo Ndadari kepada Pemerintah Kabupaten Sleman. Diantaranya yakni peningkatan dan pemerataan tunjangan bagi lurah dan pamong, pemberian Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk anak-anak lurah dan pamong, serta pemberian Kartu Indonesia Sehat (KIS) bagi lurah dan pamong yang sudah purna tugas.
“Kami tahun lalu juga seperti ini mengajukan permintaan kepada Bupati, maka kami juga berterima kasih kepada ibu bupati dan seluruh jajaran Pemkab Sleman yang telah menaikkan Siltap kami sebesar 250 ribu rupiah,” kata Irawan. Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, mengapresiasi kegiatan syawalan yang digelar oleh paguyuban Suryo Ndadari ini. Menurutnya acara ini merupakan wadah untuk semakin menguatkan sinergitas antara lurah beserta para pamong kalurahan dengan jajaran Pemerintah Kabupaten Sleman.
“Pemkab Sleman tentu tidak bisa bekerja sendiri, maka perlu adanya sinergi salah satunya dengan lurah dan pamong kelurahan,” ujarnya. Menanggapi usulan yang disampaikan ketua paguyuban Suryo Ndadari, Bupati Sleman mengatakan ia bersama jajarannya akan mengkaji lebih lanjut usulan tersebut terkait dengan peraturan perundang-undangan dan pendanaan. “Demi meningkatkan kesejahteraan lurah dan pamong kalurahan memang harus ada sinergi Pemerintah Kabupaten Sleman. Maka mari bersinergi bersama sesarengan mbangun Sleman,” kata Kustini.
3
May
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa meluncurkan buku Pedoman Rujukan Maternal Neonatal Kabupaten Sleman Tahun 2023 pada Rabu, (3/5) di Hotel Crytsal Lotus. Pedoman tersebut nantinya dapat diterapkan dengan Diseminasi hasil Audit Maternal Perinatal Surveilans Respons (AMP-SR) dalam upaya peningkatan sistem dan mutu pelayanan kesehatan.
Dalam arahannya, Danang menyampaikan bahwa pedoman ini merupakan upaya Pemkab Sleman melalui Dinas Kesehatan dalam upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak serta mengakselerasi upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Sleman
“Dengan peluncuran pedoman rujukan maternal neonatal ini menjadi upaya kami dalam meningkatakan kesehatan ibu dan anak serta mengakselerasi upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi di Sleman,” ujarnya.
Lebih lanjut, Danang menyampaikan penurunan AKI terus dilakukan termasuk melalui pelaksanaan Audit Maternal Periantal-Surveilans Respons (AMP-SR). Melalui AMP SR nantinya dapat dilakukan proses identifikasi, menentukan penyebab kematian dan derajat kemungkinan pencegahan kematian ibu.
“Saya harap upaya ini dapat dimanfaatkan untuk menyusun langkah-langkah yang akan mencegah terjadinya kematian serupa di masa mendatang serta menyusun rekomendasi dari pengkajian kasus perinatal,” ujarnya
Sementara itu, Plh. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Novita Krisnaeni dalam laporannya menyampaikan Diseminasi AMP-SR dalam rangka penerapan pedoman rujukan maternal neonatal dilatarbelakangi dari Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) yang masih menjadi permasalahan di Kabupaten Sleman.
“Salah satu upaya kami dalam mengurangi AKB dan AKI yakni menerbitkan pedoman rujukan maternal neonatal sejak tahun 2017 dan tiap tahunnya selalu kita lakukan update,” jelasnya
Lebih lanjut, Novita juga menyampaikan tahun ini BPJS Kesehatan juga sudah ikut dalam pembaruan pedoman rujukan maternal neonatal tahun dan berharap dapat terus mengakselerasi penurunan AKI dan AKB di Kabupaten Sleman
Pada Tahun 2022 di Kabupaten Sleman jumlah kematian ibu sebanyak 11 kasus dengan AKI sebesar 91,61 per 100.000kelahiran hidup, menurun dibanding tahun 2021 yaitu sebanyak 45 kasuskematian dengan AKI sebesar 63,40 per 100.000 kelahiran hidup. Untuk tahun 2023 sampai dengan bulan Mei terdapat 2 kasus jumlah kematian ibu di Kabupaten Sleman.
3
May
Sebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Sleman, Dinas Pendidikan Sleman menyelenggarakan Seminar Hari Pendidikan Nasional, Rabu (3/5). Acara yang di selenggarakan di Grha Sarina Vidi itu, mengangkat tema “Pendidikan Sebagai Investasi Peradaban”. Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, hadir membuka dan memberikan arahan kepada para pemangku pendidikan di Kabupaten Sleman.
Kepala Dinas Pendidikan Sleman, Ery Widaryana, mengatakan bahwa tenaga pendidik memiliki tantangan berat dalam dunia pendidikan. Dengan dinamika pendidikan yang maju begitu pesat, para tenaga pendidik dituntut untuk kreatif dan inovatif untuk memajukkan peradaban. Ery menyampaikan, salah satu tujuan diselenggarakan seminar adalah untuk meningkatkan wawasan pendidikan karakter melalui penguatan profil pelajar Pancasila.
“Diharapkan melalui kegiatan seminar nanti kita punya satu tekad bersama bagaimana mewujudkan pendidikan di Sleman yang berkualitas dalam rangka mencetak lulusan yang kompeten dan berakhlak mulia,” kata Ery.
Ery berharap, melalui kegiatan ini dapat melahirkan inovasi dalam dunia pendidikan melaui profil pelajar Pancasila. Untuk memaksimalkan hasil, pihak Dinas Pendidikan Sleman pun menghadirkan beberapa narasumber di antaranya, Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta Prof Anwar Effendi, M.Si dan Dr. Drs. Sugiman, M.Si, dan Dewan Pendidikan Yogyakarta Prof. Dr. Drs. Sugiman, M.Si.
Bupati Kustini Sri Purnomo, pada sambutannya mengatakan Seminar Hari Pendidikan Nasional mendukung upaya Pemkab dalam merealisasikan visi misi yang telah dicanangkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman Tahun 2021-2026, yaitu “Terwujudnya Sleman Sebagai Rumah Bersama Yang Cerdas, Sejahtera, Berdaya Saing, Menghargai Perbedaan dan Memiliki Jiwa Gotong Royong”.
“Pendidikan menjadi salah satu prioritas pembangunan di Kabupaten Sleman melalui penguatan pendidikan karakter. Upaya untuk membangun generasi emas yang berakal cerdas, berkarakter dan berdaya saing tidak dapat terlepas dari pendidikan karakter sebagai pondasi dan roh utama pembangunan bangsa,” jelas Bupati.
Bupati turut mengingatkan terkait peran keluarga sebagai pusat pendidikan. Sebab saat ini banyak keluarga yang menyerahkan tanggung jawab pendidikan sepenuhnya pada sekolah. Sehingga, Bupati mengharapkan kolaborasi yang sehat di antara pemerintah, pendidik, keluarga dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
“Pendidikan harus dilakukan secara terprogram, sinergis, dan berkelanjutan. Dibutuhkan sinergi, kolaborasi yan harmonis antara keluarga, masyarakat, sekolah maupun dengan pemerintah untuk membangun lingkungan yang kondusif bagi pelaksanaan pendidikan anak-anak kita,” tegas Kustini.
Bupati pun mengajak pelaku pendidikan, tokoh masyarakat dan orang tua untuk bersama-sama memberikan pendidikan yang terbaik bagi generasi penerus bangsa di Kabupaten Sleman. Dengan begitu, diharapkan kualitas pendidikan di Sleman dapat meningkat, dan kasus kenakalan remaja pun dapat menurun.