Arsip Kategori: Berita

5
May

Buka Gappy Wedding Festival 2023, Bupati Sleman Dukung Kebangkitan Industri Wedding Pasca Pandemi


Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo membuka acara Gappy X Sleman City Hall Wedding Festival 2023 pada Jumat, (5/5). Bertempat di Atrium Rama Sleman City Hall, pembukaan ditandai dengan pemukulan alat musik tradisional.

Dalam sambutannya, Kustini mendukung penuh upaya industri wedding untuk bangkit pasca pandemi melalui acara ini. Menurutnya, dengan acara ini industri wedding khususnya di Sleman dan DIY dapat berjalan kembali dan pulih sehingga dapat menggerakan perekonomian. 
“Saya mendukung upaya industri wedding untuk bangkit pasca pandemi melalui acara ini sehingga dapat kembali menggerakan perekonomian di Sleman dan DIY,” ujarnya
Ia juga berharap kebangkitan industri wedding dapat memberikan dampak positif secara konsisten bagi perputaran ekonomi.
Sementara itu, Wakil Gubernur DIY yang dalam hal ini diwakili Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo mendukung penuh upaya untuk menggerakan ekosistem pada industri wedding melalui acara ini. Ia berharap dengan resources yang ada dibarengi dengan inovasi, dapat mewujudkan DIY sebagai wedding destination
“Dengan memanfaatkan resources di DIY dibarengi dengan inovasi bukan tidak mungkin Jogja sebagai wedding destination dapat terwujud,” ujarnya
Ketua Gabungan Paguyuban Pernikahan Yogyakarta (Gappy), Ki Abeje Janoko menyampaikan bahwa Gappy terdiri dari berbagai macam vendor industri wedding meliputi catering, pembawa acara, dekorasi, dokumentasi dan lain sebagainya. Ia mengatakan melalui acara ini adalah upaya para vendor wedding untuk bangkit kembali pasca pandemi serta menjadi langkah dalam menggerakan industri wedding kembali di Sleman dan DIY.
“Dengan dukungan dari Pemda DIY maupun Pemkab Sleman semoga menjadi langkah awal kami untuk bangkit pasca pandemi dan kembali menggerakan industri wedding,” ujarnya
Wedding Festival 2023 ini turut dimeriahkan berbagai tenant yakni Ikappesty (Ikatan Pengusaha Pesta Tradisional Yogyakarta), PPJI (Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia), ASPEDI DIY (Dekorasi), HARPI MELATI (Rias Pengantin), JWP (Photography), TIARA KUSUMA (MUA dan Kecantikan), BENGES Community (MUA) serta PPY (Paguyuban Panatacara Yogyakarta). Diselenggarakan mulai dari tanggal 5 Mei hingga 7 Mei dengan berbagai acara pameran, talkshow, lomba, dan lain-lain.


5
May

Cegah Stunting Sejak Dini, Pemkab Sleman Gandeng Kejari Sleman Gelar Aksi Bergizi

Sleman – Penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Sleman terus diupayakan oleh pemerintah daerah. Salah satunya dengan menggelar kegiatan Adhyaksa Peduli Stunting melalui Gerakan Nasional Aksi Bergizi, di SMA Negeri 1 Seyegan. Aksi tersebut merupakan upaya preventif penurunan stunting dalam bentuk sinergi lintas sektor, yang dilakukan oleh Pemkab Sleman dengan menggandeng Kejaksaan Negeri (Kejari) Sleman

“Jadi ini adalah salah saatu acaranya Aksi Bergizi, tujuannya salah satu bentuk preventif untuk pencegahan stunting. Dan pada hari ini kami didukung juga oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Sleman,” ungkap Plh Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Dr. Novita Krisnaeni, saat ditanyai disela-sela kegiatan Aksi Bergizi, Jumat (5/5/2023).

Dalam pelaksanaannya, kegiatan yang menyasar remaja putri SMA Negeri 1 Seyegan ini diawali dengan aktifitas fisik berupa senam pagi. Kemudian dilanjutkan dengan sarapan bersama, dan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD). Lalu pemeriksaan HB (hemoglobin) dan gelar wicara (talkshow) edukasi stunting.

“Kegiatannya tadi diawal sudah kita awali tadi dengan senam, kemudian ini sarapan bersama. Kemudian pemberian tablet tambah darah, kemudian nanti juga ada penyuluhan, kemudian ada pemeriksaan HB (Hemoglobin),” tuturnya.

Novita juga menambahkan bahwa pada dasarnya pencegahan stunting tidak hanya dilakukan oleh Dinas Kesehatan semata, tetapi semua sektor ikut terlibat termasuk dari pihak Kejaksaan.

“Ya, jadi intinya untuk pencegahan stunting ini tidak hanya dilakukan oleh Dinas Kesehatan, tetapi semua sektor terlibat termasuk dari Kejaksaan,” sambungnya.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Seksi Intelejen Kejaksaan Negeri Sleman, Ginanjar Damar Pamenang, menuturkan setiap lembaga maupun instansi yang ada di seluruh Indonesia, harus ikut serta dalam menurunkan angka stunting di Indonesia. Hal tersebut sesuai dengan instruksi Presiden RI kepada lembaga maupun instansi se-Indonesia.

“Dari Kejaksaan sebagaimana yang kita ketahui, ada perintah direktif dari presiden kepada seluruh lembaga yang itu integral ke bawah.  Setiap lembaga maupun instansi yang ada di seluruh Indonesia, harus ikut turut serta dalam menurunkan angka stunting di Indonesia,” jelasnya.

Ginanjar juga menambahkan, pemerintah pusat menargetkan prevalensi stunting sampai tahun 2024 turun diangka 20%.  Sehingga dibutuhkan kerjasama lintas sektoral dalam penanggulangan dan penurunan stunting termasuk pencegahan sejak dini.

“Kami sebagai perwakilan dari Kejaksaan di tingkat daerah, berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah dalam hal ini dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman dan RSUD bersama-sama bagaimana ayok kita berkontribusi untuk turut serta menurunkan angka stunting di Kabupaten Sleman,” ungkapnya.

Lebih lanjut, prevalensi stunting di Kabupaten Sleman tahun 2022 mencapai 6,88%, yang telah dipublikasi oleh Dinkes Sleman pada bulan Oktober lalu. Sementara target prevalensi stunting nasional ialah 14% pada tahun 2024, dan di bawah 6% untuk Kabupaten Sleman pada tahun 2026. Oleh karena itu, Pemkab Sleman terus berupaya menggenjot angka prevalensi stunting di Kabupaten Sleman agar berada di bawah target yang telah ditentukan.

3
May

Kukuhkan Pengurus Forkom PPS, Bupati Sleman Dorong PPS Sleman Dukung Regenerasi Petani


Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengukuhkan Pengurus Forum Komunikasi Penyuluh Pertanian Swadaya (FORKOM PPS) Kabupaten Sleman periode 2023 – 2027 bertempat di Kopi Merapi Cangkringan, pada Rabu (3/5).

Pengukuhan dilakukan terhadap 17 Pengurus Forkom PPS Kabupaten Sleman yang merupakan perwakilan dari 17 Kapanewon di Wilayah Kabupaten Sleman. Dalam pengukuhan tersebut, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyampaikan perlunya keberadaan Forkom PPS khususnya untuk memberikan masukan dan saran yang membangun bagi kemajuan pertanian di Kabupaten Sleman. 
“Saya berharap dengan dikukuhkannya kepengurusan Forum Komunikasi Penyuluh Pertanian Swadaya Kabupaten Sleman ini dapat menjadi jembatan antara pemerintah dengan para petani dari tingkat Kabupaten sampai tingkat Padukuhan. Dengan demikian semua informasi terkait pertanian, peternakan seperti pelatihan, pameran, penguatan permodalan dapat tersampaikan dengan baik,” katanya. 
Selain berperan aktif menjadi pendamping dan mitra usaha para petani, Kustini menyebut pengurus Forkom PPS Sleman ini juga diharapkan mendukung upaya Pemerintah dalam mewujudkan regenerasi petani dengan merangkul para petani milenial yang ada di Sleman. 
“Selama ini PPS berperan aktif mendampingi para petani untuk kemajuan dan kesejahteraan para petani di Sleman. Namun, saat ini PPS juga hendaknya berbagi pengalamannya, ilmunya, kepada para generasi muda sehingga generasi muda memiliki minat untuk bertani. Saya khawatir nanti upaya yang dilakukan selama ini oleh seluruh pihak untuk memajukan pertanian. tidak ada penerusnya karna generasi muda yang enggan menjadi petani,” ujar Kustini. 
Sementara itu, Ketua Fokom PPS Sleman, Untari mengatakan bahwa pihaknya selalu siap untuk bersinergi bersama Pemerintah Kabupaten Sleman melalui peran aktif PPS yang tersebar di seluruh UPT 1 sampai UPT 8 di wilayah Kabupaten Sleman.


Isi situs bersifat informatif bukan merupakan legal opinion dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Apabila terdapat data elektronik based yang berbeda dengan data resmi paper,
maka yang menjadi acuan adalah data resmi paper based.