17
May
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menghadiri acara peningkatan kapasitas program penyuluh KKBPK atau Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana) pada Rabu, (17/5). Acara tersebut diikuti Penyuluh Keluarga Berencana, Petugas Lapangan Keluarga Berencana dan Pengelola Administrasi Balai Penyuluhan KB sejumlah 121 orang.
Dalam sambutannya, Kustini mengatakan dalam rangka mendukung keberhasilan program KKBPK, Pemkab Sleman terus mendorong peningkatan kualitas dan kapasitas SDM pendukung.
“Diperlukan SDM yang memiliki kapasitas dalam melakukan pendampingan karena KB merupakan kunci kesejahteraan keluarga serta keberhasilan program penurunan prevalensi stunting,” ujarnya
Lebih lanjut, Kustini memberi arahan dalam melakukan pendampingan dapat melalui media massa atau media sosial sebagai upaya mencapai keberhasilan penyebaran informasi mengenai peningkatan kepedulian dan pemahaman para remaja tentang isu-isu kependudukan, pendewasaan usia perkawinan, kesehatan reproduksi dan sebagainya.
Sementara itu, Plh. Kepala Dinas DP3AP2KB Kabupaten Sleman, HY Aji Wulantara dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan menjadi upaya memperkuat jajaran untuk melakukan tugas dan fungsi yang diamanahkan.
“Kegiatan ini menjadi upaya dalam memperkuat jajaran dan koordinasi dalam melakukan tugas fungsi yang diamanahkan,” ujarnya
Adapun fungsi PLKB yakni bertugas melaksanakan pekerjaan pembantuan di bidang penyuluhan, pelayanan, penggerakan, dan pengembangan program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana. Ketugasan sebagai PLKB meliputi pencatatan dan pelaporan, KIE, pelayanan fasilitasi teknis KB dan kespro dan pelayanan, dan ketugasan yang diberikan oleh DP3AP2KB.
Selain itu, ketugasan Pengelola Administrasi meliputi Pengelolaan website, administrasi SPJ, Penginputan data informasi, surat menyurat dan kearsipan Balai Penyuluhan KB
16
May
Pemkab Sleman meraih penghargaan sebagai Kepala Daerah yang Berkontribusi Besar dalam Mendukung Program Transmigrasi. Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi kepada Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Transmigrasi Tahun 2023, Selasa (16/5), di Grha Saba Pramana kampus UGM.
Ditemui usai acara, Danang mengaku senang atas diraihnya penghargaan tersebut. Ia juga mengajak stakeholder terkait untuk menjadikan penghargaan tersebut sebagai motivasi untuk terus mendukung program transmigrasi di Kabupaten Sleman.
“Dengan program transmigrasi maka diharapkan jumlah penduduk bisa merata, kesejahteraan masyarakat juga merata,” ucapnya.
Menteri Desa PDTT, Abdul Halim Iskandar, menyebutkan saat ini waiting list masyarakat yang ingin melakukan transmigrasi, khususnya dari pulau jawa dan bali, lebih dari 5 ribu Kepala Keluarga. Hal ini menurutnya bukti program transmigrasi sangat dibutuhkan oleh warga masyarakat.
“Namun demikian kita tidak mau grusa-grusu. Kita ingin menyiapkan program yang sebagus mungkin supaya kedepan transmigrasi bukan semata mata memindahkan penduduk dari satu tempat ketempat lain tapi betul betul didesain sedemikian rupa,” tegasnya.
Sementara Danton Ginting Munthe selaku Dirjen Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi Kementerian Desa PDTT, menerangkan pemberian penghargaan ini diberikan kepada 50 kepala daerah atas kontribusi dan kerja kerasnya terhadap pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi daerah, yang memperoleh penghargaan meliputi daerah asal atau daerah pengirim. Selain itu diberikan juga penghargaan kepada delapan mahasiswa Program Penjaringan Siswa Berprestasi di Kawasan Transmigrasi (PPSBKT) yang berasal dari 3 universitas UIN Raden Fatah Palembang, UNSOED Purwokerto, UNSIA Jakarta.
Adapun peserta Rakornas terdiri dari 50 orang kepala daerah, 119 dinas yang membidangi ketransmigrasian dari tingkat provinsi maupun kabupaten kemudian mahasiswa penerima program beasiswa sebanyak 45 orang dan mahasiswa UGM yang akan melaksanakan KKN PPM sebanyak 1000 orang.
14
May
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menghadiri launching Badan Usaha milik Petani Milenial Sleman yaitu PT.Petani Milenial Sleman, bertempat di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman, Minggu (14/5). Dalam sambutannya bupati menyampaikan apresiasinya kepada para petani milenial di wilayah Sleman yang menginisiasi badan usaha PT. Petani Milenial Sleman. Dia menyebut peluncuran badan usaha ini juga menjadi bukti eksistensi Petani Milenial di Sleman.
“Badan usaha PT. Petani Milenial Sleman ini menjadi bukti eksistensi petani milenial di Sleman terlebih lagi badan usaha ini bertujuan untuk untuk lebih mengoptimalkan pengembangan sektor pertanian dan meningkatkan kemampuan para petani milenial di Kabupaten Sleman,” katanya.
Kustini menambahkan, adanya badan usaha tersebut dapat membantu para petani dalam mengakses permodalan. Setelah berbadan hukum, petani milenial diakui secara legal dan memiliki kredibilitas tinggi bagi pelanggan maupun mitra usahanya.
“Saya berharap agar keberadaan petani milenial yang tergabung dalam PT. Petani Milenial Sleman di Kabupaten Sleman dapat menjadi energi baru dalam percepatan pembangunan pertanian,” ujar Kustini.
Sementara itu, Ketua Petani Milenial Sleman, Taufik Mawaddani menyampaikan bahwa badan usaha PT. Petani Milenial Sleman ini menjadi bukti eksistensi petani milenial di Sleman. Menurut Taufik, selama ini Pemerintah terus mendukung berbagai inovasi yang dilakukan petani milenial Sleman, maka dari itu, launching badan udaha ini menurutnya menjadi bentuk konsistensi petani milenial Sleman dalam memajukan sektor pertanian di Sleman.
“Kami berharap petani milenial ini tidak hanya menjadi organisasi tempat berkumpulnya para petani, tetapi juga menjadi suatu wadah bisnis, kerjasama agar dapat memfasilitasi para petani baik produk pertanian maupun lainnya,” katanya.
Lebih lanjut, Taufik juga menuturkan bahwa saat ini terdapat kurang lebih sebanyak 800 petani yang tergabung ke dalam petani milenial sleman. Menurutnya jumlah tersebut terus bertambah dan diharapkan ke depannya mencapai hingga ribuan petani yang ikut bergabung.