Arsip Kategori: Berita

30
May

Bupati Resmikan Bantuan 18 RTLH


Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo meresmikan bantuan rumah bagi RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Sleman ke-106 bertempat di Gatak, Wukirsari, Cangkringan, Senin (30/5). Peresmian bantuan ini ditandai dengan penyerahan secara simbolis kunci dan surat IMB serta pemotongan pita. Turut hadir dalam acara tersebut Dirbinmas Polda DIY, Kombes Pol Ruminio Ardano dan Ketua Komisi A DPRD Sleman, Ani Martanti.
Dalam sambutannya, Kustini mengucapkan terimakasih kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sleman serta seluruh relawan yang berkontribusi dalam merealisasikan program bantuan ini. Kustini juga berharap program bantuan ini konsisten dilaksanakan sehingga dapat tercapai nol RTLH sehingga seluruh masyarakat Sleman dapat memiliki rumah yang layak.
“Penyerahan bantuan ini merupakan implementasi dari tema Hari Jadi Sleman ke-106 yakni “Sesarengan Mbangun Sleman” yang dimana masyarakat dapat bersama-sama berkolaborasi dan bergotong royong untuk mebantu sesama.” ujar Kustini. Lebih lanjut, Kustini menyampaikan bahwa Pemkab Sleman selain memberikan bantuan juga mendorong pemberdayaan masyarakat sehingga dapat tumbuh masyarakat mandiri yang bermuara pada penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Sleman.
Sementara itu, Ketua BAZNAS Kabupaten Sleman, Kriswanto menyampaikan bahwa dalam menyambut Hari Jadi Kabupaten Sleman ke-106, BAZNAS melalui 5 program unggulan ikut menyalurkan bantuan kepada RTLH sebanyak 18 rumah di 17 Kapanewon di Kabupaten Sleman. Total bantuan yang disalurkan sebesar Rp. 315.000.000.
“Semoga dengan program ini dapat memberikan kemanfaatan bagi warga masyarakat Kabupaten Sleman yang membutuhkan.” jelasnya. Dalam kegiatan ini, secara simbolis bantuan diberikan kepada Sri Lestari berupa 1 unit rumah serta Yitno Suprapto dan Ratno berupa sembako

 


30
May

Pemkab Sleman Sosialisasikan Gerakan Masyarakat Mengelola Sampah Mandiri


Pemerintah Kabupaten Sleman mulai melakukan sosialisasi dan kampanye Gerakan Masyarakat Mengelola Sampah Mandiri. Sosialisasi dan kampanye tersebut perdana dilaksanakan di Padukuhan Klakah, Sendangtirto, Kapanewon Berbah, Senin (30/5).Kegiatan sosialisasi dan kampanye tersebut merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Sleman dalam merealisasikan kebijakan yang tercantum dalam Surat Edaran Bupati Sleman tentang gerakan pilah sampah dari rumah. Pada kegiatan tersebut, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo turut hadir dan melakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat yang tergabung dalam Forum Lingkungan Hidup.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan sosialisasi Program Gerakan Masyarakat Mengolah Sampah Mandiri akan dilaksanakan diseluruh Kapanewon di Kabupaten Sleman secara maraton hingga pertengahan Juni 2022.”Program ini (Sosialisasi dan Kampanye) akan dilaksanakan di 17 Kapanewon dan Kapanewon Berbah menjadi lokasi pertama kegiatan sosialisasi dan kampanye,” jelasnya. Kustini berharap sosialisasi dan kampanye tersebut dapat diikuti mulai dari Lurah, Pamong/Dukuh, Kader PKK, Penggiat Sampah, Tokoh Pemuda dan Tokoh Masyarakat sehingga, terbentuk pemahaman bersama tentang urgensinya permasalahan pengelolaan sampah secara mandiri di masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut juga Kustini menuturkan bahwa Pemkab Sleman akan terus berupaya dalam pengelolaan sampah di wilayah Sleman. Upaya tersebut diantaranya mengoptimalkan pengolahan sampah di 13 transfer depo dan 23 TPS 3R dengan memilah sampah organik dan anorganik melalui Dinas Lingkuhan Hidup (DLH) Sleman. Selain itu, Pemkab Sleman juga tengah mempersiapkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di daerah Sleman Barat, Sleman Tengah, Sleman Timur dan Sleman Utara.Pada kegiatan tersebut juga Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo berkesempatan membuka secara resmi Omah Eco Enzyme yang merupakan tempat pengolahan sampah yang dikelola oleh masyarakat Padukuhan Klakah.


30
May

Syawalan Paguyuban Pamong Kalurahan, Bupati Berharap Suryo Ndadari Dapat Mendorong Pembangunan

Bupati dan Wakil Bupati Sleman menghadiri syawalan paguyuban lurah dan pamong kalurahan se-Kabupaten Sleman “Suryo Ndadari”, Senin (30/5), di Gedung Serbaguna, Sleman. Kegiatan ini merupakan yang pertama kali digelar kembali setelah dua tahun ditiadakan akibat Pandemi Covid-19. Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, berharap kegiatan syawalan ini bisa menjadi sarana bagi para lurah dan pamong kalurahan se-Kabupaten Sleman untuk mempererat komunikasi dan koordinasi. Dengan begitu, menurutnya setiap permasalahan dapat diselesaikan dengan baik dengan tetap mengutamakan keamanan dan ketertiban masyarakat. “Saya harap Suryo Ndadari dapat menjadi wadah untuk menampung gagasan dan ide yang positif guna mendorong pembangunan di kalurahan,” ujarnya.

Lebih lanjut ia berpesan agar lurah dan pamong dapat selalu mengedepankan pendekatan persuasif kepada masyarakat dalam setiap penyelesaian permasalahan. Maka melalui forum tersebut ia berharap para pamong kalurahan dapat terus meningkatkan koordinasi untuk memaksimalkan pelayanan dan penyerapan aspirasi publik.
Senada dengan hal tersebut, Sukiman selaku ketua panitia syawalan Suryo Ndadari menyebutkan kegiatan ini dimaksudkan untuk mempererat silaturahmi antar paguyuban yang berada di dalam paguyuban Suryo Ndadari. Saat ini Suryo Ndadari membawahi sembilan paguyuban perangkat kalurahan, diantaranya paguyuban lurah Manikmaya, Carik Sembada, Jogoboyo Sembada, Makmure, Kalimosodo, forum Danarto Sleman, Hasto Broto, Pangripto dan Cokropamungkas. “Acara ini mengundang 1.957 orang terdiri dari lurah dan pamong kalurahan ditambah staf kalurahan. Tapi kita pastikan pelayanan di kalurahan tetap berjalan normal seperti biasa,” jelasnya.
Tema yang diangkat pada acara ini adalah “Dengan Syawalan Bersama, Kita Tingkatkan Persatuan dan Kesatuan Menuju Kalurahan yang Sejahtera, Mandiri dan Profesional”. Hadir pula dalam acara tersebut Ketua DPRD Sleman, Haris Sugiharta, Sekda Kabupaten Sleman, Harda Kiswaya, serta sejumlah kepala OPD terkait.


Isi situs bersifat informatif bukan merupakan legal opinion dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Apabila terdapat data elektronik based yang berbeda dengan data resmi paper,
maka yang menjadi acuan adalah data resmi paper based.