13
May
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, memberikan arahan terkait gerakan cegah stunting sekaligus meresmikan Mushola Ibnu Sina di Puskesmas Pariwisata Prambanan hari ini(13/5). Dalam sambutannya Bupati Kustini menyampaikan ucapan terima kasih kepada kader kesehatan yang telah berupaya menurunkan angka stunting di Sleman. Para kader memiliki peran penting dalam mensosialisasikan pencegahan stunting kepada masyarakat. Dengan komitmen bersama, Kustini yakin jumlah anak stunting di Sleman dapat semakin menurun.
“Kaderlah yang dapat menggerakkan masyarakat secara langsung. Melalui pendekatan dan sosialisasi, masyarakat dapat lebih cepat memahami cara penanggulangan stunting. Pencegahan dapat dimulai dengan sosialisasi kepada para remaja ataupun calon pengantin. Sehingga mereka dapat memahami bagaimana mempersiapkan gizi yang tepat untuk calon bayi,” kata Kustini.
Bupati mengingatkan terkait anjuran usia pernikahan yakni, minimal 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki. Dengan kesiapan usia, kesehatan fisik maupun psikis, menjadi salah satu upaya untuk meminimalisir terjadinya stunting pada anak.
Dengan peresmian mushola Ibnu Sina, Bupati berharap fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan secara baik. Tak hanya untuk karyawan Puskesmas Pariwisata Prambanan, namun juga bagi masyarakat umum.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Puskesmas Pariwisata Prambanan, Toto Suharto, melaporkan bahwa angka stunting di kawasan Kapanewon Prambanan mengalami penurunan. Data pada tahun 2021 sebesar 6,4 persen sedangkan pada tahun 2022 turun menjadi 6,29 persen. Toto mengatakan akan terus berupaya untuk menurunkan angka stunting, salah satunya dengan menggiatkan sosialisasi.
“Dengan semangat bersama, kami akan terus upayakan dengan slogan SMART yang dimiliki Puskesmas Pariwisata Prambanan. Solid, mumpuni, akurat, responsif, dan tangguh,” ujar Toto.
Merespons keberhasilan Puskesmas Pariwisata Prambanan, Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Cahya Purnama, menyampaikan apresiasinya. Hal ini tak terlepas dari capaian Angka stunting di kawasan Kapanewon yang berhasil di bawah angka Kabupaten.
“Angka stunting di Prambanan yang berhasil turun hingga 6,29 persen patut diapresiasi. Bahkan lebih rendah dari jumlah di Kabupaten Sleman yang berada di angka 6,88 persen. Keberhasilan ini semoga bisa semakin menurun dan menjadi acuan bagi Kapanewon lain,” ucap Cahya.
Cahya menambahkan, salah satu cara mudah untuk mengingat pencegahan stunting adalah dengan langkah “ABCDE”. Langkah tersebut dapat dilakukan oleh remaja putri sebelum menikah hingga pasca melahirkan.
“Perlu diingat ABCDE. Aktif minum tablet tambah darah, Bumil harus teratur memeriksakan kegamilannya, Cukup mengonsumsi protein hewani untuk bayi, Datang ke posyandu setiap bulan dan Eksklusif ASI enam bulan,” jelas Cahya.
13
May
Pemerintah Kabupaten Sleman mengadakan temu Purna Bhakti Praja dalam rangkaian menyambut peringatan Hari Jadi ke 107 Kabupaten Sleman yang berlangsung di Pendopo Parasamya Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman, Sabtu (13/5).
Ketua Pelaksana Hari Jadi Sleman, Aji Wulantara mengatakan kegiatan temu kangen Purna Bhakti Praja ini merupakan salah satu rangkaian dari 29 kegiatan Hari Jadi ke 107 Kabupaten Sleman.
“Temu kangen ini menjadi ajang untuk silaturahmi dan sesuai dengan tema Hari Jadi tahun ini yaitu Nyawiji Lan Murakabi yang berarti juga menyatukan hati dan pikiran termasuk dengan para pensiunan pejabat pemerintah kabupaten Sleman,” katanya.
Sementara itu, kegiatan temu purna bhakti praja ini diawali dengan senam sehat bersama yang juga diikuti oleh Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa dan sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten Sleman.
Dalam kesempatan yang sama Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa juga mengukuhkan pengurus Paguyuban Purna Bhakti Praja.
Danang berharap, dari paguyuban Purna Bhakti Praja ini dapat memberikan semangat dan memotivasi kepada penerusnya untuk bekerja dan mengabdi kepada masayarakat dengan lebih optimal lagi.
Danang menyatakan, tidak dapat dipungkiri bahwa hasil pembangunan yang dirasakan oleh masyarakat Sleman pada saat ini juga merupakan hasil jerih payah dan kerja keras para purna bhakti serta dukungan dari semua pihak.
“Yang kami lakukan pada saat ini pada hakekatnya melanjutkan apa yang telah bapak dan ibu lakukan. Oleh karena itu pada kesempatan ini saya menghaturkan terima kasih atas sumbangsih bapak dan ibu pada Kabupaten Sleman,” ungkap Danang.
Danang menambahkan, secara umum masih banyak tantangan dan hal perlu dibenahi di Kabupaten Sleman, diantaranya adalah kemiskinan dan permasalahan stunting yang perlu segera diatasi. Selain itu, Danang juga menyebut pemerintah masih perlu memberi perhatian terhadap pemerataan infrastruktur, literasi dan permasalahan sosial.
13
May
Berbagai kegiatan diadakan dalam rangka memperingati hari jadi ke-107 Kabupaten Sleman. Salah satunya yakni khitanan masal yang diadakan di Kalurahan Bimomartani, Ngemplak. Kegiatan ini dibuka Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, pada hari Sabtu (13/5), bertempat di Kantor Kalurahan Bimomartani.
Kustini mengucapkan selamat kepada anak-anak serta kepada orang tua yang ikut serta dalam kegiatan khitanan masal ini. Menurutnya kegiatan ini selaras dengan tema hari jadi ke-107 Kabupaten Sleman, yakni Nyawiji lan Murakabi yang artinya bersatu dan memberi manfaat.
“Pemkab Sleman selalu mendukung tumbuh kembang anak. Salah satunya melalui kegiatan khitanan masal ini. Semoga anak-anak ini menjadi generasi yang unggul, dan turut mendukung pembangunan di Kabupaten Sleman,” ujarnya.
Sementara Nur Fitri Handayani,S.STP, M.Si., selaku koordinator bakti sosial panitia hari jadi Kabupaten Sleman, menerangkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 107 peserta, sesuai dengan usia hari jadi Sleman. Dijelaskan pula kegiatan ini merupakan hasil kerjasama antara Pemkab Sleman dengan BAZNAS Kabupaten Sleman. Adapun proses khitan dilaksanakan di Puskesmas Ngemplak I yang terletak tak jauh dari kantor Kalurahan Bimomartani.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antara Pemkab Sleman dengan masyarakat, serta untuk meringankan beban masyarakat yang belum khitan,” jelasnya.