9
Jun
Guna mempercepat implementasi Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana di kabupaten Sleman, Bupati Kustini Sri Purnomo mencanangkan Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana “Parijotho Salak Sembada”, pada Rabu (8/6) di Rumah Dinas Bupati. Pencanangan dilakukan dengan penyerahan SK dan juga secara simbolis dengan pemukulan kentongan oleh Bupati Sleman.
Dalam sambutannya, Bupati mendukung serta mengapresiasi Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana oleh TP PKK Kabupaten Sleman. Melalui gerakan ini, diharapkan dapat mendukung berbagai program dan upaya yang telah dilakukan Pemkab Sleman selama ini.
Ditambahkan Kustini, Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana meliputi Bidang Kesehatan, Kelestarian Lingkungan Hidup dan Perencanaan Sehat. Dengan demikian lingkup pengelolaan permasalahan jauh lebih kompleks, sehingga membutuhkan kesiapan serta peran serta keluarga. Seperti dalam hal penanggulangan stunting.
“Suksesnya gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana sangat bergantung pada komitmen para ibu dalam mewujudkannya dan tentu dengan dukungan para suami. Saya yakin jika keluarga di Sleman dapat membekali diri dengan informasi dan ilmu terkait berbagai isu kesehatan maupun lingkungan serta mampu menerapkannya. Maka permasalahan stunting akan mampu ditekan, anak-anak akan tumbuh dengan lebih sehat serta dan keluarga di Sleman akan lebih tangguh,” tutur Kustini.
Melalui kesempatan itu, Bupati turut mengukuhkan tim pelaksana Gerakan Parijotho Salak Sembada. Tim yang terbentuk dari berbagai lintas sektor tersebut di antaranya terdiri dari tim Pembina sebanyak 20 personel dan tim Pelaksana sebanyak 72 personel. Tim pelaksana terbagi dalam 9 kelompok kerja yang akan menangani sesuai bidang masing-masing.
Kelompok kerja tersebut di antaranya terdiri dari proyek percontohan peduli stunting, proyek percontohan menuju perilaku hidup bersih dan sehat, proyek percontohan peduli kesehatan ibu dan anak, dan proyek percontohan tanggap tangguh bencana alam. Selain itu juga terdapat proyek percontohan peduli lingkungan hidup, proyek percontohan menuju keluarga sehat berkualitas, proyek percontohan menuju keuangan sehat, serta proyek percontohan keluarga sehat pasangan usia subur.
9
Jun
Sleman-Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo hadir dalam peresmian Rumah Restorative Justice Adhyaksa Rembug Desa yang bertempat di Kantor Kalurahan Tridadi, Rabu (8/6). Rumah Restorative Justice merupakan program Kejaksaan Agung yang dibentuk di seluruh Indonesia dan salah satunya ada di Sleman. Tujuannya antara lain dapat menyelesaikan permasalahan hukum secara sederhana, cepat, dan biaya ringan. Peresmian ditandai dengan pemukulan gong oleh Kepala Kejaksaan Tinggi DIY, Katarina Endang Sarwestri dilanjutkan dengan meninjau ruangan Rumah Restorative Justice. Turut hadir dalam acara tersebut Kajari Sleman, Widagdo beserta anggota Forkopimda Sleman.
Dalam sambutannya, Kustini menyampaikan apresiasi dan menyambut baik dengan diresmikannya Rumah RJ (Restorative Justice) ini. Kustini berharap keberadaan rumah RJ ini menjadi sarana masyarakat untuk melakukan musyawarah mufakat dalam rangka penyelesaian masalah dan tetap berorientasi kepada keadilan serta kepentingan umum.
“Saya berharap dengan adanya rumah RJ ini, masyarakat yang sedang bermasalah dengan hukum bisa dekat dengan kejaksaan sehingga mudah untuk mengakses pendampingan hukum,” tutur Kustini.
Lebih lanjut, Kustini juga berharap semua pihak dapat berkolaborasi dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya hukum. Dengan demikian diharapkan dapat terwujudnya wilayah Sleman yang aman dan tertib. Hal yang senada juga diutarakan oleh Kepala Kejaksaan Tinggi DIY, Katarina Endang Sarwestri. Dalam sambutannya, ia berharap kehadiran rumah RJ dapat membawa keadilan kembali kepada keadaan semula sehingga tidak semua perkara harus dipidanakan.
“Kami mengutamakan keharmonisan masyarakat dalam penyelesaian masalah dan mengurangi stigma negatif kepada pelaku ketika nanti kembali ke masyarakat.” tutur Katarina.
Lebih lanjut, Katarina menyampaikan untuk menggunakan fasilitas rumah RJ ini ada beberapa syarat yakni pelaku baru pertama kali, permasalahan yang masuk akan dikaji oleh jaksa apakah dapat dipidanakan atau diselesaikan secara damai, tidak melakukan tindak pidana narkotika, dan tidak berkaitan dengan keamanan negara. Jaksa dalam hal ini berperan sebagai fasilitator antara pelaku dan korban. Apabila fungsi dari rumah RJ ini bisa maksimal, maka dapat mengurangi tingkat hunian lapas yang sudah over kapasitas. Selain Rumah RJ, kedepan juga akan dibentuk rumah rehabilitasi bagi pelaku penyalahgunaan narkotika.
9
Jun
Rabu (8/6), Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, menyambut serta mendampingi Tim Penilai Lomba Desa/Kalurahan Tingkat DIY dalam rangka Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan (Epdeskel), di kantor Kalurahan Sambirejo, Prambanan, Sleman. Sebelumnya Kalurahan Sambirejo memperoleh peringkat pertama dalam lomba Epdeskel di tingkat Kabupaten Sleman.
Dalam sambutannya, Danang menyebut terpilihnya Kalurahan Sambirejo sebagai kalurahan terbaik se-Kabupaten Sleman tahun 2022 didasarkan pada sejumlah inovasi yang telah dilakukan guna memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat. Di bidang pendidikan, kata Danang, Kalurahan Sambirejo telah bekerjasama dengan empat perguruan tinggi di DIY guna memfasilitasi Kuliah Gratis strata S1 bagi warga Sambirejo yang kurang mampu.
Sedangkan terobosan Kalurahan Sambirejo di bidang perekonomian adalah layanan Grosir Desa dan Pasar Desa yang memudahkan masyarakat dalam memasarkan produk dan memotong rantai distribusi produk. Adapun untuk mengatasi masalah kekeringan, Kalurahan Sambirejo telah membangun kanal air bersih sejak tahun 2002 dengan sumur induk di Majasem Bokoharjo. Upaya ini juga didukung dengan kegiatan kepedulian lingkungan bertajuk Breksinergi. ”Sambirejo ini juga sudah menerapkan smart village yang mana kegiatan pelayanan masyarakat sudah dilakukan secara digital melalui Command Center yang ada di kantor Kalurahan Sambirejo. Ini inovasi yang luar biasa,” kata Danang. “Saya harap Kalurahan Sambirejo ini bisa berhasil menjadi yang terbaik di DIY dan maju di tingkat selanjutnya,” sambungnya.
Sementara ketua tim penilai lomba Epdeskel tingkat DIY, Sukamto, SH., MH., menyampaikan bahwa penilaian dalam lomba tersebut ditinjau dari beberapa hal, diantaranya potensi, inovasi, dan keunggulan yang ada di desa tersebut. Hal tersebut kemudian dinilai baik dari segi administrasi dan tinjauan langsung di lapangan. Dikatakan Sukamto nantinya pemenang lomba Desa/Kalurahan Tingkat DIY akan melaju di lomba Desa/Kalurahan Tingkat Regional.