Arsip Kategori: Berita

26
May

Cegah Penyebaran PMK, Polres Libatkan Bhabinkamtibmas


Sebagai upaya pencegahan penyebaran  virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap hewan ternak di wilayah Sleman, Pemerintah Kabupaten Sleman bekerjasama dengan Polres Sleman lakukan sosialisi PMK di Aula lantai 3, Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman, Rabu (25/5). Sosialisasi tersebut diikuti oleh  96 Bhabinkamtibmas yang bertugas di 86 Kalurahan wilayah Kabupaten Sleman.
Kasat Binmas Polres Sleman, AKP Sugyanto mengatakan bahwa sosialisasi yang mengikutsertakan Bhabinkamtibmas ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman yang mendalam terkait PMK yang kemudian akan kembali disosialisasikan kepada masyarakat di tingkat Kalurahan. “Mereka (Bhabinkamtibmas) ini sebagai ujung tombak kepolisian yang langsung bersinggungan dengan masyarakat. Maka dari itu setelah mendapatkan pemahaman terkait PMK, Bhabinkamtibmas memiliki kewajiban melakukan upaya – upaya pencegahan di wilayah tugasnya masing – masing,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa  yang  juga hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan apresiasinya atas kerjasama antara Polres Sleman dengan Pemkab Sleman dalam bersama – sama melakukan pencegahan masuknya virus PMK di Sleman. Lebih lanjut, Danang menjelaskan bahwa saat ini PMK tengah menjadi perhatian baik di daerah maupun pusat. Hal tersebut dikarenakan adanya penularan yang sangat cepat dan dapat menyerang hewan ternak. Danang menyebut sekalipun sampai saat ini belum ditemukan kasus penularan kepada manusia, adanya virus PMK ini dapat mengganggu sektor perekonomian khususnya bagi para peternak. “Adanya virus PMK ini pasti akan memberi efek bagi perekonomian. Terlebih di Sleman banyak yang menggantungkan mata pencahariannya dari hewan ternak. Maka dari itu diperlukan kerjasama banyak pihak untuk bersama – sama melakukan langkah – langkah pencegahan,” ujar Danang.
Danang  juga mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Sleman saat ini terus melakukan upaya – upaya dalam pencegahan. Selain sosialisasi, Danang menuturkan Pemkab Sleman melakukan monitoring secara langsung di sejumlah lokasi salah satunya yang telah dilakukan pemantauan secara langsung yaitu Pasar Hewan Ambarketawang, Gamping. Pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati juga secara simbolis menyerahkan buku saku terkait PMK kepada 3 Perwakilan Bhabinkamtibmas sebagai pegangan pelaksanaan tugas di lapangan.

 


25
May

Dukung Petani, Pemkan Salurkan 2,4 Ton Pupuk Bagi Petani Bawang Merah


Selasa (24/5) siang, Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa melakukan panen bawang merah di bulak Karang, Kalurahan Tirtomartani, Kalasan, Sleman. Acara tersebut juga sekaligus penutupan Sekolah Lapang Tahun 2022 yang telah dilaksanakan selama dua bulan sejak Maret lalu.
Pada kesempatan tersebut Danang mengaku bangga dengan para petani karena berperan besar dalam memenuhi kebutuhan pangan di Kabupaten Sleman. Menurutnya kesejahteraan petani dapat lebih meningkat jika terus diberikan pendampingan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka dari itu, Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman memberikan sejumlah bantuan dan pelatihan demi memberdayakan petani agar lebih sejahtera.“Setelah diberikan pelatihan melalui Sekolah Lapang, ini kita berikan bibit silahkan ditanam, nanti hasilnya silahkan panjenengan manfaatkan,” ujarnya.
Lebih lanjut Danang menyebut petani sebagai pahlawan pangan. Dikatakan bahwa petani akan selalu berjuang demi menghasilkan hasil panen yang baik dalam berbagai situasi dan kondisi. “Ada seorang tani yang bilang sama saya, mau harganya naik apa turun, petani akan terus menanam. Panas atau hujan tetap menanam. Karena itu sudah hobi,” kata Danang.
Sementara Janu Riyanto melaporkan bahwa acara panen bawang merah ini merupakan bagian dari kegiatan Sekolah Lapang Tahun 2022. Sekolah Lapang ini diikuti oleh sebanyak 225 peserta. Adapun yang ditanam adalah bawang merah varietas tajuk di lahan seluas 1 hektar. “Hasil yang dipanen sebanyak 26 ton bawang basah. Jika dikeringkan jadi 17 ton,” jelasnya.
Dalam acara tersebut Danang juga menyerahkan bantuan fasilitas pengembangan bawang merah, diantaranya 10.000 kg bibit umbi bawang merah, 50 rol mulsa hitam perak dan 2450 kg NPK. Sebelumnya, pada hari Senin (23/5) kemarin, Danang juga melakukan tanam bawang merah di Banjeng, Maguwoharjo, Depok, Sleman. Menurutnya bawang merah dan cabai merupakan holtikultura yang mempunyai harga cukup tinggi, sehingga patut untuk dikembangkan.

 


25
May

Wabup Dorong Dukuh untuk Kreatif Menggerakkan Perekonomian

Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, menghadiri acara Syawalan paguyuban dukuh “Cokro Pamungkas” Kapanewon Cangkringan, Selasa (24/5), di Kepuharjo, Cangkringan. Acara tersebut turut dihadiri oleh forkompim Kapanewon Cangkringan, dukuh serta lurah se-Kapanewon Cangkringan.

Dalam sambutannya, Danang mendorong dukuh bersama-sama para warganya kembali meningkatkan perekonomian di wilayah masing-masing. Terlebih saat ini kegiatan pariwisata di Cangkringan telah kembali menggeliat. Untuk itu, Danang berharap dukuh dan pamong kalurahan lainnya agar kreatif memberdayakan potensi yang ada di tempatnya.
“Para dukuh harus kreatif. Kalau tidak punya kreativitas pasti kita akan mengeluh. Tapi pekerjaan utama sebagai dukuh harus tuntas terlebih dahulu,” ucapnya.
Lebih lanjut Danang juga mengimbau masyarakat Kapanewon Cangkringan untuk coba menggarap sektor lain selain pariwisata, seperti sektor pertanian ataupun peternakan. Sebab menurutnya sektor pertanian terbukti sebagai sektor yang paling mampu bertahan terhadap segala kondisi di masyarakat. “Seperti saat pandemi kemarin, saat sektor pariwisata terpuruk, yang tetap bisa bertahan adalah sektor pertanian,” kata Danang
Sementara Panewu Cangkringan, Djaka Sumarsana, menyebutkan perekonomian di Kapanewon Cangkringan telah kembali menggeliat pasca pandemi. Dikatakan pula bahwa para dukuh di Kapanewon Cangkringan juga turut berperan dalam menggenjot perekonomian, baik di sektor pariwisata atau pun sektor lainnya.
Isi situs bersifat informatif bukan merupakan legal opinion dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Apabila terdapat data elektronik based yang berbeda dengan data resmi paper,
maka yang menjadi acuan adalah data resmi paper based.