GKR Hemas pada acara tersebut menyampaikan apresiasi atas pembangunan Gedung Gambuh. Layanan itu dikatakan menjadi impian bagi para lansia. GKR menjelaskan, penanganan pada usia lanjut membutuhkan penanganan khusus, yang berbeda dengan anak muda. Sehingga diperlukan dokter spesialis yang bisa menangani lansia dengan baik.
“Penanganan terhadap pasien usia lanjut memang perlu perhatian khusus. Seperti yang saya alami sendiri, berbagai keluhan kesehatan yang timbul memang berbeda dengan anak muda atau yang paruh baya. Apalagi kalau lansia periksa, pasti senang cerita dengan dokternya, itu biasa dilakukan lansia,” ujar GKR Hemas.
Di sisi lain GKR Hemas berharap, RSU Sakina Idaman juga dapat memfasilitasi Kesehatan Ibu dan Anak, termasuk berpartisipasi dalam pencegahan kasus stunting di Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting berada di 16,4% pada tahun 2022. Dan untuk targetnya, pada tahun 2024 nanti, prevalensi ini bisa turun hingga 14%.
Sejalan dengan GKR Hemas, Bupati Kustini turut memberikan dukungan terhadap lahirnya Gedung Gambuh. Bupati berharap RSU Sakina Idaman dapat terus memberikan kontribusi bagi masyarakat Sleman dalam mengakses fasilitas kesehatan yang berkualitas dan terjangkau.
“Kami berharap, keberadaan RSU Sakina Idaman dapat menjadi mitra Kabupaten Sleman dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Sehingga dapat memberikan pertolongan kesehatan dengan cepat dan efisien bagi pasien,” kata Bupati.
Bupati menambahkan, Pemerintah Kabupaten Sleman terus memberikan perhatian lebih pada kesehatan masyarakat. Hal ini selaras dengan misi Kabupaten Sleman dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau.
Direktur RSU Sakina Idaman, Dr. Nur Muhammad Artha, M.Sc, M.Kes, Sp.A., mengatakan pembangunan Gedung Gambuh dilatarbelakangi dengan tingginya jumlah lansia di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan keberadaan Gedung Gambuh, Artha berharap dapat menjadi pusat layanan kesehatan yang meningkatkan kesehatan lansia di Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Kami berharap bisa memberikan manfaat semua warga di DIY terutama bagi lansia, sehingga mereka bisa menjadi lansia yang sejahtera lahir maupun batin,” ujar Artha.
Gedung yang dibangun di atas lahan seluas 1.800 meter persegi itu, tak hanya dilengkapi dengan fasilitas terapi gym untuk lansia, namun juga terdapat fasilitas sensori integrasi, dan terapi wicara untuk anak. Dengan fasilitas tersebut, diharapkan manfaat yang diberikan dari Gedung Gambuh dapat dirasakan lebih luas bagi lansia, ibu, maupun anak-anak.
Artha menambahkan, RSU Sakina Idaman juga memberikan layanan komprehensif, salah satunya dengan pelayanan homecare dan menyedikan antar jemput gratis. Dengan demikian, pihaknya berharap dapat meningkatkan perhatian kepada lansia sekaligus meningkatkan kesejahteraan batin lansia.
Dikukuhkan pula pada acara tersebut pengurus ranting Muslimat NU, pengurus IGTK Muslimat NU, dan pengurus forum PAUD Muslimat NU. Pengukuhan dilakukan oleh ketua Muslimat NU Sleman, Dwi Nurhayatinah.
Bupati Sleman, Kustini, dalam pidatonya mengucapkan selamat kepada pengurus yang baru dikukuhkan tersebut. Dengan pengukuhan ini, Ia berharap Muslimat NU dapat semakin meningkatkan kualitasnya dalam dalam memberikan pelayanan dan kiprahnya di tengah warga NU, dan masyarakat Sleman pada umumnya.
“Terlebih lagi sebagai organisasi sosial keagamaan, NU lahir sebagai respon atas realitas sosial yang terjadi ditengah-tengah masyarakat,” ujarnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh keluarga besar Nahdlatul Ulama atas sumbangsihnya dalam berbagai kegiatan, seperti pendidikan, dakwah dan sosial di wilayah Sleman. Menurutnya ini merupakan sinergitas yang baik antar pemerintah dan masyarakat yang harus terus ditingkatkan demi mendorong laju pembangunan di Kabupaten Sleman.
“Melalui Muslimat NU ini mari kita senantiasa meningkatkan kualitas diri kita, untuk sesarengan mbangun Sleman,” kata Kustini.